36

4.4K 281 0
                                    

"Kenapa?"

"Kakak..." panggil liand lalu berhambur memeluk kakaknya.

"ahh, seneng banget kakak udah sadar.." ucap liand

"kalian semua ribut banget, gue gak bisa tidur. Ganggu." Ucap karel lalu memejamkan matanya kembali

Andra masih terpaku, didepannya karel sudah mulai tersenyum walau masih dengan keadaaan yang pucat.

"jangan kasih tau siapa-siapa gue udah sadar. Besok pagi aja kasih taunya. Kasian ini udah malem banget" ujar karel lagi sambil melirik jam dinding yang berada di ruang rawatnya.

"Gue panggilin dokter dulu" ujar aldo lalu berlalu keluar.

Setelah kondisi karel diperiksa oleh dokter. Dokter menyatakan kalau karel sudah dalam keadaan yang cukup sehat.

"Kalian tidur gih!! Gue masih ngantuk" ucap karel lagi dengan parau

Lalu andra berjalan kearah karel ia duduk disamping bangsal, kemudian tatapan mereka beradu.

"Lo, tidur deh ndra. Liat yang lain udah pada tidur" ucap karel

Andra lalu mengambil tangan karel, lalu mengenggamnya

"Kayaknya lo lebih butuh tidur kebanding gue ndra. Lihat mata lo udah layaknya zombie." Ucap karel halus sambil menghusap mata andra

"Gue lebih milih jadi zombie terus kalau di usap kayak gini"

Semua orang sudah tertidur. Kecuali andra dan karel mereka sedang asyik diam namun tidak dapat memejamkan mata.

"Hmm,, ndra.." panggil karel

"Apaa?" jawab andra halus

"Lo mau gak tidur disini?" pinta karel sambil menunjuk ruang kosong ditempat tidurnya,

"Kenapa??" tanya andra lagi

"gue pengen lo tidur disini! Pliss!" pinta karel halus menunjuk sisi sebelah tempat tidurnya

Andra langsung beranjak dan menaiki bed karel. Mereka dalam posisi saling berhadapan sekarang

"Lo jelek banget kalau lagi pucet gini." Ucap andra meneliti wajah gadisnya

"jelek-jelek gini, setiap hari selalu ada yang ngasih ciuman dikening gue dan genggam tangan gue setiap malam, selalu bilang cepat bangun baby chubby dan miss u baby chubby" ledek karel menertawakan andra

"Ehh?!" andra bingung

"Gue udah bangun semenjak aldo ngoceh tentang itu. Lo gak nyari kesempatan buat nyium bibir gue kan?" tanya karel dengan selidiknya

"Hahaha.. Lo ini! Mana mau gue nyium bibir pucet dan kering kayak gitu" tawa andra

"Berapa lama?"

"Lo mimpi apa selama 1 bulan?"

"Gue tanya malah lo tanya balik. Dasar monyet lo!"

"Iya, monyet kesayangan lo!" ujar andra

"Gue ketemu papa, papa bilang semuanya belum berakhir."

"Maksudnya?" tanya andra

"Semuanya bahkan termasuk lo!"
--

"Bg, bg aldo." Panggil liand membangunkan aldo

"Hmm??" gumam aldo

"Liat deh.." tunjuk liand ke arah bed rumah sakit. Aldo terbelalak dilihatnya sahabat-sahabatnya sedang tidur saling berhadapan dan nyaman walaupun tempatnya sempit. Aldo merasa cemburu, namun melihat raut kebahagian di wajah karel ia menjadi yakin untuk melepas karel bersama dengan andra.

"Honey..." panggil april yang baru tidur

"Hey,," jawab liand sambil tersenyum

"Ehh,, itu bg andra ngapain??" tanya april terkejut saat melirik ranjang rumah sakit karel

"Karel udah siuman mprill.." ucap aldo bahagia

"Alhamdulillah.. biarin dulu. Jangan diganggu."
--

"Hssstt" tidur karel terusik dipagi hari karena ia tiba-tiba kebelet buang air kecil
Mendengar hal itu tidur andra juga ikut terusik, pagi-pagi dilihatnya senyum karel sang penyejuk

"Ndra.." panggil karel

"Apaan?" jawab andra yang baru bangun dari tidurnya

"Gue kebelet" ucap karel berbisik.

"Kebelet apa? Kebelet nikah?" tanya andra

"Otak lo ngeres banget sumpah! Gue kebelet buang air kecil" bela karel

"Terus?"

"Bantuin gue" rengek karel

"Yaa udah sini gue bantuin" ucap andra. Tadi malam dokter yang merawatnya sudah melepas seluruh peralatan medis karel. karel sudah dinyatakan sehat dan dalam masa pemulihan.

Andra membopong karel untuk masuk toilet dengan bantuan april juga.

"Assalamualaikum.." salam mama ketika masuk keruang rawat karel

"Eh, kamu ngapain didepan kamar mandi ndra?"

"Hmm,, ini tan.."

"Astagfirullah, karel mana?" teriak mamanya

Cklekk,,

Semua orang melihat kearah toilet, mama terkejut melihat april keluar dari toilet bersama dengan karel yang sudah siuman dalam rangkulan andra.

"Ma, aku baring dulu.." ucap karel saat mamanya ingin memeluknya

"Dasar, anak durhaka." Guman liand

"Iya, sifat durhaka kamu nurun dari kakak kamu" ucap april

"Gue gak durhaka yah! Gue belum kuat berdiri aja!" bela karel

"Sttt..." ucap mama lalu berjalan kearah karel. Mama memeluk karel yang tertidur di bednya dan mama menangis.

"Ma,, aku udah gpp. Please jangan nangis" Pinta karel dalam pelukan sang mama

"Mama.. Cuma khawatir el" ujar mama sesegukan

Suara dering handphone mengalihkan perhatian semua orang, dering handphone aliand.

"Bagas ..." alih liand mengangkat telp lalu berjalan keluar ruangan

"Arinda mau ngelahirin, bg bagas ngebawa dia kerumah sakit ini. Lagi otw katanya." Ucap liand menyentak semua orang yang sedang bercengkrama

"Serius iand?"

"Ia ma.."

Semua orang merasa sangat bahagia, akan bertambah anggota baru didalam keluarga mereka dan bangunnya putri tidur keluarga fernand..
--

MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang