2

10.2K 523 1
                                    

"Huftt, pak angga mana sih?" tampak seorang gadis berumur sekitar 24 tahun sedang menunggu ia sudah menunggu lebih dari 1,5 jam yang lalu, namun yang ditunggu tak kunjung datang. Tatapan dari banyaknya laki-laki yang berlalu lalang ditempat ini membuat ia jengah.


Dari kejauhan, tampak laki-laki sekitar berumur 30 tahunan sedang tergesa-gesa berjalan kearahnya.

"maaf non, saya terlambat. Ban mobil tadi bocor, ditambah macet. Sekarangkan senin non!" ucap laki-laki yg biasa dipanggil pak angga.

"iyaaa udah pak, kita jalan sekarang. Tolong tas saya ya pak."

"Baik non."
--

"non, sehat?" tanya pak angga yang sedang menyetir. Karena sedari tadi gadis itu hanya diam.

"sehat pak! Bapak? Nisa gimana pak?" nisa anak dari pak angga yang ikut bekerja dengannya.

"alhamdulillah sehat non! Sekarang kita kemana non?"

"Kerumah Mami!"

"Non yakin?" tanya pak angga sedikit terkejut dengan tujuan majikannya itu

"Yakin pak, saya mau ketemu mama"

"Baik non!"

Sudah 2 tahun, gadis ini tak kembali ke rumah nenek yang ditinggali mama dan adik-adiknya. Dia lebih memilih tinggal bersama kakeknya di singapura dan bolak-balik singapura-jakarta hanya untuk bekerja

"Oia Non, den aliand sedang sakit sekarang!" ucapan pak angga membuyarkan lamunan gadis tadi.

"iyaa pak, aku tau! Keartisannya membuat aku tak luput akan berita itu."


--

Suara bel terdengar di sebuah rumah megah. Seorang gadis dengan paras yang anggun, putih, bulu mata yang lentik menunjukkan bahwa dia bukan orang indonesia asli. Ada darah arab dari sang ayah yang mengalir dalam tubuhnya.

Cklekk.. suara pintu terbuka.

Gadis yang sedari tadi menunggu diluar pintu, tersenyum kepada seorang gadis lain yang mempunyai wajah hampir mirip dengannya.

"Hai,," ucapnya pada gadis itu


"Kak el..!" gadis yang membuka pintu terperangah

"Iya, ini gue!" gadis yang membuka pintu tadi adik gadis itu. Arinda rana ferdinan


Arinda langsung memeluk sang kakak yang sudah 3 tahun ini menghilang tanpa kabar. Menyalurkan kerinduan pada kakaknya.


Tanpa disangka dibelakang mereka sudah ada sang mama. Mama terkejut, bahkan sangat terkejut. Dia tak menyangka putri sulungnya akan pulang ke jakarta. Putri sulung yang ia rindukan.

"Karel" lirih sang mama sambil menitikkan air matanya. Yang dipanggil tersenyum. Melepaskan pelukan adiknya. Lalu melangkah kearah mamanya.


"iya ma, aku pulang!" ucap sang gadis. Mamanya Rosiana amanda fernand bahkan terharu. Memeluk putri kebanggaan keluarganya.

"Kita masuk yukk ma, kak!" ucap arinda.

MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang