12

6.6K 389 0
                                    

"Opa, aliand gak mau yah!" suara tegas aliand menyentak ruang kerja opa di fernand company.

"Gak ada pilihan li, kamu mau atau gak mau, suka atau gak suka kamu harus menjadi penerus fernand company. Bagas sudah mengambil keputusan untuk mengambil alih fernand company di Singapura. Kamu yah di Jakarta. Atau kamu mau yang di Singapura?"

"Gak opa,," akhirnya pasti seperti ini. Aliand akan ngambek dan sulit dibujuk.


Sudah hampir 2 bulan mereka tinggal bersama lagi. Aliand sudah berhenti menjadi artis, dia membuka usaha clothing yang cukup sukses sampai saat ini. Arinda sudah menikah dengan Bagas 2 minggu yang lalu, pernikahan yang singkat.

"coba dulu iand, gue akan dampingi lo!" ucap karel menenangkan adiknya.

"Okey, liand bakalan coba"

Fernand company merupakan perusahaan yang tidak bisa diremehkan. Bergerak pada bidang properti dan pertambangan membuat fernand company menjadi perusahaan terbaik di Indonesia.

Namun, tetap saja tak ada yang mengenali pemilik sah-nya saat ini. Identitas mereka masih tertutup untuk diketahui khalayak ramai.

Karel sudah memutuskan untuk tak ikut campur lagi dalam urusan perusahaan. Dia sekarang hanya sebagai pemegang saham tertinggi bersama opanya dan menjadi pimpinan direksi menggantikan opa.


Tentunya pekerjaan karel yang sekarang membuat dia menjadi tak terikat dan tak harus kekantor setiap saat.

2 bulan sudah ia libur, berarti 1 bulan lagi dia harus kembali kerutinitasnya sebelum ini.


--

"iand, semangat kerja yah. Gue percaya perusahaan bakalan sukses sama lo. Lo gak mungkin ngecewain gue, papa dan mama. Lo anak laki-laki satu-satunya papa. Lo harus banggain papa" Ucap karel saat mereka sedang duduk beristirahat dari lari sorenya disebuah kursi taman.

"iyaa kk,,"

"iand...." Panggil karel lagi kepada liand karena mereka sedari tadi sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

"yaa kak?"

"Gue titip nyokap, mami, opa dan arinda sama lo yah!"

"Hah? Kok nitip? Emangnya lo mau kemana?"

Karel diam lagi lalu menyandarkan kepalanya di pundak aliand sambil menatap langit sore yang cerah. Dia tidak perduli dengan tatapan orang lain yang berada disana. Bahkan ada beberapa orang yang sudah mengcandid adegan ini pun dia tak perdulikan.

"Kak,, lo mau kemana?" tanya liand lagi

"Ada hal yang gak perlu lo tau iand, suatu saat lo juga pasti ngerti. Yang penting gue titip semuanya termasuk perusahaan. Gue gak akan pergi 100% dari semuanya kok" ucap karel lantang masih dengan menatap langit sore.

"Lo mau pergi dari kita lagi kak?"

"Cuma sementara iand! Gak bakalan lama. Gue pasti pulang kok."

"Janji??" tanya liand

"hmmmh,, always!!"

Akhirnya mereka menikmati sore mereka di taman komplek dengan pikiran mereka masing-masing.

"Sebentar lagi.. "
--

"So, lo dah siap kembali kerutinitas?" tanya seseorang saat karel sedang menikmati angin malam pada balkon rumah megahnya dan menyesap green tea hangat buatan mamanya

"Menurut lo?" tanya karel sarkatik

"Kapan?" Tanya orang itu lagi

"Mungkin 2 hari lagi. Udah dipanggil sih gue!"

"Lo gak harus balik kok el."

"Gak" karel menggeleng "Gue harus tetap kesana. Bukan Cuma 1 orang yang nunggu gue, tapi semua orang!"

"Gimana dengan orang-orang yang ada dirumah ini? Mereka nungguin lo juga"

"Gue bakal tetap ngehubungi mereka. Gue gak akan ngilang 100%. Kalau lo butuh gue, hubungin gue atau temuin gue di apartement!"

"Lo udah bilang nyokap?"

"Udah, gue bilangnya kekalimantan buat ngurusin pertambangan yang ada disana!"

"Bohong banget lo!"

"Biarin! Dan lo selalu jadi penyelamat kebohongan gue" ujar karel tersenyum

Sejenak mereka berdua terdiam,


"Hmm gas, gue titip mereka yah. Kabarin gue kalau ada yang gak beres!" ucap karel kepada bagas sambil menikmati langit dan hembusan angin malam yang menenangkannya.

"Iya, lo juga harus tetep jaga kesehatan lo dan jaga fisik lo" ucap bagas menepuk pundak karel

Karel balas dengan anggukan.

"Kapan dia bakal balik ke indonesia?" tanya bagas kepada karel yg saat itu menyesap green tea hangatnya

"Ntah lah, gue selalu ngajak dia pulang. Tapi dia belum mau. Dia belum siap ketemu opa dan mama"

--

# Di mulmed itu bagas versinya aku..

MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang