19

5.5K 338 1
                                    


Pukul 4.00 a.m

Suara dering handphon sedari tadi terus menggema di malam yang menjelang pagi itu, karena terganggu dengan suara hpnya yang terus berdering akhirnya si pemilik hp melirik id caller pada hp-nya.

Dia mengernyitkan dahinya saat melihat siapa yang menelponnya selarut ini.

"Assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam. Ada apa sih lo nelp sepagi ini?"

"Bangun lo cepetan"

"Apaan sih gas?" Tanya karel masih dengan malasnya

"El, ada masalah di singapura. Ada penggelapan dana sebesar 1 juta Dollar" ucap bagas membuat karel terkejut dan bangun dari tidurnya

"Kok bisa? lo jangan ngerjain gue yah, gas?"

"Ngapain gue ngerjain lo bego!"

"Jadi lo tiba-tiba berangkat kesingapura kemaren gara ini? Kenapa gak bilang gue kemaren?"

"Gue belum berani bilang sebelum gue lihat langsung el. Lagian acara malam tadi cukup penting buat lo."

"Opa tau?"

"Belum.."

"Okey, gue minta tolong lo buat cariin gue tiket pagi ini ke singapura pagi ini juga. Gue bakal izin bg ardy buat kesingapura beberapa hari"

"Siipp"

--

Pagi harinya karel langsung bergegas berangkat kesingapura. Setelah meminta izin kepada ardy akhirnya karel mendapat izin untuk menyelesaikan masalah kantornya sampai Fernand inc singapura stabil kembali. Karel bukanlah agent yang terikat kontrak untuk bekerja. Dia tidak terikat oleh apapun.

Sampai disingapura karel langsung bergegas ke kantor Fernand inc singapura. Sesampainya ia disana, ia langsung bertemu dengan bagas. Setelah melihat laporan dan menganalisanya penggelapan dana perusahaan yang cukup besar membuat karel ingin mengusut sendiri pelakunya.

"Sepertinya uang ini mengalir gak ke satu orang gas. Udah dicek semua karyawan?"

"Udah kemaren, tapi laporan perusahan dan keuangan gak ada yang mengarah pada satu orang. sulit untuk nyari bukti ya el"

"Okey, adain rapat. Dan gue mohon jangan percaya sama satu orang pun disini. Termasuk sama asistent dan sekretaris lo. Gue yang usut sendiri. Jangan bocor!"

--

Bukan karel kalau melaksanakan misinya secara setengah-tengah. Setelah berfikir 1X24 jam, Ia akan mencari informasi dan bukti secara diam-diam. Meminta tolong kepada orang-orang seperti Satpam, Cleaning service baik Office boy dan Office Girl. Meminta bantuan mereka adalah jalan yang diambil karel karena semua jajaran karyawan diberbagai divisi di perusahaannya sangat menganggap remeh pekerjaan mereka.

2 minggu karel mencari bukti, terus menerus. Bagas bahkan sangat frustasi kalau hal ini terus berlanjut Fernand Inc Singapura akan bangkrut walaupun dengan saham opa dan karel yang cukup banyak disana.

"Gue udah dapat bukti, semuanya ada di Flashdisk ini. Lo boleh lihat ini dan jadiin sebagai bukti, nanti gue akan kesana sebelum jam makan siang"

Setelah mendapatkan bukti itu, bagas melihat hasil penyelidikan karel dengan teliti dikantor. Dia terperangah dengan semua bukti ini. Bukti yang diserahkan karel sangat jelas, bahkan tidak meragukan sama sekali dan mengarah pada beberapa orang. Bagas murka, sangat-sangat murka

"Adain rapat dengan seluruh jajaran divisi, si. Jangan ada satu orang pun yang tersisa, pastikan semua orang ada disana, termasuk para CS dan OB/OG. Sebelum makan siang. Mengerti si?" ucap bagas kepada sekretarisnya silvia lewat interkom

"B..baik pak!" menutup telp interkom kantornya

"Kita lihat, kali ini lo bisa ngelak gak?" gumam bagas

--

Jam 10.50 rapat belum dimulai. Semua ruang rapat sudah diisi oleh semua jajaran divisi. Untung saja ruang rapatnya cukup besar untuk diisi oleh hampir 100 karyawan perusahaan. lebih tepatnya Ballroom perusahaan dilantai 2. Semua karyawan tampak berbisik-bisik dan gelisah untuk apa mereka dikumpulkan disini, rapat besar apa yang akan di adakan dengan seluruh jajaran direksi di perusahaan ini

11.15 bagas masuk kedalam ruang rapat beserta jajaran-jajaran tertinggi perusahaan ini. Bukannya apa-apa, perusahaan atas nama Fernand Inc singapura ini adalah gabungan dari perusahaannya dengan perusahaan Opanya arinda. Kesepakatan dan jumlah saham karel dan opa yang cukup besar membuat perusahaan ini diatas namakan dengan nama fernand.

Semua orang sudah menduduki kursinya masing-masing. Hanya 1 kursi kosong pada jajaran direksi yang tersisa. Kursi pemegang saham tertinggi Fernand, Inc.

"Baiklah Selamat pagi, rapat kali ini saya tujukan untuk kita semua. Saya rasa kalian semua sudah mengetahui apa yang terjadi dengan perusahaan kita ini" ucap bagas diatas podium untuk memulai rapat

"Selama ini saya sudah cukup sabar dengan musibah yang terjadi disini. Hari ini, saya akan mengungkapkan sosok dibalik penggelapan dana perusahaan kita ini. Untuk tak membuang-buang waktu kita akan lihat beberapa persentasi mengenai penurunan omset perusahaan karena penggelapan dana"

Diputarlah video dengan durasi sekitar 30 menit. Awal video tampak persentasi-persentasi penurunan omset perusahaan karena penggelapan dana membuat omset pemasukan terus dipacu untuk menutupi jumlah uang yang digelapkan. Namun saat memasuki pertengahan video tampak disana 3 orang sedang berbincang-bincang sepertinya itu adalah diruangan seseorang petinggi perusahaan juga, video itu diambil bukan berasal dari cctv.

Karena CCTV yang sudah dimatikan oleh mereka dengan alasan perbaikan. Perbincangan yang tidak hanya satu atau dua kali itu terjadi dan selalu mengacu pada uang penggelapan yang sebesar 1 juta dollar singapura. Semua orang yang ada disana tidak menyangka pak bagaskara akan mengungkapkan hal ini didepan semua orang.

Video selesai, Pandangan semua orang yang ada diperusahaan itu kini mengacu pada 3 orang yang berada dijajaran depan, duduknya tidak jauh dari bagas.

"Kenapa anda melakukan itu pak tino?" tanya bagas. Sementara yang ditanya diam terpaku dan masih terkejut. Diam sejenak, tiba-tiba tino tertawa licik.

"Dasar bego. Hahaha" tawa tino

"Maksud lo apa ngelakuin ini kegue?" tanya bagas

"Gue? maksud gue? Kenapa gak lo tanya sama adrian dan fandy?"

"Karena mereka cuma suruhan lo dan fandy adalah adik lo sementara adri adalah adik sepupu lo!" ujar bagas

"LO!" teriak tino membuat suasana agak mencekam diruangan itu. "Gue benci lo yang selalu mendapat keberuntungan, dari dulu lo selalu mendapatkan keberuntungan gas. Bahkan pak fernand lebih percaya sama lo kebanding gue buat pegang perusahaannya kebanding gue yang udah lama kerja sama dia. Lo terlalu Beruntung dan Penjilat gas. Hahaha"

"Lo, gak tau apa-apa tentang gue no!"tegas bagas. Ia tak percaya orang yang ia anggap sahabat tega menusuknya dari belakang. Cuma karena iri dan salah paham.

Tiba-tiba suara pintu ballroom ruangan ini terbuka, tampak karel dengan anggunnya beserta beberapa orang polisi singapura didepan pintu.

"Tangkap mereka pak," tegas bagas

Tino, Adrian dan Fandy tampak diringkus didepan semua karyawan yang ada disana. Bagas masih kelihatan lesu. Karel berjalan kearah bagas dan menepuk pundak bagas untuk memberikan semangat.

-----

Saat bagas sudah tenang. "Ladies and the gentleman, This is it Ana Fernand!" ucap bagas memperkenalkan karel ke semua karyawan yang ada di ballroom itu. Semua orang terperangah melihat CEO mereka secara langsung, bahkan para Satpam, Cleaning service serta Office boy dan Office Girl yang membantu mereka.


MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang