Chapter [10]

4.9K 284 3
                                    

#FlashbackModeOn

"Ra,"

"Iya Daf?"

"Lo tau kan kalau gue dari SMP sayang sama lo. Dan sampe sekarang pun gue masih tetap sayang sama lo. Gue sayang sama lo lebih dari sahabat Ra. Lo mau kan jadi pacar gue?"

"Tapi Daf, lo taukan kalau gue itu cuma nganggap lo kakak gue. Gue gabisa punya perasaan lebih sama lo. Dan juga kapan sih lo lupain gue? Kapan sih lo buka hati lo buat Keysha? Daf, please. Hapus rasa sayang lo ke gue. Dan lo harus belajar buat sayang sama Keysha."

"Keysha lagi? Sampe kapan sih lo selalu jadiin dia alasan buat nolak gue? Dia juga udah move on dari gue ra. Please."

"Dia tuh masih sayang sama lo. Peka dong. Selama MOS dia tuh selalu mikirin lo. Bahkan waktu dia dihukum pun dia masih aja mikirin lo. Liatin lo. Apa itu yang namanya udh move on?"

"Tapi gue sayang sama lo. Gue gabisa sayang sama dia. Gue udah pernah coba. Tapi gue gabisa Ra. Gue sayang sama lo Ra. Gue ga sayang sama Keysha dan gaakan pernah."

"Daf, lo tuh buta ya? Ada cewek yang jelas jelas tulus sayang sama lo, tapi lo siasiain. Dan lo malah milih buat sayang sama cewek yang sama sekali gapernah sayang sama lo. Sorry Daf. Gue gabisa."

Kemudian aira pun meninggalkan Daffa sendirian di rooftop sekolah.

Aira tidak akan tega untuk menceritakan hal tadi kepada Keysha. Sehingga ia memutuskan untuk tidak menceritakannya kepada Keysha. Dan memilih duduk dibangku yang berada tepat dibawah pohon dan terletak tidak jauh dari lapangan basket.

Sementara itu Daffa masih merasa frustasi. Bagaimana bisa. Seorang Daffa ditolak untuk kedua kalinya oleh gadis yang sama. Dan kedua kalinya juga dia ditolak dengan alasan yang sama.

Keysha. Ya. Saat ini Daffa sangat membenci gadis itu. Daffa berpikir bahwa gadis itulah yang menjadi penghalang antara dirinya dengan Aira.

Akhirnya Daffa pun memutuskan untuk menetap di rooftop melewatkan 2 les mata pelajaran. Dan ia berusaha untuk menenangkan hatinya yang hancur untuk yang kedua kalinya.

#FlashbackModeOff

Tanpa Daffa sadari, obrolannya dengan Keysha tadi didengar oleh Aira. Dan sontak saja itu membuat Daffa berpikiran bahwa ia akan dibenci Aira selamanya.

Namun, berbeda dengan Daffa yang memikirkan hubungannya dengan Aira, Aira justru memikirkan apa yang Keysha rasakan sekarang. Ia tahu bahwa Keysha saat ini pasti sangat hancur.

Awalnya Aira bingung. Apa yang harus ia lakukan. Apakah ia harus mengejar Keysha atau memaki Daffa.

Dan sekarang Aira tau. Apa yang harus ia lakukan.

"Daf, kejar Keysha sekarang.Minta maaf ke dia. Dan anter dia pulang. Gue gamau dengar alasan apapun. Sekali lagi lo nyalahin Keysha karena gue gasuka sama lo, jangan pernah berani munculin muka lo didepan gue lagi." Ucap Aira dingin.

"Tapi ra--"

"Gue bilang gue gamau denger alasan apapun."

Kemudian Aira menghela nafasnya sambil mengontrol emosinya. Setelah itu Aira mendekat dan menatap tepat dimanik mata Daffa.

"Daf, please. Buka hati lo buat keysha. Gue mohon."

Tatapan Aira yang awalnya dingin, berubah jadi lembut dan bisa dibilang seperti tatapan memohon.

Melihat itu Daffa hanya bisa terdiam mematung mendengar perkataan orang yang ia sayangi. Dan mau tak mau sepertinya Daffa harus menuruti kemauan Aira tadi.

Suara Daffa seakan tersangkut ditenggorokan. Hanya anggukan lah yang dapat Daffa berikan kepada Aira.

Bagaimana bisa Aira hanya memikirkan perasaan Keysha tanpa memikirkan perasaan Daffa. Itulah yang ada dipikiran Daffa.

Kemudian tanpa pikir panjang Daffa pergi meninggalkan Aira.

'Mungkin ini waktunya gue lupain Aira.' Batin Daffa.

'Gue harus bisa move on dari Daffa. Dan gue yakin gue bisa.'

Ucap Keysha ditengah hujan yang mulai mereda sambil memejamkan matanya dan menghirup udara hujan yang membuat hati Keysha berubah jadi lebih tenang.


------------------------

Tamat.

Hehe gadeng.

Bersambung....

Difficult Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang