26

4.7K 314 6
                                    

Bahagia rasanya saat kita dijodohkan sama orang yang sangat kita sayangi. Rencana perjodohan yang awalnya ditolak akhirnya diterima dengan ikhlas dan tulus. Semenjak malam itu, malam dimana liand dan april dipertemukan secara langsung oleh keluarganya. Bukan mereka yang mempertemukan dua keluarga, tetapi keluarga lah yang mempertemukan mereka dan saat itu terasa bahagia karena telah bertemu dengan jodoh yang diidam-idamkan.

Hubungan liand dan april akan melangkah kejenjang berikutnya, opa dan papa rizal sudah tak ingin menunda rencana pernikahan mereka. Alhasil setelah arinda melahirkan mereka akan mempersiapkan pernikahan mereka.

"Liand, lagi apa?" tanya april didepan pintu ruangan liand. Liand mengernyitkan dahinya.

"Kamu ngapain disitu?" tanya liand

"Mastiin kamu sibuk atau gak. Eh ternyata lagi ngelamun, ngelamunin aku yah?" goda april berjalan kearah meja kerja liand

"PEDE banget lo!"

"Yaa udah aku pulang aja"

"Jangan ngambek dong sayang, jakarta kan lagi gak kondusif. Aku tuh Cuma takut kamu kenapa-kenapa" bujuk liand

Oia, april sudah tak bekerja di Fernand company. Semenjak 1 minggu setelah acara pertemuaan keluarga itu opa tak mengizinkan april untuk bekerja di fernand. Akhirnya april bekerja membantu mamanya untuk mengurusi butik serta café milik mamanya.

"Kan gak lewat jalan situ sayang"

"Tetep aja, kalau ada apa-apa gimana?"

"Yang penting aku udah disini. Udah dijagain sama kamu" ucap april

"Udah makan siang?"

"Belum"

"ya udah kita makan ke luar aja. Ke café mama. Gimana?"

"Tapi jakarta lagi gak kondusif?"

"Iya gpp dong, kita kan gak lewat sekitar situ. Lagian para polisi pasti udah berjaga-jaga"

"Boleh,," ujar april, saat aliand dan april akan beranjak dari ruang kerja liand, Liand mendapat telp dari sahabat semasa kuliahnya Arfan.

"Bentar yah sayang.." instruksi liand

"Ya fan.." ujar liand mengangkat telpnya

"Bisa ketemu iand, ada hal penting nih?"

"Bisa, kebetulan gue mau makan siang nih. Ketemu disana aja"

"Okey,, see u"
--

"Ada apaan fan?"

"Ini tentang kakak lo!" ujar arfan yang membuat liand mengernyitkan dahinya.

"Kenapa sama kk el?"

"Gue minta maaf banget sama lo, iand. Sorry kalau gak minta izin sama lo. Semenjak lo minta tolong buat ngelacak keberadaan kakak lo beberapa minggu yang lalu ke gue dan gue gak bisa ngelacak kakak lo. Bahkan sama sekali gak bisa. Jujur gue jadi penasaran kenapa gue gak bisa ngelacak dia jadi gue teruskan pencarian gue ke kakak lo. Mulai dari no hpnya, gps kakak lo semuanya sulit banget buat gue ngelacak" ujar arfan

"Beberapa hari yang lalu, gue dapat telp dari temen gue yang ada di london. Dia ngasih info ke gue kalau sekarang udah ada pembaharuan software miliknya yang bisa sangat mudah ngelacak keberadaan orang dan segala informasinya kecuali kalau informasi itu dilindungi oleh proteksi pemerintahan. Gue minta dia buat kirim tuh software dan gue install. Hal yang pertama kali gue cari adalah info kakak lo"

"Dan lo tau apa yang gue dapet? Gue gak dapet apa-apa. Semua informasi tentang kakak lo, nol. Cuma dari aplikasi itu, gue bisa ngelacak keberadaan kakak lo melalui no hp dan gpsnya."

"Tunggu,,, jadi informasi tentang kakak gue sama sekali gak dapet? Berarti informasi kak el dilindungi sama pemerintah?" tanya liand menengahi pembicaraan antara dia dan arfan.

"Yaps, cerdas banget. Terus hasil gps kakak lo beberapa minggu belakangan ini ada di singapura."

"Iya kak el lagi ngurusin perusahaan yang ada disana"

"Biarin dia selesaiin dulu omongannya, baru kamu potong omongannya honey" ujar april menenangkan liand

"Tadi pagi, kakak lo ada dijakarta." Liand kaget karena kakaknya tidak memberi informasi kepulangannya ke jakarta, jakarta kan lagi mencekam banget karena ada aksi terorisme

"Tujuan pertama kakak lo sesampainya dia di Jakarta adalah langsung kekawasan terorisme iand, sumpah gue makin penasaran. Gue gak bisa ngasih kesimpulan apa-apa dari ini, tapi temen-temen gue yang ada di TKP serta bg Uus sepupu gue yang adalah anggota polisi ngirimin foto Densus 88 cantik yang bikin gempar media sosial, twitter, instagram lagi bicarain sosok wanita cantik densus 88 anti teror itu."

"Terus hubungannya sama kakak gue?" tanya liand

"Fotonya agak sedikit buram sih, wanita itu juga pake kaca mata hitam dan make masker hitam yang bertengger di lehernya.
Foto dari bg Uus yang anggota polisi malah lebih jelas. Lo lihat sendiri foto dari bg Uus nih!" arfan memberikan hpnya kepada liand. Melihat sosok wanita yang ada difoto itu, ia terkejut sangat terkejut matanya terbelalak. Walaupun difoto itu sosok wanitanya tak terlihat secara keseluruhan, tapi dia yakin itu kakaknya. Karel.

"Gue harus kesana!" ujar liand

"Sabar liand. Lo harus sabar. Gue akan bantu lo, gue hubungin bg uus dulu supaya lo bisa masuk ke sekitar daerah sana. Gue ikut"

"Kamu disini aja yah, sama mama. Aku gak mau kamu kenapa-napa" pinta liand ke april

"Kabarin aku yah, iand!" ujar april

"Pasti sayang!"
--
Sore hari pukul 4.00

"Kita parkir sekitar sini aja. Gue gak mungkin bawa nih mobil masuk agak ke dalam. Kita bukan petinggi negara iand" pinta arfan sambil mengarahkan liand untuk memarkirkan mobilnya.

"Kemana nih?" tanya liand saat mereka sudah keluar dari mobil dan hanya celingak-celinguk

"Bg Uus.." panggil arfan dan menarik gue untuk ikut dengannya

"Bg kenalin ini liand, liand ini bg uus" ujar arfan memperkenalkan liand dan uus

"Ayo, ikut gue" ajak bg uus setelah kami berkenalan

Liand dan arfan mengikut uus. Agak jauh memang dari TKP, tapi rasa penasaran liand lebih besar dari rasa letihnya.

"Bg Andra.." panggil liand karena merasa mengenali seseorang lalu berhenti berjalan. Membuat arfan dan uus juga ikut berhenti.

Merasa dipanggil, andra menoleh. Matanya langsung melebar saat melihat orang yang memanggilnya.

"Ali.." gumam andra namun masih dapat didengar liand

"Siang ndan," hormat uus

"Siang, lo bisa lanjutin pekerjaan lo. Mereka biar sama gue" ucap andra

"Siap ndan.." ujar bg uus hormat

Pertanyaan muncul lagi dibenak liand,
"Sebenarnya siapa bg andra, kenapa bg uus memanggilnya komandan?"
--


MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang