1

18.9K 675 8
                                    

"El,, jangan gila?!"

"El, Stop!" Aku abaikan panggilan dari earphone yang sedari tadi memekik di telinga ku ini.

"El, lo mau bunuh diri?"

"Stop disitu El!" pekikan itu lagi!

"Gue gak takut mati, kapt!" ku lepas earphone itu lalu membuangnya kesegala arah.

Aku bisa pastiin, orang dibalik earphone itu mengumpat karena tak mematuhinya, LAGI !.
Ku dobrak pintu yang sedari tadi menjadi incaran ku. Bisa ku lihat sang tua bangka mafia narkoba dan teroris yang menjadi incaran inteligen se-asia itu sedang tersenyum. Aku tau seringai licik ini!

Tangan kanan sang tua bangka sudah mengenggam senjata api yang siap ia tembakkan. Namun senjata api itu bukan diarahkan kepada ku, tapi ke pelipisnya sendiri.

"Damn!! Jangan lagi!" umpat ku
Tanpa dia duga, aku arahkan pisau lipat yang ada dibalik lengan jaket ku kearah tangan kanannya.

Sang tua bangka terkejut, senjata api yang ia genggam tadi terlepas dari genggamannya. Tampak dia menahan rasa sakitnya karena tangan kanannya yang sempat memegang senjata api itu terkena pisau lipat milik ku yang tak disangkanya.

Aku lalu mengambil senjata api kesayangan ku yang selalu terselip dibalik punggung.
"Lo mau nyerah?" tanya ku kepadanya sambil mengarahkan senjata api ke kepalanya dengan senyum kemenangan. si tua bangka tampak ketakutan

"Mending gue mati!!" Teriak pak tua

"Oke!"

"Dia gak akan biarin lo hidup!" ucap pak tua itu lagi yang membuat ku terperangah. Namun perkataannya hanya ku balas dengan senyum licik.

"Lo salah, gue yang akan buat dia bertekuk lutut sama gue!" ungkap ku tegas

Saat ingin melepaskan tembakan ke pak tua ini, kapten Ardi dan team yang lain datang.

"Stop it, Angel! Enough!" Ku lirik kapten ardy.
"Biarin dia membusuk dipenjara angel, itu lebih baik dari pada lo kirim dia ke neraka sekarang!" lanjut kapten ardy lagi

"Oke, TERSERAH!! Gue balik markas aja!" ku serahkan si tua bangka ke kapten ardy.
Incaran hampir 6 bulan ini akhirnya bisa keringkus, Soni tirta, sang mafia narkoba dan teroris juga, pemasok dana serta beberapa bahan-bahan Bom untuk beberapa kelompok teroris di indonesia. Aku pastiin hukuman tuh orang bakalan mati atau seengaknya seumur hidup. Membusuk dipenjara sepertinya pilihan yang indah untuk dia.

"Gak perlu" ucapan kapt ardy menghentikan langkah kaki ku, aku berbalik dan kapt ardy tersenyum.

"Lo bisa pulang, liburan sepertinya cukup buat lo. 3 bulan. See??" ucap kapt ardy.

"Beres bg, 3 bulan jangan ganggu gue ya! salam buat kak anita dan aisyah" istri dan anak kapt ardy.

"Oia pak tua" panggil ku kepada soni saat soni akan dibawa oleh beberapa anggota yang lain,

"Titip salam buat dia!" ujarku dengan senyum manis ku.

## ini cerita bergenre action dan drama.. Bismillah..

MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang