6

6.8K 435 0
                                    

Mobil mewah berwarna putih itu melaju dengan kecepatan sedang saat memasuki kompek perumahan elit yang dulu pernah mereka tempati.

Semua kasus papa mereka sudah terselesaikan dan terbukti bahwa fernand company tidak ikut andil dalam kasus pencucian uang yang dituduhkan kepada almarhum sang papa.

Akhirnya fernand company jaya ditangan kakak mereka, seorang Anakarelin raya fernand. Bahkan nama Ana Fernand sudah melejit dikalangan pebisnis dunia karena sepak terjangnya.

Tak ada satupun dari pebisnis-pebisnis yang mengenali seluruh keluarga fernand, semua informasi mengenai fernand tertutup bahkan tak dapat dilacak oleh hacker sekalipun, hanya sang kakek yang terkenal dan diketahui sepak terjangnya.

Namun sayang, kini sang kakek sudah mau pensiun dan akan digantikan oleh sang cucu tertua, Ana Fernand.


Ana Fernand, hanya orang-orang kepercayaannya lah yang tau seperti apa rupanya. Selebihnya? Mereka tak ada yang tau, bahkan pegawai-pegawai mereka sekalipun.
----

Akhirnya mereka sampai disebuah rumah elit nan cukup megah. Rumah yang didominasi dengan warna putih serta taman yang cukup indah, serta desain yang cukup minimalis. Sudah berdiri satpam dan pembantu-pembantu mereka yang siap melayani.

"Kak el, ini beneran rumah kita dulu?" tanya liand

"iya, tanya aja mama."

"Beneran ma?" tanya arinda lagi

"Iya, kaget pasti? Bahkan rumah yang disebelah juga dibeli sama kakak kalian buat diperluas."

"WOwwwww!!" ucap aliand dan arinda serentak


--

"Mbok nah?" mereka terkejut karena pembantu mereka yang dulu pernah bekerja dengan mereka ada disini juga.

"Mbok nah adalah kepala pengurus rumah tangga disini. Gue harap kalian tetap rendah hati walaupun udah punya kekayaan sebanyak ini."

Ujar karel lalu memperkenalkan para pengurus rumah tangga, para satpam, supir serta pengurus taman.

"Dan ini, kenalin bagas. Bagas adalah asistent gue baik diperusahaan serta dirumah. Dia wakil CEO fernand company jakarta sekarang."

"iand, kamar lo diatas yang ada gambar barca dipintunya. Masih ingatkan? Lo istirahat. Gue gak mau adik gue sakit. Bisa-bisa fans lo pada nyekek gue karena ngebiarin idolanya sakit"

"Gue masih mau muter-muter rumah kak. Gue kira rumah ini udah dijual ke orang lain. Eh, ternyata masih jadi rumah gue!" ujar liand bahagia

"Terserah deh, yang penting lo tetep harua istirahat. Jangan tersesat yah adik ganteng" goda karel

"Dan arinda, kita cus ke tempat pemotretan!" ajak karel

"ma, mama gpp ditinggalkan? Aku sama arinda cuma bentaran kok! Kamar mama masih yang lama, gak berubah sedikit pun"

Ujar karel lagi, namun sang mama malah mengeluarkan air matanya

"Kok malah nangis sih mama?"

"Mama cuma terharu, mama gak nyangka bakal tinggal disini lagi. Walaupun ..."

"Hust, aku janji ma. Akan bawa dia pulang kerumah ini lagi" ucap karel lalu memeluk mamanya

"Yaa, maaf mama jadi cengeng gini" balas mamanya dan melepaskan pelukan karel. "Mendingan kalian berangkat sekarang, nanti terlambat"

"Okey mama cantik, aku sama arinda pergi dulu"

"Bye mom" pamit arinda

"Gas, gue pergi dulu kalau ada apa-apa cepat kabarin gue" ucap karel dengan tegas.

"baik el!"


--


Setelah pemotretan selesai, arinda dan karel menjemput mami untuk ikut bersama mereka. Walau dengan pertengkaran kecil tapi alhamdulillah mami akhirnya bisa ikut tinggal bersama mereka.

"mami, tidur sama mama lagi atau kamar sendiri mi?" tanya arinda setelah selesai makan malam

"mami, biar sama mama aja. Lagian kalau sendiri, mami butuh apa-apa gimana?" tnya mama

"okey mom"


--

MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang