23

4.9K 331 0
                                    

"Apapun yang terjadi hari ini, semuanya adalah takdir. Lo gak boleh ngilangin rasa takut lo el, lo harus tetap menanamkan rasa takut itu dibenak lo. Ini misi lo, lo harus selesaiin semua kekacauan ini dan bawa alfa pulang ke om keenan juga kiran" ujar karel pada dirinya sendiri.

Sekarang karel sedang berada didalam mobil dan memejamkan mata untuk menenangkan diri sebelum menghadapi sahabat gilanya

Suara ketukan kaca mobil membuat karel tersadar dan harus membuka matanya, dilihatnya firman sedang menunggu di depan pintu mobilnya. Sebelumnya ia netralkan degup jantung dan pernafasannya kemudian ia bergegas untuk keluar dari mobil itu. Ini saatnya..

"dah siap ?" tanya firman

"Udah, Seperti biasa lo spotter gue man. Team gue dan team lo butuh kita. Gue masuk lewat belakang. Lo lewat basement,, Dan Alfa jadi urusan gue!"

"Siap ndan,,"

"Keep contact yah man!"

"Iyaa kak"


--

"Kita satu team, ingat jangan ambil keputusan sendiri, keep contact sama gue, bg ardy dan firman. Kita jalanin misi sesuai dengan latihan beberapa minggu yang lalu. Gue gak mau kehilangan kalian!" ucap karel mengarahkan teamnya

Team yang ia seleksi sendiri, semua orang yang ada didalam teamnya adalah pilihannya. Bukan hanya soal keahlian tetapi mengenai hati dan tanggung jawab, team yang sangat berjasa untuknya.

"Bersiap!!" ujar karel lagi

Karel dan team mulai bersiap untuk masuk bersama dan melumpuhkan jaringan terorisme alfa. Karel mulai bersiap dengan mengikat rambut panjangnya, memakai earphone, memakai masker penutup, mengecek semua senjatanya serta rompi anti pelurunya, dan yang terakhir memakai sarung tangan kesayangannya

Saat ingin mengambil senjata laras panjangnya ia dicegah oleh sebuah tangan, karel terpaku "siapa yang berani mencegahnya seperti ini?" ungkapnya dalam hati. Karel mendongak memandang wajah orang tersebut, matanya langsung terpaku pada mata hitam legam milik seseorang itu, sesaat kemudian seseorang itu mendekapnya kedalam pelukannya.
Karel masih diam bahkan tak membalas pelukan itu, di masih belum bisa bicara.


"Gue kangen lo" ucap seseorang tersebut


Mendengar ungkapan orang itu, karel tersadar dan membalas pelukan nyaman orang yang juga ia rindukan.

"Kenapa kesini?" tanya karel masih dalam pelukan itu

"Dia tetap adik gue el"

"Gue lupa. Lo kan lagi diskors sama pak keenan"

"Lo tau?" tanya orang itu melepas pelukannya dengan karel. Sekarang mereka berhadapan.

"Tau lah, diskorsing seminggu karena udah 3x berkelahi sama Gio"

"Dia nyari masalah"

"Dan lo seharusnya nahan emosi lo!"

"Gak ada lo dideket gue!"

"Apa hubungannya?" tanya karel bingung

"Gak ada lo yang ngaturin emosi gue" ujar orang tadi

"Gak usah ngegombal sama gue. Gak akan mempan"

"Yaa elah, lo susah banget sih di rayunya"

"Sekarang lo malah nemuin gue disaat gue lagi tugas andra!"

"Biarin,,, Please be safe. Gue nungguin lo keluar dengan selamat dari gedung itu"

"Siap kapt!" hormat karel

Andra langsung merengkuh karel kedalam pelukannya, degup jantung mereka beradu kencang. Pelukan ternyaman mereka. Andra merasa seperti akan kehilangan pelukan nyamannya.

Andra Digantara Keenan, agent BIN, adik Ardy. Sang pengisi relung hati karel, hampir 4 tahun mereka mengenal dan mengetahui satu sama lain namun masih saja belum ada komitmen yang mengikat mereka. Andra dan karel mengetahui kalau mereka menyimpan perasaan masing-masing, ahh tidak perasaan itu telah diungkapkan. Tapi karel belum mau membuat sebuah komitmen karena dia adalah Densus 88 yang bisa mati kapan saja.

Sudah hampir 1 tahun mereka tak bertemu, pekerjaan karel dan andra yang berbeda-beda membuat mereka tak bisa menetap pada satu tempat. Namun satuhal, mereka tetap menjaga hati mereka untuk dipersatukan nantinya.

"woy, stop mempertontonkan adegan mesra di tengah team lo el!" panggil bg ardy

"Elaah, ganggu aja sih lo!" marah andra

"Eh, diem lo!" "Siap el?" tanya ardy

"Siap kapt"

Karel langsung menatap andra dalam lalu tersenyum, satu kalimat yang keluar dari mulut karel membuat andra terpaku

"Ini mungkin akan jadi misi terakhir gue!"


MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang