Chapter [2]

6.1K 353 0
                                    

Author's POV

Pagi itu sekolah tampak ramai oleh murid-murid baru yang akan menghadapi MOS. Dan sudah terlihat juga beberapa anggota OSIS yang sedang berkumpul.

Namun, Keysha dan Aira belum kunjung tiba. Sepertinya mereka sudah siap menantang maut.

Apalagi jika mereka bertemu dengan sang ketua OSIS. Walaupun memiliki wajah yang tampan, namun sang ketua OSIS SMA Bima Jaya sangatlah dingin, dan mematikan.

Tetapi walaupun banyak yang mengetahui hal itu, tetap saja sang Ketua OSIS memiliki banyak penggemar. Bisa dibilang dia adalah Most Wanted di SMA Bima Jaya.

Keysha dan Aira akhirnya tiba di sekolah setelah telat beberapa menit. Lantas itu membuat Keysha semakin takut, hingga ia menarik tangan Aira untuk berlari melalui koridor dengan cepat.

"Airaa, larii dongg! Kita telat nihh."

"Iyaiyaa aduh Key, pelan pelan dong. Capek tau."

Akhirnya mereka pun tiba dilapangan dengan selamat tanpa bertemu sang ketua OSIS. Maupun anggota OSIS yang lain.

Dan seluruh murid baru saat ini tengah mendengarkan pengarahan dari sang ketua OSIS tentang kegiatan MOS yang akan mereka lakukan hari ini.

Baru saja Aira dan Keysha hendak berbaris dan mendengarkan penjelasan, tiba tiba Aira merasa kepalanya berdenyut hebat, pandangannya pun mulai memburam.

"Raa, Raa!! lo gapapaa? Muka lo pucat."

"Eh ii--iyaa Key, guu--gue ga--paa--"

BRUKK!!

"Aira!" Ujar Keysha histeris.

Aira tumbang. Sontak saja itu membuat seluruh siswa yang tadinya hening menjadi ricuh dan mengahadap kebelakang dimana Aira pingsan.

Dan tanpa pikir panjang sang ketua OSIS pun turun dari podium,

Dan menolong Aira.

Padahal selama ini semua orang tau, kalau sang ketua OSIS sangat jarang menolong wanita. Bahkan bisa dibilang tidak pernah. Dan itu membuat suasana semakin ricuh.

"Dia kenapa?" Tanya sang ketua OSIS kepada Keysha yang tengah meletakkan kepala Aira dipangkuannya

"Eh-- anu--"

"Lo baris aja. Biar gue yang bawa dia ke UKS."

Keysha pun hanya dapat menganggukkan kepalanya dan dengan susah payah meneguk ludahnya.

Ketua OSIS itu menggendong Aira ala Bridal Style dan berjalan meninggalkan Keysha yang masih terperangah melihat sang Ketua OSIS tersebut.

Melihat kejadian itu, Keysha hanya diam mematung sambil menatap punggung sang Ketua OSIS yang kini sudah menggendong Aira menuju UKS.

Jantungnya seakan berhenti. Hatinya terasa sakit. Nafasnya terasa sesak.

Ingin rasanya dia menangis, ingin rasanya dia menarik sang Ketua OSIS, namun dia sadar. Ini bukan saatnya cemburu. Dan dia bukanlah siapa siapa.

"Apa ini-- kenapa diaa--" Keysha menggelengkan kepalanya, "Enggak key. Lo gaboleh cemburu." Namun tetap saja pikiran buruk muncul dibenaknya,"Tapi gimana kalau dia masih sayang sama Aira? Gimana kalau--"

—————————

NEXT NEXT!

Difficult Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang