35

4.6K 291 0
                                    

Sangat mendebarkan saat orang yang kita sayangi berada diujung kematian. Mengikhlaskan atau mempertahankan itu manjadi pilihan yang cukup sulit. Namun satuhal, cinta yang abadi mengalahkan kematian sekalipun -

"Mas, maaf menganggu tidur mas" panggil seorang suster. Sudah 3 hari andra berjaga di depan ruang ICU.

"Ada apa sus?" tanya andra masih dengan suara khas bangun tidurnya.

"Gak ada mas, mbak karel sudah bisa dipindahkan lagi keruang perawatan biasa. Dokter sudah melakukan visit pagi ini dan Kondisinya sudah stabil." Ucap suster itu

"Apa tak dibiarkan disini saja sus? Jadi kalau ada apa-apa tidak harus dipindahkan keruang icu lagi."

"Tidak perlu mas, kondisi pasien sudah di nyatakan cukup stabil untuk di pindahkan ke ruang perawatan biasa. Lagian mbak karel pasti ingin di jenguk oleh banyak orang"

"Baiklah sus, ruangan yang kemarin saja"

"Baik mas, terima kasih"

Andra bangkit dari kursinya lalu menatap karel dari luar ruang icu ini. "Aku merindukan kamu chubby. Kapan aku bisa melihat mata teduh kamu lagi? Aku kacau tanpa kamu jangan tinggalkan aku!" gumam andra
--

Malam ini adalah malam minggu, seperti malam minggu sebelumnya semua orang berkumpul diruang rawat karel. Opa, mami, mama, arinda dan bagas sudah pulang karena sudah hampir larut malam.
Karel masih tertidur dengan tidur lelapnya, ia sama sekali tak terusik dengan kebisingan para orang terdekatnya.

Sudah lewat jam 1 malam. April sudah tertidur di sofa, sementara liand, aldo, ardy dan andra masih asyik bermain kartu didalam ruang rawat ini. Sudah beberapa ronde mereka bermain dan aldo selalu menang. Ini membuat andra geram.

"ehh nyet, curang lo!" teriak andra ke arah aldo.

"Gak ada bukti lo! Mana buktinya?" bela aldo

"Lo dari dulu kalau main nih kartu uno gak pernah jujur yah! Curang mulu!"

"Sekarang ya sekarang curut, dulu ya dulu!"

"Dasar playboy tengil lo!"

"Eh, jones diam aja. Iri kan lo sama gue yang selalu dikelilingi cewek cantik dihidup gue"

"Pantes aja, karel gak mau sama lo. Lo suka nyakitin perempuan"

"Curut jangan bawa-bawa itu yah. Gue udah pernah janji sama tuh anak kalau dia mau pacaran sama gue, gue bakal berhenti jadi playboy."

"Omdo aja lo. Lo pernah ngomong gitu juga yah sama temennya karel si citra."

Liand yang menatap mereka adu mulut ingin melerai namun ditahan oleh ardy. ""Tontonan bagus iand, kita lihat ampe tonjok-tonjokan gak?" bisik ardy yang mendapat anggukan dari liand

"lo gak pernah percaya sama gue sih" ucap aldo

"buaya kayak lo gak bakalan tobat!"

"Gue bakalan tobat! Lo tuh yang cari pacar sana. Kayaknya hampir seumur hidup tuh jomblo"

"Lo tuh yahh!! Lo kan tau kalau gue nungguin putri tidur yang sekarang lagi tidur tuh. Gue gak akan nyerah sampai dia bangun dari tidurnya" geram andra

"Bikin kayak dongeng aja, cium tuh putri tidur. Habis itu kelar ceritanya, sang putri bangun dan hidup bahagia" ujar aldo

"Aldoo..." geram andra

"Eh gue lupa, hampir tiap malam yah sang putri dapat ciuman dikeningnya dari lo ndra bukan hanya ciuman tapi usapan kepala manjaaaa. Tapi kok belum bangun-bangun juga. Kalau gue yang coba gimana?" ledek aldo lagi

"Jangan berani-berani nyentuh Karelnya gue."

"Karelnya lo? Kalian aja belum jadian, lo juga belum nembak dia. Jadi siapapun bisa aja jadi pacarnya, termasuk gue!!"

Pertengkaran adu mulut itu terus berlanjut bahkan aliand dan ardy tersenyum senang, karena dengan pertengkaran ini andra lebih bisa mengungkapkan perasaannya secara spontan.
"LO tuh yahhh!!!" geram andra

"Apa??" tantang aldo

"Kalian bisa diem gak sih? Ribut banget tau gak, ganggu tidur gue aja. Bacot lo berdua minta gue kasih rawit apa?!" ucap seseorang dengan suara paraunya
--

MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang