Chapter [17]

4.6K 264 2
                                    

Sesampainya diruang UKS, Revan membaringkan Keysha diatas kasur yang disediakan oleh sekolah.

"Key.." ucap Revan sambil menepuk pelan pipi Keysha.

Merasa pipinya disentuh oleh Revan, Keysha pun memutuskan untuk menyudahi kepura-puraannya.

Ia pun membuka kedua matanya dengan pelan dan langsung bertemu pandang dengan mata teduh Revan.

"Van, kok lo sih yang nolongin gue. Bukannya tadi lo tuh--"

"Kenapa? Gue tadi rencana pengen masuk kelas, eh taunya gue ngeliat lo pingsan. Yaudah, gue tolong."

"Tapi tadikan cuma kak Daffa yang ada didekat gue--atau jangan-jangan lo---"

"The Flash?" Ucap Revan sambil menaikkan alisnya sebelah.

"Ehh seriusan lo The Flash?"

"Ya enggaklah Keysha oon. Duh gimana sih. Yakali gue The Flash."

"Ya kan siapa tau lo super hero yang dikirim Tuhan buat lindungi gue."

"Hahaha kok lo lucu."

"Haha kok lo ngeselin." Ucap Keysha sambil membuang mukanya kearah lain.

Dan itu membuat Revan menjadi semakin gemas melihat tingkah Keysha.

"Hahaha. Btw, lo pingsan kenapa?"

"Laperr!!"

"Lo belum sarapan?"

"Belum."

"Gara gara telat ya?"

"Hehe iyaa."

Tiba tiba terdengar suara pintu terbuka. Sontak membuat kedua pasang mata melihat kearah pintu.

"Ka Daffa??!" Pekik Keysha setengah histeris.

"Lo udah baik baik aja kan? Baguslah. Gue pergi dulu."

"Ehh kak tungu!! Kok pergi sih. Aku masih sakit. Temenin aku disini. Aku takut sendiri."

Ucap Keysha sambil mengkode Revan agar menahan Daffa pergi.

Melihat hal itu, Revan pun langsung mengerti apa yang diinginkan Keysha

"Eh iyaa. Gue bentar lagi juga mau pergi ke kelas. Jadi dia bakalan sendiri. Lo temenin dia."

"Udah besar juga masih takut aja sendiri. Bocah banget sih lo." Ketus Daffa.

"Ihh kok bocah siih, yaudah. Sana pergi. Ntar juga kalau aku makin sekarat kak Daffa yang aku salahin."

"Kok gue?"

"Yaudahlah. Tinggal nemenin aja susah bgt ya?. Lo cuma duduk. Jagain dia. Sampai dia pulih. Toh juga lo yang buat dia pingsan."

"Eh Van--"

"Yaudah. Gue bakal jagain dia. Pergi lo dari sini."

"Oke. Bye key. Gws ya." Ucap Revan sambil mengelus pelan pucuk kepala Keysha.

Revan tahu betul bahwa Daffa cemburu kepadanya dan Keysha. Bukan Revan namanha jika tidak berhasil membuat orang emosi.

"Eeh i--iya. Thanks Van."

Kemudian Revan hanya membalasnya dengan anggukan.

🔊 Tak Pernah Indah - Dwitasari

Jadilah Keysha dan Daffa berdua didalam UKS.

Hening.

Keysha hanya bisa diam. Ia masih membayangkan kejadian tadi. Perlakuan Revan sangat manis kepadanya.

Berbanding jauh dengan Daffa. Sifat Daffa yang selalu dingin dan cuek terhadapnya.

Namun tak tahu mengapa, jantung Keysha tetap stabil di dekat Revan. Berbeda disaat berada didekat Daffa. Jantungnya seakan berpacu dengan cepat.

Setelah menyadari keheningan antara dirinya dan Daffa. Keysha pun langsung angkat bicara.

"Kak,"

"Hmm."

"Kaak,"

"Apa?"

"Kenapa ya, aku tuh ga ngerasa dag dig dug waktu didekat Revan. Beda waktu aku didekat kakak." Ujar Keysha polos.

"Terus?"

"Ya terus aku bingung. Apa aku jatuh cinta ya sama Revan?"

"Lo oon atau gimana sih? Kalau lo ga ngerasa apaapa didekat seseorang. Berarti lo ga ada rasa sama dia."

"Contohnya?"

"Gue sama lo. Gue biasa aja waktu didekat lo. Beda waktu gue didekat Aira. Udah ngertikan?"

Mendengar hal itu Keysha hanya bisa terdiam. Bungkam.

Hatinya terluka. Sebuah pernyataan singkat Daffa, namun mampu membuat robekan panjang dihatinya.

"U--udah kak. Yaudah kak. Kayanya aku udh sembuh deh. Sekarang kakak boleh balik kekelas."

Ucap Keysha kepada Daffa. Padahal itu adalah kebohongan Keysha. Karena dia tidak ingin Daffa melihatnya menangis.

"Serius?"

"Hmm." Ucap Keysha acuh tak acuh.

Mendengar hal itu, Daffa pun langsung pergi meninggalkan Keysha.

'Key.. maafin gue. Gue gamaksud buat lo sedih. Maaf key. Gue cuma pengen lo tau kenyataan.'

Setelah Daffa pergi meninggalkan Keysha, hanya hening yang semakin mencekam yang dapat Keysha rasakan.

"Kak.. kenapa sih lo jahat sama gue. Apasih yang dimiliki Aira yang ga gue miliki? Apa gue kurang baik? Apa gue jelek banget? Apa guee--" Keysha pun mulai terisak.

"Gue tau, gue cuma sebatang kara yang gapunya keluarga, gapunya siapa siapa. Gue cuma cewek posesif yang selalu ganggu hidup Daffa. Gue sadar itu. Tapi kan gue juga berhak bahagia. Kenapa seakan akan gue gapernah terlihat. Maa... Keylaa.. Pa.. Keysha butuh kalian. Keysha kesepiann."

Tangis keysha pun akhirnya pecah.

Itu membuat Keysha semakin pusing dan akhirnya dia memutuskan untuk tidur.

Dan berharap agar rasa sakitnya akan berkurang setelah ini.

Ya. Berkurang. Hanya berkurang. Bukan hilang.












-------------

Bersambung....

Duh key.. jngn sedih dong.. masih ada revan kok. Tenang aja. Hehe
Sorry for the abal story guys..
Lagunya yang belum tau, bisa search digoogle. Itu salah satu lagu yang buat baper.
Thanks for all readers.
Don't forget vote and comment. Thanks.

Difficult Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang