Chapter [18]

4.7K 263 2
                                    

Aira tidak fokus dalam pelajarannya. Yang ia pikirkan adalah dimana Keysha sekarang.

Namun lamunannya buyar ketika pintu kelas diketuk seorang siswa.

"Selamat pagi pak."

"Iya selamat pagi. Silahkan masuk."

"Baik pak."

"Oke anak anak, ini adalah teman baru kalian. Ayo silahkan perkenalkan diri."

"Nama gue Revan Aditya. Anak tunggal. Pindahan dari Bandung. Salam kenal."

"Piwiit!! Pinnya dongg."

"Id linenya berapaa?!"

"Manis banget sih."

Suasana langsung ricuh ketika tiga siswi yang terkenal alay dan centil itu mengungkapkan pertanyaan tadi.

Aira hanya bisa tersenyum melihat tingkah mereka. Memang mereka centil. Tapi Aira tahu bahwa hati mereka sangat baik.

Don't judge a book by its cover.

"Sudah sudaah semuanya tenang. Revan kamu bisa duduk dibelakang Aira."

Tepat dibelakang Aira terdapat sebuah meja kosong. Akhirnya Aira lega. Bangku yang berada dibelakang bangkunya dan keysha bukanlah bangku kosong seperti apa yang dikatakan Keysha kepadanya.

Setelah selesai mengerjakan tugas dari guru fisika, akhirnya bel istirahat pun berbunyi.

"Ra. Keysha di uks. Lo ga liat dia?"

"Eh serius??"

"Iyaa. Tadi pagi gue liat dia pingsan."

"Oohh oke. Thanks sil."

Ucap Aira kepada Prisil. Teman Aira dan Keysha semasa smp.

Sesampainya di UKS, Aira melihat Keysha sedang berispasiap untuk keluar dari UKS.

"Key.. sorry.. gue lupa ngabarin lo kalau pagi ini gue berangkat bareng Alvin."

"Gapapa ra. Santai aja."

"Terus gimana keadaan lo?"

"Udah baikan. Gue nyesel bgt tadi gasarapan. Huaa sekarang ayo Ra buruan kekantin. Gue laper parahh!!"

Ucap Keysha sambil menarik tangan Aira dan aira pun mengikuti nya.

Sesampainya dikantin mereka pun duduk dibangku yang berada dipojok kantin.

Dan Aira pun langsung memesan makanan mereka.

"Ra cepetan ya. Jangan lama lama. Ntar gue mati kelaparan."

"Iyaaiyaa. Lo duduk manis aja disitu. Tunggu kedatanganku sayang."

Ucap Aira sambil berlalu pergi meninggalkan Keysha.

"Ih najis." Ujar Keysha sambil terkekeh.

Beberapa menit kemudian, seseorang datang menghampiri Keysha yang sedang duduk manis dipojok kantin sambil mengotak atik ponselnya.

"Gimana keadaan lo?"

"Daffa?!" Tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Gimana? Udah baikan?"

"Hmm, udh kok. Thanks ya." Ucap Keysha acuh tak acuh.

Karena sejak kejadian tadi, seakan akan saat melihat Daffa, hatinya masih terasa sakit.

Melihat tingkah Keysha, Daffa pun merasakan ada yang aneh dengan Keysha.

Merasa diperhatikan Keysha pun menatap Daffa dan berkata

Difficult Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang