33

4.3K 268 1
                                    

Sudah 2 minggu. Semua orang terus bergantian menjaga karel kecuali andra, andra selalu menemani karel bahkan hampir setiap hari.
karel juga belum menunjukkan tanda-tandanya untuk bangun, sementara pihak rumah sakit sudah berkata bahwa kondisi karel sudah dalam keadaan yang cukup stabil.

Saat ini, pukul 19.00 selesai sholat maghrib liand, april, arinda dan mamanya sedang makan malam diruang rawat karel.

Saat makan malam selesai, ruangan rawat itu diketuk oleh seseorang.

"Mami,," panggil mama saat melihat orang yang datang dari arah pintu

"Sama siapa kesini mi?" tanya mama lagi

Namun pertanyaan itu langsung terjawab saat melihat nifa dan tante dini masuk keruangan rawat karel, Mama menyambut baik kehadiran mereka dengan memberi senyum khasnya

"Dia kenapa?" tanya tante dini

"Kecelakaan.." ucap liand dingin. Sengaja berbohong untuk menutupi identitas karel sang wanita densus

"Karma Akibat ngambil kebahagiaan orang sih.." ucap nifa ceplos

"Maksud kakak apa yah?" tanya liand

"Ia, dia itu udah ngambil kebahagian orang. Lo, arin dan nyokap lo! Kalian jadi gak bisa seneng-seneng kan hidupnya. Ngurusin dia sih"

"Kita bahagia kok kak" ucap liand lagi

"Liand, kamu gak mau balik lagi ke dunia entertaint? Semua fans kamu nyari kamu loh. Pengen kamu kembali lagi! Lagian Film kamu yang terakhir rattingnya naik terus" ucap dini tak kenal tempat

"iya iand, sekalian juga sama arinda. Habis arinda melahirkan kan bisa balik lagi kedunia entertain" lanjut nifa halus

"Gak kak sorry yah, gue mau jadi ibu rumah tangga yang baik aja. Nemenin bagas dan anak gue nantinya. Gue gak mau balik." Ucap arinda yakin

"Jangan gitu dong rin, apa enaknya sih ngurusin anak? Mending kerja, fans lo nunggu lo!" ucap tante dini lagi

"lagian kalian itu juga butuh biaya besar kan buat karel yang gak bangun-bangun ini!" ucap nifa

"Gak kk, gue sama arinda udah mutusin buat gak kembali lagi ke dunia itu. Sorry ini dunia gue sekarang!" ucap aliand tegas

"Dari kerjaan lo sekarang berapa sih yang kalian dapatin? Paling gak seberapa!" ucap tante dini meremehkan

"Kalau gaji kami kecil, kami gak bakalan ngerawat karel disini tante, Dirumah sakit ini!" ucap liand geram

"Eh, si april ngapain disini iand?" tanya nifa melotot kearah april. "Liand gue kan udah pernah bilang jangan deket-deket sama dia, dia itu gak cocok sama lo. Contoh salsa kayaknya lebih cocok sama lo. Dia lebih tenar sekarang kebanding april" lanjut nifa

Liand langsung melotot kearah nifa, sementara april hanya tertunduk lesu. "jangan lo jelek-jelekin kakak dan calon istri gue dihadapan gue. gue gak suka! Lo bisa keluar sekarang juga" ucap liand menahan emosinya

"Liand, tahan emosi kamu" interupsi mami. April langsung menenangkan liand dan membawanya menjauh dari ruangan rawat kakaknya.

"Kita pulang aja!" ucap mami lagi

"Mami, ikut kita. Kami yang berhak ngerawat mami. Mami cukup tinggal sama kami. Aku gak mau mami dirawat sama orang lain, Cuma aku mi" ucap mama secara tegas

"Mi, mau tinggal sama mereka? Dirumah yang gak sebesar rumah kita?" tanya dini

"Itu rumah saya!" sentak mami

"Kalian mulai besok bisa tinggalkan rumah saya!" sentak mami lagi dan membuat dini melotot. Mami mengusir mereka.

"Gak perlu mi, biar mereka yang rawat rumah itu. Mami tinggal sama kita" ucap rinda "Tante sama kak nifa bisa pergi dari sini kan? Tanya arinda meredam emosinya

"Okay, kita pergi!" ucap nifa sombong

Saat ingin membuka pintu rumah sakit, andra datang lalu tersenyum kearah arinda dan mama. Nifa terbelalak melihat senyum andra, dia jatuh cinta pada pandangan pertamanya.

"Kenapa mukanya pada tegang? Ada yang terjadi sama el, mom?" tanya andra kepada mama

"Gak ndra, itu ada tante sama saudara jauhnya karel" ucap mama memberi tahu

"Owh,,," ucap andra berlalu kearah bangsal karel. seperti biasa saat ingin pergi atau saat bertemu dengan karel yang terbaing akhir-akhir ini, andra akan mengusap kepala karel lalu mencium keningnya dan berkata "Hai baby chubby" itu lah hal rutin andra sekarang-sekarang ini.

Hal itu membuat nifa yang merasa jatuh cinta pada pandangan petama, benar-benar jatuh juga saat itu. Ia melihat kilatan kasih sayang dari andra ke karel. cemburu.

"Ngapain lagi? Pulang sono!" teriak arinda sambil memakan apelnya

Akhirnya tante dini dan nifa keluar dari ruangan karel.
--

MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang