47

4.2K 220 3
                                    

Suara tamparan yang amat keras terdengar di telinga orang-orang yang saat itu sedang berada di lapangan pelatihan milik anggota BIN menggema. Bukan hanya 1-2 orang yang ditampar, ada 7 orang yang ditampar dihadapan semua orang yang melihatnya.

"Otak lo semua dimana? Lo tau apa yang lo lakuin?" teriak karel di depan ke tujuh orang yang diam terpaku di tempatnya.

"Lo mau jawab?" Tanya karel marah kepada salah seorang dari ke 7 orang itu namun yang ditanya malah diam sehingga dihadiahi tamparan keras lagi di pipinya oleh karel.

Siapa sangka orang-orang yang ada di depan karel saat ini adalah para lelaki dan tidak ada satu orang pun yang berani melawannya, mereka tertunduk takut dengan kemarahan karel

"Gue bisa aja tembak kepala lo semua!" bentak karel

Andra, alea, dimas, ardy bahkan anggota team reno hanya menatap karel yang melampiaskan kemarahannya.

"Kak.." interupsi reno.

"Diem lo!" bentak karel kepada reno

"Otak lo dimana sih, no?" reno hanya diam menanggapi pertanyaan bosnya sekaligus orang yang juga sudah ia anggap sebagai seorang kakak.

"Gue tanyain lo, no! Jawab!" Teriak karel lagi kepada reno

"Gue cuma mau ngelindungin dia kak!" ujar reno yang masih terduduk di kursi rodanya.

"Lo liat!" tunjuk karel kepada salah seorang dari 7 orang yang ada didepannya.

"Lo liat, orang yang lo lindungin sekarang malah ngancurin markas lo. Mencederai lo! Dan mencoreng nama Instansi lo!"

"Gue minta maaf kak!" ujar reno menyesal

"Lo, jangan lo fikir gue bego yah! Lo sengaja kan ngancurin misi terakhir lo dengan reno biar terkesan si reno yang salah. Tapi malah ada anggota bg ardy yang liat lo dan akhirnya jadi senjata makan tuan?" Tanya karel kepada salah satu dari mereka.

"Jawab gue man!" ujar karel kepada firman

Dirumah sakit tadi pagi reno akhirnya jujur kepada karel kalau memang firman-lah dalang dibalik kejadian beberapa waktu terakhir ini. Mulai dari kejadian di Perbatasan papua sampai kejadian di markas.

Dendam firman merajalela saat ia dan beberapa anggota teamnya di pindahkan dari team lapangan ke team BIN di bagian administratif. Mulai dari sana mereka mengatur rencana untuk segera menghancurkan markas namun jejak mereka terlihat oleh reno yang saat itu berada diruangan atas markas dan melihat sendiri bagaiman firman menembak para penjaga di sana.

Hal hasil, untuk menjaga anggota teamnya keluar karena ketidak siapan mereka sehabis latihan yang pastinya menguras tenaga. Reno memutuskan bergegas mengunci akses menuju keruang bassment dan melawan firman.

Selama ini reno menutupi kelakuan firman yang mengancamnya untuk tidak menerima kenaikan pangkatnya karena firman adalah saudara sepupunya.

"Kalian semua saya pecat! Baik di densus maupun di BIN. Kalian udah bisa mengemasi barang-barang kalian dari sekarang. Bubar" ujar andra menengahi pertengkaran karel dan firman yang mungkin saja bisa terjadi.

"TUNGGU!!" Teriak karel saat mereka membubarkan diri

"Buat lo! Siap-siap untuk berhadapan dengan pihak kepolisian. Gue gak akan ngebiarin lo bebas gitu aja. Lo udah ngilangin nyawa orang man!" Ucapan karel membuat firman cs terdiam sejenak, penjara menanti mereka.

"Kalian boleh pergi" ujar ardy.

Setelah firman cs berlalu pergi dari lapangan milik BIN, karel terdiam ia tak menyangka orang yang sudah ia anggap sebagai adik dan dulu sering menjalankan misi bersama dengannya tega melakukan hal yang diluar nalar seorang prajurit hanya karena kekuasaan.

Tiba-tiba karel pusing, ia menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya kemudian tiba-tiba ia ambruk masih ditempatnya berdiri tadi, andra dan orang-orang yang melihat itu langsung berlari kearah karel.

"Bawa kak el kerumah sakit. Sekarang, ndra!" pekik alea karena tiba-tiba dia merasakan detak jantung karel yang tidak seperti biasanya, detak jantungnya melemah apalagi karel sedang hamil.

Semua orang panik dan karel langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat dari sana. Andra yang panik mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi bersama karel dan juga ada rena yang membantu sehingga tidak fokus menyetir mobilnya.

Rena beberapa kali mengingatkan namun hanya di abaikan oleh andra, yang ada dipikiran andra sekarang hanya membawa karel secepat mungkin kerumah sakit, perasaannya lebih bertambah panik ketika melihat ada darah yang mengalir dari balik selangkangan karel.

"El, wake up" ujar andra di balik kemudinya

"Sayang buka mata kamu," ujar andra lagi.

"Please el, buka mata kamu!" teriak andra berkali-kali agar karel membuka matanya.

Tanpa disangka, diperempatan terakhir menuju rumah sakit andra mengabaikan traffic light dan dari arah sebaliknya sebuah truk juga sedang melaju dengan kecepatan tinggi mengejar traffic light yang akan berubah menjadi merah.

----

Aku udah bilang yah kalau cerita ini mau ending. Authornya udah kehabisan ide buat cerita ini.. hahaha

Mau buat cerita baru, tapi adakah yang ingin memberikan saran??

Ditunggu yah next chapternya..

See u readers ku yg baik-baik..

MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang