3

8.4K 488 0
                                    

Dia, Anakarelin raya Fernand. Putri sulung dari Abimana fernand dan Rosiana amanda. Nama fernand berasal dari nama sang papa yang sudah meninggal 3 tahun yang lalu. Karelin, panggilan untuk gadis itu dikeluarganya.

"Lo balik juga? Gue kira lo betah tinggal sama kakek lo! Dan gak bakal balik." ucap seorang sepupunya. sepupunya itu anifa riana. Tidak! sepupu jauh yang tinggal di rumah mami-nya. Mami, untuk nenek!

"Gue gak butuh tanggapan lo!" ucap karel berusaha tak perduli
"Nyantai dong! Kalau gak suka gak usah kesini lo!" ucapan nifa hanya ditanggapi malas oleh karel. Ini alasannya ia malas untuk tinggal dirumah mami. Rumah ini terlalu banyak yang iri hati dan dengki.

"Aliand mana, nda?" tanya karel kepada arinda yang menghampirinya sehabis membuatkan minum.

"Dikamarnya kak! Paling masih molor" ucap arinda

"Gue kekamarnya dulu!"

"Jangan sampe nyasar yah kak" ujar arinda yang akhirnya mendapat pelototan dari karel
--

Di sebuah kamar, bernuansa barca. Team sepak bola kesukaan sang pemilik kamar! Terlihat kamar ini sangat rapi. Namun gordennya masih tertutup tak membiarkan cahaya masuk kedalamnya. Melihat kelakuan adik laki-laki satu-satunya ini, membuat karel menggelengkan kepalanya.
Ia buka gorden jendela itu, membiarkan cahaya masuk kedalam kamar ini.


Cahaya yang masuk membuat sang empunya kamar menggeliat merasa terganggu.

"Kak arin, tutup lagi gordennya! Gue masih ngantuk, pusing banget! Gue masih off!!" ucap sang adik laki-lakinya

"Lo mau tidur ampe jam berapa Aliand Rafa Fernand?" mendengar seorang yang memanggilnya dengan nama lengkap dan suara yang tak asing pula membuat laki-laki yang merupakan sang adik terlonjak.

"Hah??" dilihatnya wajah yang hampir mirip dengannya dan kakaknya arinda. Ia masih melongo membuat karel hanya tersenyum licik.

"Woy, lo gak mau meluk gue setan?" sentak karel ke adik laki-lakinya ini

"Tampar gue!" pinta adiknya aliand. Karel memandang adiknya bingung lalu menampar adiknya itu.

Plaaakkk...

Tamparan itu cukup membuat seorang aliand sadar. Ini bukan mimpi.


"Aaauuwww" pekik aliand. Sekarang ia sadar, tak ada yang mau menamparnya sekeras ini selain sang kakak.

"Kak El" pekik aliand. Yang terpanggil hanya tertawa dan melangkah keluar.

"Gue gak mau lo peluk liand, mandi sono! Busuk!!"

Namun bukan aliand namanya kalau menuruti kakaknya ini. Ia tetap memeluk sang kakak sulung.


--

"Lo bisa sakit juga?" tanya karel kepada aliand sehabis aliand selesai mandi dan makan siang.

"Bisa lah, gue manusia kali kak. Bukan vampire sungguhan gue!"

"Disinetron lo aja, vampire bisa sakit oon!"

"Itu tuntutan peran dan skenario kak!"

"Kak,,," tanya arinda lalu melirik karel dan aliand

"Hmmmm??" jawab karel dengan gumaman

"Nginep kan?? Tanya aliand


Kenapa arinda dan aliand punya satu pikiran sih??

"Gak tau, gue aja belum ketemu mami."


--

MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang