Sama shocknya dengan keysha, lelaki itu pun terdiam tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
"Kak daffa??"
Ya. Daffa. Entah jodoh atau hanya kebetulan, yang pasti wanita yang dari tadi berbicara dengan keysha adalah mamanya daffa.
"Eh ada apa inii? Keyshaa? Kamu gapapa sayang?" Ucap mama daffa sambil menghampiri mereka ke dapur.
"Eh i..iyaa tan. Gapapa."
"Ma.. mama kenal sama dia?"
"Iyaa kenal. Emangnya kenapa? Kalian udah saling kenal ya. Oh iya astaga.. kalian satu sekolah ya. Kenapa dari tadi tante gasadar kalau kamu satu sekolah sama anak tante key." Ucap ibu daffa sambil memperhatikan seragam yang mereka gunakan.
"Eh.. i..iya tan." Jawab keysha gugup.
"Heh lo. Lo nguntit gue ya?"
"Iih enggak kok. Aku tadi..."
"Tadi mama kecopetan. Dan keysha nolongin mama. Jadi ya karena mama berhutang budi sama keysha, makanya mama ajak dia mampir kesini."
"Maa... astaga.. pasti inii semua akal akalan dia buat bisa masuk kerumah ini. "
"Daffa... Kamu apaan sih. Bukannya terima kasih, malah ngomel ngomel gajelas."
Tiba tiba mama daffa menerima telepon dan terpaksa untuk menyudahi omelannya untuk daffa.
Tinggallah daffa dan keysha yang berada didapur.
Merasa bersalah, keysha pun mengutip piring2 yang pecah akibat ulahnya tadi.
Ia tidak berani menatap mata daffa yang seakan akan siap membunuhnya hidup hidup.
Tiba tiba daffa membungkukkan badannya dan mendekatkan wajahnya kearah keysha yang sedang jongkok sambil mengutip serpihan kaca piring tadi.
"Heh lo..."
Kemudian mau tak mau keysha pun mendongakkan kepalanya kearah daffa.
Betapa kagetnya keysha, jarak wajah mereka hanya beberapa senti. Bahkan bisa dibilang hanya satu jengkal.
"Eehh.. i... iyyaa kak?"
"Lo sengaja kan nyewa copet buat nyopet nyokap gue dan lo datang seakan akan lo pahlawan biar nyokap gue nganggap lo hebat dan mau ngajak lo kerumah gue. Iya kan?"
Betapa kejamnya kata kata daffa tadi. Emosi keysha pun meningkat.
"Maksud lo apa sih? Lo kira gue seenggak waras itu apa? Gue emang awalnya cuma kebetulan lewat dan gue ngeliat nyokap lo kecopetan. Kurang kerjaan banget gue nyewa2 copet.. bahkan gue tau aja enggak kalau tante yang gue bantu itu nyokap lo."
Kemudian keysha langsung mengambil potongan kaca terakhir.
Namun, betapa sialnya ia hari ini. Tangannya terkena potongan kaca itu.
Dan alhasil membuat tangannya mengeluarkan darah.
"Aaww..." rintih keysha.
Melihat hal itu, seakan jiwa gentle daffa keluar. Dan menarik tangan keysha kearah westafel sambil berusaha memberhentikan dan membersih kan darahnya.
"Lo tuh ceroboh banget sih.."
Deg deg deg
Begitulah detak jantung keysha sekarag. Sangat cepat. Dan tak beraturan.
Namun dengan cepat keysha menepis tangan daffa. Ia melakukan itu hanya karena takut kehilangan nafasnya.
"Eh, makasih kak. Tapi aku bisa sendiri."
"Lo tunggu disini. Biar gue ambil p3k."
Namun keysha merasa bahwa keberadaan dirinya sangat menyusahkan daffa dan ibunya.
Akhirnya keysha pun memutuskan untuk pulang.
"Tan.. aku permisi pulang ya."
"Loh kok cepat banget sih? Apa ini garagara anak tante ya? Maafin tingkah daffa ya key, dia emang gitu. Cuek dan dingin banget anaknya. Jadi tante mohon kalau dia ngomong jangan bawa ke hati."
"Keysha takut bibi khawatir tan. Eh engga kok tan, ini emang aku pengen pulang aja. Oke tan. Yaudah aku pulang ya tan. Assalamu'alaikum"
Ucap keysha sambil menyalam wanita itu.
"Waalaikumsalam. Tapi janji ya sama tante kamu bakal mampir kesini lagi."
"Iya tan. Aku janji."
Setelah mengatakan hal tadi, ibu daffa lagi lagi menerima telepon yang sepertinya sangat penting. Jadilah keysha keluar sendiri dari rumah daffa.
Disaat sudah keluar dari pintu rumah daffa, tibatiba keysha merasa tangannya ditarik oleh seseorang.
"Lo tuh udh disuruh tunggu juga, malah kabur."
"Eh kak daffa. Maaf kak. Tapi aku.."
"Sini tangan lo."
"Eh kak gausah. Aku gapapa. Luka dikit aja kok."
"Luka dikit? Kaya gini dikit?"
Ucap daffa sambil memegang tangan keysha dan menyadarkan keysha betapa lebarnya luka ditangannya.
"I..iyaaa.. yaampun kak. Aku gapapa. Ini juga bentar lagi sembuh kok. Tumben bgt sih kak, perhatian banget sama aku...."
"Atau jangan jangan kakak udah mulai suka ya sama aku??" Goda keysha sambil menatap daffa lekat lekat dan menampilkan senyuman jailnya.
Keysha melakukan hal ini karena ia tidak kuat jika harus berlamalama didekat daffa.
Ia takut jantungnya akan copot jika terlalu lama didekat daffa dan menerima semua perhatian daffa.
Namun yang ditatap malah membuang muka dan.
"Yaudah sana pulang. Obatin sendiri luka lo dirumah." Ucap daffa tanpa menatap mata keysha dan berbalik untuk memasuki rumahnya.
"Kak, makasih ya.. udah perhatian sama aku." Ucap keysha sambil menampilkan senyum jailnya.
Tanpa membalas perkataan keysha, daffa langsung menutup pintu rumahnya.
'Yaampun. Key, kok lo bego sih. Kan jarang jarang daffa perhatian sama lo. Tapi gapapa deh. Dapat kotak p3k dari kak daffa aja gue udh syukur banget.' Ucap keysha dalam hati sambil tersenyum dan memeluk kotak p3k yang diberi daffa setelah keysha menggodanya.
Daffa's POV
Apaansih tuh cewek. Gila kali ya.
Disaat tangannya luka aja masih sempat bilang kaya tadi.
"Daffa, keysha itu kelas berapa sih? Kalian seumuran atau gimana?"
"Dia junior aku ma. Beda satu tahun."
"Yaampun daffa. Pas banget. Kamu taukan mama pengen punya anak cewek. Kalian udah saling kenal kan? Dia baik kan daf. Mama suka sama keysha. Dia cewek pertama yang bisa buat mama nyaman. Daripada si garing.... eh siapa sih namanya. Pokoknya itu deh. Pokoknya mulai sekarang kamu harus lebih sering ajak keysha main kerumah kita."
Ucap mama panjang lebar dan tanpa rasa bersalah.
Ma, mama gatau apa disekolah aku selalu ngindar ketemu sama dia, masa iya aku harus ngajak dia kerumah. Arghh damn!!
"Namanya Arin ma bukan garing-_-. Yaudah ma. Daffa ganti baju dulu."
Ucap gue sambil pergi ninggalin mama yang sedang berbungabunga setelah ketemu keysha.
Btw, soal arin. Gue kangen sama dia..
-----------
Bersambung...
Thanks for all readers!! ♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Difficult Love
Teen FictionKeysha menyukai Daffa sejak duduk di bangku SMP hingga sekarang Daffa telah menjabat sebagai ketua OSIS di SMA-nya. Keysha adalah salah satu wanita yang mengagumi sosok Daffa yang dingin, cuek, dan tampan diantara ratusan siswi di SMA-nya. Namun sa...