14

5.9K 363 2
                                    

3 bulan semenjak pertemuan liand dengan aprilia, hubungan persahabatan mereka yang dulu terjalin kini semakin erat. Bukan hanya hubungan persahabatan tapi perasaan cinta yang belum terungkapkan pun semakin dalam.

Banyak pertanyaan didalam benak liand mengenai april. Apakah april masih menyimpan rasa sayang padanya? Apakah april sudah mempunyai kekasih yang tak iya ketahui? Apakah ia bisa membuat komitmen dengan april saat ini? Dia takut untuk bertanya, takut untuk patah hati. Takut jawaban yang ia tunggu tidak sesuai dengan harapannya.

3 bulan juga karel tak terlihat, liand bahkan tak tau kemana kakaknya itu pergi. Dia selalu bisa menghubungi kakaknya via telp namun mengapa hp nya sama sekali tak terlacak.

--

Suara dering handphone mengagetkan liand dari lamunan pada malam hari dibalkon kamarnya .

"Ana fernand" liand berucap lirih saat melihat siapa yang menghubunginya. CEO fernand menghubunginya

"Yaa.. Assalamualaikum,," ucap liand

"Waalaikumsalam,,"

"Ada apa nih malam-malam nelp bu CEO?"

"Gue cuma kangen lo, gak boleh?"

"Boleh kok bu,, lo apa kabar? Susah banget buat ketemu lo yah?" tanya liand

"Hahaha,, lo lupa siapa gue iand!"

"Kak el, kak arin pengen saat persalinannya ada lo!"

"Yaa ampun, itu masih 5 bulan lagi iand!"

"mana gue tau, ngidam bumil kan aneh-aneh."

Arinda kini sedang hamil memasuki bulan yang ke-5. Karena arinda yang tidak ingin tinggal sendirian dirumah saat di singapura walaupun ada pembantu tetapi arinda merasa kesepian katanya, bagas sangat sibuk bahkan baru pulang dari kantor ketika menjelang makan malam. akhirnya bagas memintanya untuk tinggal di jakarta bersama mama.

Dikarenakan bagas yang agak sibuk, akhirnya liand lah yang terkadang menuruti permintaan ngidam malam harinya arinda. Dan itu sangat menyebalkan bagi liand..

"Gue tebak lo lagi galau yah?, ngapain malam-malam di balkon sendirian iand?"

Ujar karel memecah lamunan liand

"Ehh,, lo kok tau?" liand langsung celingak celinguk melihat kesekitar namun ia tidak melihat siapa pun. Liand langsung menghela nafas saat terdengar suara tertawa dari hp nya. Kakaknya ini bahkan tau liand sedang mencari-carinya.

"CCTV tuhan gue iand!" jawab karel sambil tertawa

"ngeselin lo kak!" liand menarik nafasnya dalam, kakak sulungnya ini selalu mengerjainya. Untuk beberapa saat mereka terdiam dalam pikiran mereka masing-masing

"iand, ungkapin apa yang ada dibenak lo ke dia. Gue tau perasaan resah lo! Apapun jawaban dia nanti seenggaknya lo udah mencoba kan? Toh kalau jodoh gak bakalan kemana-mana. Kalau jodoh lo bukan dia pasti Allah udah nyiapin yang baik juga." ujar karel menasehati

"Bahkan saat lo jauh kaya gini, lo selalu tau apa isi hati gue kak."

"gue udah bilang, gue gak akan bener-bener 100% ngilang liand. Kalau ada apa-apa kabarin gue yah! Ditunggu tanggal jadiannya. Gue tidur dulu, ngantuk nih! Bye adik ganteng! Assalamualaikum"

"iyee,, sleep tight kakak chubby. Bye. Waalaikumsalam."


--

1 minggu setelah perbincangan itu liand terus mengumpulkan keberaniannya untuk bertanya pada april, ia ingin menanyakan langsung.

Saat ini liand dan april sedang duduk di sebuah café, mereka sedang mengobrol mengenai perusahaan dan desain. Saatnya ini liand cukup punya keberanian untuk bertanya

"hmm.. pril... " tanya liand. Lalu april menatap liand seperti meminta liand untuk melanjutkan ucapannya.

"Gue boleh nanya?" tanya liand lagi, dan mendapatkan senyuman khas april pertanda dia memperbolehkan liand bertanya.

"Lo,,, sebenarnya,, udah punya pacar belum sih?" tanya liand to the point walau sedikit terbata-bata. Membuat april terkejut dengan pertanyaan itu.

"kenapa lo nanya in itu?" tanya april

"Lo, masih ngejaga rasa lo ke gue gak?" tanya liand lagi

"Iand, jawab dulu pertanyaan yang tadi baru gue jawab pertanyaan yang lain" jawab april lagi. Liand menggeleng mantap

"Sekarang lo bisa bikin komitmen sama gue gak?" tanya liand to the point.

"Iand..." belum selesai april bicara liand melanjutkan lagi pertanyaanya

"Lo bakalan pergi lagi gak pril dari gue?" tanya liand

"Stop it iand. Gue akan jawab. Okey. Gue masih ngejaga perasaan lo, masih sayang lo. Gue juga gak punya pacar, gue..."

"Aprilia Nandya, lo mau gak bikin komitmen sama gue? gue cinta lo! Dari dulu bahkan sampai sekarang. Dan gue rasa lo tau itu" pertanyaan to the point aliand membuat april terkejut.

"Kebiasaan banget motong pembicaraan gue iand!!"

"Jawab aja pril, ini jantung udah mau copot buat ngomong gini!"

Sesaat mereka hanya terdiam, saling berpandangan. April menatap dalam mata milik laki-laki yang mengisi ruang hatinya secara penuh ini. April mencari kebohongan disana. Tapi yang ia dapati hanya sebuah ketulusan. Lalu april tersenyum ia siap dengan jawabannya.

"Lo gak romantis banget nembak gue di cafe gini?" ujar april

"Gue romantis dengan cara gue sendiri pril, gue tau lo bukan cewek yang suka dengan hal yang berlebihan. Cinta gue sesederhana ini pril." ujar liand

"Iyaa,, gue mau!" jawab april dengan tersenyum bahagia, liandnya tak pernah berubah. Cinta yang sederhana.

Liand langsung membawa april kedalam dekapannya setelah april menjawab ungkapan cintanya. Wanita yang selalu membuat dia nyaman didekatnya.

MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang