15

5.8K 334 0
                                    

Pagi ini liand begitu bersemangat untuk kekantor. Semenjak kejadian 1 bulan yang lalu dia menjadi sangat bersemangat untuk berangkat kekantor. Setiap hari ia bisa melihat gadis yang sekarang menjadi kekasihnya. Pagi ini semangatnya main bertambah karena april berkata kalau dia sudah menyiapkan sarapan untuknya pagi ini.

"Pagi semua, liand berangkat kekantor duluan!" ucap liand pamit pada semua orang yang berada di meja makan rumahnya. Ada Opa, Mami, Mama, dan Arinda.

"Gak sarapan duluan iand?" tanya opa yang begitu bingung, karena cucunya tidak ikut sarapan dan wajahnya begitu memancarkan kebahagiaan.

"No, opa. Liand harus buru-buru ke kantor! Byee semua. Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam" ucap mereka

Setelah liand berlalu, opa dan mami hanya menggelengkan kepala.

"Kenapa anak itu?" tanya mami

"Lagi jatuh kali cinta mi!" ucap arinda

"Jatuh cinta? Sama siapa?" opa menimpali

"Sahabatnya dulu opa, teman syutingnya dulu" ucap arinda

Mamanya dan opa saling terdiam. Mereka tertegun dan saling berpandangan! Wajah mereka Memancarkan kebingungan serta keterkejutan.

"Prili, kak?" tanya mama ke arinda to the point

"iya ma, siapa lagi?" jawab arinda

Mamanya seketika terkejut tak menyangka bahwa cinta yang difikirnya cinta monyet itu berubah menjadi serius. "Ini tidak boleh terjadi" ucap mamanya dalam hati


--

"pagi sayang!" ucap liand berbisik kepada april saat berpapasan bertemu di lobby kantor mereka. Liand dan april sepakat untuk menutupi hubungan mereka di kantor, mereka tidak mau menganggu kinerja kerja mereka sehingga menyebabkan ikut campurnya urusan pribadi masing-masing. Entahlah, kesepakatan yang aneh.

"Pagi pak, ada yang bisa saya bantu?" ucap april tersenyum. Liand malah mengerucutkan bibirnya membuat april gemas. Namun sesaat liand sadar kode yang diberikan april.

"Aprilia, tolong keruangan saya sekarang! Saya tunggu diruangan saya 10 menit lagi!" ucap liand tegas

"B..baik pak!" ucap april tersenyum karena merasa lelakinya ini sangat pintar untuk mengerti kode-kodean ala dirinya.
Akhirnya mereka berpisah di lobby itu menunjukkan senyum kebahagiannya.


--

Suara interkom mengagetkan liand yang sekarang sedang mengecek laporan bulanan dari masing-masing divisi.

"Ya tania?"tanya liand melalui interkom kepada sekretarisnya

"selamat pagi pak, ada ibu prili dari divisi grafis ingin bertemu. Apa bapak memanggilnya?"

"Oh,, iya suruh masuk!"

"Baik pak!"


Hingga beberapa saat pintu ruangan liand terbuka. Liand melihat sosok gadis cantik yang selama ini ia puja. Mimik wajah gadis itu terbaca, ia kelihatan kesal sekarang.

"Lama sekali!" ucap liand

"sepertinya kau harus mengganti sekretarismu itu iand!" ucap april lalu berjalan kearah sofa yang ada diruangan liand

"Kenapa sih sayang?" tanya liand lagi ia mengambil tempat disamping kekasihnya disofa itu

"Pakaiannya seksi banget, dia pasti sering menggoda kamu kan, liand?"
Ahh,, ya si tania itu suka sekali menggoda. Mencari perhatian, contohnya saat istirahat makan siang beberapa hari yang lalu. Saat jam makan siang, tiba-tiba dia mengunjungi liand dan mengajak liand untuk makan bersamanya dengan rayuan-rayuannya itu. Namun liand menolak hingga si tania itu menyerah.

"Sudah, jangan difikirkan. Aku belum mendapatkan sekretaris yang bagus pril! Rencananya kalau sudah mendapatkan sekretaris yang berkompeten dan bukan tukang rayu aku akan memindahkannya kebagian HRD. Rasanya itu lebih cocok bukan?" jawab liand santai

"sudahlah, ayoo kita sarapan pagi honey. Aku tau perutmu itu minta diisi!"ucap april sambil membuka kotak bekal yang tadi dia sembunyikan didekat mapnya.

Sejenak mereka menghabiskan sarapan mereka masing-masing. Liand begitu lahap memakan nasi goreng dengan potongan sosis dan wortel ini.

"Masakan kamu selalu lezat, sayang!" ucap liand setelah menghabiskan nasi gorengnya.

"tentu, dan dari dulu kamu emang sukakan sama masakanku?" tanya april pede. Lalu liand tersenyum dan mengacak rambut april gemas!

"liand, jadi berantakan!" ucap april mengerucutkan bibirnya gemas.

Saat liand ingin mencubit pipi april, suara hp liand mengangetkannya. Dilihatnya ID caller di handphonenya.

"Ana fernand?" tanya april terkejut. Liand mengisyaratkan untuk diam.

"Sebentar yah sayang, aku angkat telp bos besar dulu" ujar liand

Via phone
"Assalamualaikum" jawab liand via telp

"Waalaikumsalam adik ganteng, sibukkah? Menganggu waktu lo ?"

"Tidak bu, ada yang bisa saya bantu?" ucap liand setenang dan berusaha berbicara formal dengan sang kakak.

Terdengar suara helaan nafas di hp liand "Ada tamu kah?" tanya ana lagi

"Ia bu!"

"Jangan pacaran aja lo dikantor!" tegas ana lagi

"Tidak bu, saya tidak sedang sibuk"

"Dasar, mengalihkan pembicaraan banget lo! Okeylah, Gue gak mau basa-basi iand! Nanti malam gue pulang kerumah, kita semua harus bicara serius! Gue udah denger tentang hubungan lo dengan prili dari opa dan mama."

"mengapa itu begitu serius untuk dibicarakan bu? Saya kira itu bukan menjadi hal yang serius untuk ibu!"

"bagi gue gak iand! Bagi mama dan opa ini menjadi hal yang serius! Pulang lebih cepat.!" perintah karel

"Baik bu, saya akan membicarakannya lagi nanti dengan ibu. Saya akan segera menyelesaikan masalah ini!"

Telp dimatikan begitu saja oleh Ana.


"Mengapa kak el begitu serius dan begitu marah?" tanya liand dalam hati.

Sejenak ia terdiam, ia menghela nafasnya panjang banyak hal yang dipikirkannya. Mengapa opa dan mama sampai tau hubungan ini? Mengapa menjadi masalah kalau liand jatuh cinta dengan aprilia?

Lamunan liand dikejutkan oleh sentakan dari April.


"Kenapa honey?"

"Hanya masalah kecil di kalimantan sayang! Tak usah khawatir. Tadi bu ana hanya memperingatiku untuk lebih memprioriskan tambang dikalimantan!" ucap liand mencari alasan

"Ya sudah, aku kembali keruanganku dulu yah honey?" ucap april meninggalkan liand dan tersenyum

"Hati-hati jangan lirik laki-laki yang lebih tampan dari aku. walau ku tau hanya aku yang tampan di kantor ini!"

"PeDe banget lo!" ucap april mecibir liand


Setelah april keluar dari ruangan liand. Liand kini merasa ada yang tidak beres dengan mama dan opanya. Ini seperti tembok yang tinggi terbuat dari baja yang akan siap menghadang!

MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang