5 bulan kemudian...
Keysha, Aira dan Revan sudah menduduki bangku kelas XI di SMA Bima Jaya.
Sementara Daffa dan Alvin menduduki bangku satu tingkat diatas Keysha dkk.
Kini Keysha sudah semakin dekat dengan Revan. Dekat hanya sebatas sahabat pastinya.
Dan kecemburuan Keysha kepada Daffa semakin bertambah akibat bertambahnya fans sang pujaan hati yang dominan anak kelas X.
Sifat Daffa kepada Keysha tak ada perubahan.
Cuek dan dingin.
Namun Keysha dapat bernafas lega karena bukan hanya kepadanyalah Daffa bersikap seperti itu. Namun kepada seluruh kaum hawa di SMA Bima Jaya.
Siang itu semua siswa belajar dengan baik dan tenang dikelas XI Ipa 1.
Sebelum akhirnya bel istirahat berbunyi.
KRIING!!!
Semua murid didalam kelas pun bersorak sorai bahagia.
"Oke kita lanjutkan minggu depan. Selamat siang." Ucap guru kimia kepada muridnya.
"Siaangg buuu!!"
Kemudian semua pun langsung sibuk dengan kegiatannya masing masing.
"Raa, ree, kantin yuukk.. Gue laper bangett nih." Rengek Keysha kepada Revan yang duduk tepat dibelakang mejanya dan Aira.
"Yukk. Gue juga laper nih." Ucap Aira.
"Key, lo bisa gasih gausah manggil gue 'rere'. Tambahi v nya kek atau van atau apalah, asalkan jangan buat nama keren gue jadi nama cewek." Ucap Revan kesal.
Keysha memang sudah terbiasa memangggil Revan dengan sebutan Rere. Keysha merasa panggilan itu cocok untuk Revan.
"Udah deh Van. Biarin aja kenapa sih. Toh juga waktu Keysha manggil lo Rere kegantengan lo ga berkurang sedikitpun." Ucap Aira sambil berjalan disamping Keysha, menuju kantin.
"Ya tapi Raa---" Belum sempat Revan selesai bicara tiba tiba Keysha memotong perkataan Revan.
"Aduhh Rere. Udah deh gausah bawel. Laper nih." Ucap Keysha sambil berjalan meninggalkan Revan.
Sepanjang perjalanan menuju kantin, Keysha merasa bangga memiliki kedua sahabat Most Wanted.
Tak jarang Aira dan Revan mendapat sapaan atau godaan dari penghuni sekolah. Tak jarang juga semua tatapan kagum terarah kepada mereka-Aira.Keysha.Revan-.
Setibanya dikantin mereka langsung menduduki tempat duduk mereka biasa.
"Yaudah kalian mau mesen apa? Biar gue yang mesenin." Ucap Keysha kepada kedua sahabatnya itu.
"Gue es teh sama siomay key." Ucap Aira penuh semangat.
"Gue samain sama Aira aja." Ucap Revan.
"Okeoke."
Kemudian dengan semangat '45 Keysha berjalan menuju tempat pembelian makanan.
Setelah selesai memesan makanan, dan hendak kembali ke meja Aira dan Revan,
Tiba tiba ia menabrak seseorang dan membuat semua makanannya tumpah ke baju orang tersebut.
Sontak itu membuat seluruh penjuru kantin melihat kearah Keysha dan orang itu.
"Eeh maaf maaf," ucap Keysha sambil membersihkan baju orang itu.
Kemudian Keysha mendongakkan kepalanya dan melihat siapakah yang ia tabrak.
"Lo lagi lo lagi. Kapan sih lo buat hidup gue tenang!!" bentak Daffa kepada Keysha
"Ma--maaf kak. Akuu gasengaja. Sini biar aku bersihin." Ucap Keysha sambil membersihkan baju seragam Daffa.
"Udahh awas awas. Gausah." Ucap Daffa sambil menepis tangan Keysha.
Revan tidak bisa hanya diam ditempat melihat orang yang ia sayangi diperlakukan seperti itu.
"Heh lo biasa aja dong!! Keysha kan tadi udah minta maaf sama lo. Gausah bentak bentak dia lah!!" Ucap Revan dengan emosi.
"Emang lo kira kata maaf bisa buat baju gue bersih lagi?"
Mendengar hal itu, Revan pun membuka seragamnya dan memberikannya kepada Daffa.
Sehingga dia hanya tinggal menggunakan kaos dalam berwarna putih. Melihat kejadian itu, sepertinya fans Revan berrambah.
"Nih lo pake baju gue. Udah kan? Beres. Alay banget sih lo." Ucap Revan sambil menarik tangan Keysha pergi dari kantin.
Keysha hanya bisa diam dan pasrah mengikuti arah kemana Revan membawanya.
Hingga berhentilah mereka ditaman belakang sekolah.
"Key, lo boleh nangis disini. Dan bahu gue juga siap buat jadi sandaran lo." Ucap Revan kepada Keysha yang sedari tadi menahan tangisnya.
Tanpa pikir panjang Keysha pun menangis dan menyenderkan kepalanya kebahu Revan.
"Kenapa sih kak Daffa sejahat itu sama gue, kenapa dia sekasar itu, dan anehnya kenapa sampe sekarang gue masih sayang sama dia---" Lirih Keysha dalam tangisnya.
Revan pun kemudian menenangkan Keysha.
"Udah lah Key, ngapain sih lo nangisi cowok kaya dia."
"Tapi kan tadi lo yang nyuruh gue nangis," ucap keysha dalam isakannya sambil berusaha berhenti menangis.
"Eh iya astaga. Sorry sorry. Abisnya tadi muka lo jelek banget waktu nahan nangis."
"Rere iih!! Tega ya lo ngatain gue jelek."
"Haha sorry sorry.. gue cuma mencoba untuk jujur Key "
"Jahatt banget sih iih, ngeselin."
"Eh btw seragam lo gimana?" tanya Keysha sambil mengusap air matanya.
Jujur saja. Keysha bukanlah tipe orang yang senang larut dalam kesedihan.
"Udahlah gampang. Yaudah yuk balik ke kelas."
Keysha pun mengangguk kan kepalanya.
"Re, btw Aira mana?" tanya Keysha kepada Revan sambil berjalan menuju kelas.
"Paling lagi beduaan sama si Alvin."
Setelah mendengar perkataan Revan tadi, Keysha sekarang menyadari satu hal.
Bahwa sahabat yang biasanya selalu berada disampingnya kini sudah semakin jauh.
Justru Revanlah sekarang yg selalu ada disamping Keysha.
----------------
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
Difficult Love
Teen FictionKeysha menyukai Daffa sejak duduk di bangku SMP hingga sekarang Daffa telah menjabat sebagai ketua OSIS di SMA-nya. Keysha adalah salah satu wanita yang mengagumi sosok Daffa yang dingin, cuek, dan tampan diantara ratusan siswi di SMA-nya. Namun sa...