Chapter [9]

5.3K 309 6
                                    

Keysha berlari menuju mobil. Karena mengingat perkataan Aira tadi. Bahwa ubannya sudah terlihat. Namun, tiba tiba Keysha melihat Daffa.

"Itu kan-- Kak Daffa?"

Sambil berusaha memastikan bahwa penglihatannya tidak salah. Dan ya, itu Daffa.

Dia sedang memandang sesuatu yang sepertinya itu membuatnya sangat emosi.

Entahlah, Keysha juga tidak mengerti. Kemudian Keysha mengikuti arah pandangan Daffa.

Yang Keysha lihat hanya seorang gadis dan seorang lelaki tampan tengah tertawa bersama.

Namun, gadis tadi dapat terlihat dengan jelas sedang melihat lelaki tampan yang tertawa disampingnya.

Tunggu dulu, sepertinya Keysha mengenal gadis itu. Ya. Tidak salah lagi.

Gadis itu adalah Aira. Aira sedang menatap cowok yang ada disebelahnya. Dengan tatapan yang Keysha sendiri sepertinya baru kali ini melihatnya.

Kemudian tiba tiba Keysha teringat perkataan Aira sewaktu didalam kelas tadi.

Ya. Ia mengatakan bahwa dirinya sedang jatuh cinta. Apa mungkin, lelaki itu yang Aira maksud?

Sepertinya Keysha merasa bahwa ia harus mengintrogasi Aira, menanyainya semua dimobil tentang hal ini.

Dan kemudian Keysha tersadar dari lamunannya. Seharusnya ia saat ini menghibur Daffa.

Karena Keysha tau apa yang sedang dirasakan Daffa sama seperti dirinya saat melihat Daffa dan Aira, tanpa pikir panjang Keysha pun menghampiri Daffa.

🔊 Sammy Simorangkir - Kau Harus Bahagia

"Kak Daffa, ngapain disini?"

"Bukan urusan lo."

"Kak, aku tau kok--"

"Lebih baik lo diam. Dan jauh jauh dari gue."

"Kak, please. Mau sampe kapan kakak kaya gini. Aira udah suka sama orang lain dan harusnya kakak bisa ikhlasin ini semua dan---"

"Gue bilang, pergi!!"

"Kak, cinta itu gabisa dipaksain, cinta itu juga gaharus memiliki."

"Kalau gitu, jauhin gue. Jangan muncul dihadapan gue lagi. Berhenti suka sama gue. Dan berhenti liatin gue dari jauh. Gue tau semuanya. Dan garagara lo juga, Aira nolak gue buat kedua kalinya. Dan alasannya masih sama. Itu karena lo. Lo lagi lo Key!! Lo lagiii!!"

"M---mmaksud kakak ap--a?"

"Oke. Lo bilang cinta gabisa dipaksain kan? Jadi gue ga pernah cinta sama lo. Gue cinta sama Aira. Gue ga perduli Aira sama siapa. Yang penting hati gue tetap dan cuma ada Aira. Walaupun gue gabisa miliki dia. Jadi jangan harap untuk ganti poisisi Aira di hati gue. Gue bahkan enek liat cewek kaya lo. Jauhin gue. Dan mulai sekarang stop buat suka sama gue. Bisa?"

Mendengar perkataan Daffa tadi, Keysha merasa hatinya seperti ditusuk ribuan jarum, sesak rasanya.

Bahkan untuk menelan ludah pun Keysha seperti tidak sanggup lagi. Kakinya lemas, seperti tidak ada tenaga lagi untuk berdiri. Air mata pun mulai membanjiri pipinya.

"Kak, andaikan aku punya alasan kenapa aku bisa cinta sama kakak, pasti aku bakalan mudah punya alasan untuk berhenti cinta sama kakak, tapi apa. Aku gapunya alasan. Maaf kak aku gabisa. Aku juga gatau kenapa aku bisa cinta sama kakak. Aku berharap perasaan ini cuma perasaan suka. Tapi aku salah kak. Aku cinta sama kakak. Bisa gasih kakak ngeliat aku? Nganggap aku ada?"

"Tapi key lo tau kan---"

"Oke kak. Gapapa. Gamasalah. Aku ga perduli kakak cinta atau gak sama aku. Terserah kakak. Tapi please. Jangan paksa aku buat berhenti cinta sama kakak. Aku janji kok, suatu saat pasti aku akan berhenti cinta sama kakak. Tapi aku mohon kak, jangan paksa aku berhenti sekarang. Aku mohon."

Difficult Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang