18

5.2K 324 1
                                    

Malam yang ditunggu-tunggu opa akhirnya datang. Semua sudah siap diruang keluarga untuk menyambut tamu spesial opanya. Liand yang hari ini tidak diperbolehkan pergi kekantor oleh opanya membuat dia uring-uringan. Tidak bertemu dengan prili membuat dia resah. Apalagi prili seharian ini tidak dapat dihubungi.

Suara bel rumah ini membuat semua orang yang ada dirumah ini berharap-harap cemas. Termasuk liand.

--

Tamu yang diharapkan telah datang, arinda dan mama sangat terkejut dengan kedatangan tamu itu. Apalagi liand, Namun tidak untuk karel. Dia bahkan tersenyum senang.

"Om?" ucap arinda

"Ully?" ucap mama

"Assalamualaikum, " ucap pak rizal.

Opa kemudian bersalaman dengan pak rizal dan bu ully. Liand terperangah, gadis didepannya sungguh sangat cantik malam ini, ahh tidak malam ini saja bahkan setiap hari. Ingin sekali liand merengkuh kedalam pelukannya, tapi saat ini untuk beranjak dari tempatnya berdiri saja ia tak sanggup.

Karel yang melihat hal itu pun tersenyum senang. Dia berhasil mengerjai adik bungsunya lagi.

"Selamat malam tante dan om, kita ketemu lagi. Selamat datang dirumah kami" ujar karel dengan senyum khas kemenangannya. Ia bahkan sudah sangat mengenal keluarga pak indra. Karel bukan saja berhasil mengerjai liand tetapi berhasil pula mengerjai mama dan arinda.

"Pak, ini Aprilia nandya syarief putri sulung saya dan ini Arif ramon syarief adiknya prili" ucap pak rizal

"April, kek" april memperkenalkan diri kepada opa lalu mencium tangan opa, hormat.

"Cantik sekali, panggil opa aja." ucap opa lalu mengedipkan sebelah matanya genit kepada april yang berhasil membuat semua orang tertawa kecuali liand. Dia bahkan merasa terbakar cemburu melihat kelakuan opanya yang genit.

"Tunggu, ini sebenarnya ada apa sih?" tanya arinda

"Ini nandya yang akan di jodohkan sama liand sayang!" ucap opa membuat liand, arinda, dan mama terkejut.

"Pa, ini prili pacarnya liand." Ucap mama bingung dan membuat opa juga bingung. Tapi malah mendapat kekehan dari karel, ia tersenyum senang melihat semua orang bingung.

Liand yang melihat ekspresi kakaknya yang terkekeh dia mengerti sekarang. Ini ulah kakaknya

"Lo harus jelasin ke gue sama yang lain kak. Liat opa tuh ikutan bingung"

"Kok gue? om aja yah?" pinta karel kepada pak rizal

"Gak,, gak. Kamu dong ini kan ide kamu!"

"Huft,, baiklah. Om rizal, Rizal Indratama Syarief. Opa lebih kenal dengan panggilan indra, dan mama Cuma kenal sama om indra yang jelas-jelas adalah papanya prili karena mama juga belum pernah ketemu papanya prili secara langsung, bahkan mama Cuma kenal nandya kecil karena belum juga dikirimkan foto nandya yang sekarang sama om indra, permintaan aku sih. Hehehe "

"Waktu itu opa pernah kan kenalin aku sama om indra ? Nah pertama kali ketemu om indra aku ngerasa familiar sama wajahnya kayak pernah lihat. Opa sama om indra juga menjelaskan kepada aku soal perjodohan anaknya dengan ali cucunya opa. Dari situ baru aku ngehh banget kalau om indra adalah papanya april kalau dientertainnya lebih dikenal sama om rizal."

"Opa yang belum pernah bertemu dengan prili dan juga belum pernah bertemu dengan nandya membuat aku punya sebuah ide. Akhirnya aku putuskan untuk bertemu dengan om indra dan menceritakan semua niat aku serta meminta alamat nandya alias prili diparis. Akhirnya aku bertemu dengan nandy di paris, aku meminta prili untuk segera pulang ke indonesia awalnya dia menolak untuk pulang, karena itu adalah tahun terakhir dia kuliah dan dia sedang menyelesaikan studi akhirnya diparis"

"Karena aprilnya yang gak mau ikut ke indonesia bareng aku, membuat rencana aku untuk pulang lebih cepat ke indonesia juga gak jadi karena keasyikan liburan diparis. Tak beberapa lama setelah aku pulang kerumah ini lagi, aku denger april pulang ke indonesia juga. Akhirnya kita janjian deh. Dan ngerencanain ini, Jadinya baru bisa terealisasi hari ini."

"Dan untuk hari ini,," karel menarik nafasnya dalam-dalam. "Ahh,, bahkan aku sangat menunggu waktu ini!" "Aku perkenalkan, calon nyonya aliand pada kalian semua, Aprilia nandya syarief." Jawab karel dengan senyum liciknya. Sementara april terkekeh melihat kelakuan calon kakak iparnya itu.

"Dan aliand rafa fernand, Masih mau nolak?" tanya karel

"Gak, kalau yang ini gak mungkin aku nolak buat dijodohin" ucap liand mantap

"Kamu bener-bener ngerjain semua orang, el" ucap mama

"Maaf ma, Gak apa-apakan ma sekali-kali" ujar karel meminta maaf 

"Pantes aja dari kemaren dan sampai hari ini dia santai banget. Si liand yang udah uring-uringan gak dapat kabar april, kk karel malah nyantai banget" ucap arinda

"Sampai-sampai nakutin gue pake bilang opa udah nemuin april buat ngejauhin gue" ujar liand lagi

Karel hanya terkekeh sendiri mendengar penuturan arinda dan liand serta protes semua orang terhadapnya.

"Makasih yah pril dan om yang udah bantuin el"

"Sama-sama el. Om juga seneng"

"Iyaa kak, ngerjain liand gak apa-apa kali yah kak?" ucap april

"Udah-udah, nanti aja dilanjutin perbincangannya. Kita makan malam dulu. Ayoo" ajak mama.

Akhirnya pertemuan keluarga malam itu dilanjutkan dengan perbincangan-perbincangan ringan dan rencana pernikahan liand, suasana dirumah kini semakin mencair dengan tawa riang semua orang yang berada diruang keluarga.

**Mission**

MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang