44

4.7K 247 0
                                    

Hidup selalu berjalan dengan semestinya dan akan terus berjalan hingga kematian yang menjemput.

---

Aleana memutuskan untuk berhenti bekerja sebagai detektif di LA. Ia ingin mengganti waktunya yang hilang bersama mama dan adik-adiknya. Sehinggga kini ale ikut membantu pekerjaan kakaknya di Fernand Inc.

Semenjak Opa meninggal 1 tahun yang lalu setelah pernikahan aleana dengan dimas, karel menggantikan opanya sebagai pemimpin direksi perusahaan.

Karel juga telah menikah dengan andra 7 bulan sebelum pernikahan aleana dan dimas. Andra yang sekarang menjadi Kepala BIN membuat mereka sepakat untuk tetap bekerja walaupun sekarang karel sedang hamil 8 bulan sekalipun.

"Ayaa,, jadi antarin kiya hari ini kan?" tanya kiya

"Sama Eyaa aja yah, ki!" pinta ale

"Gak mau, kemaren udah sama Eyaa, sekarang sama Ayaa. Ayooo antarin!"

Kiya, anak pertama arinda. Sekarang sudah menginjak umur 6 tahun. Jangan tanya arinda dan bagas sekarang dimana? Mereka sedang menikmati liburan kedua mereka ke eropa sekaligus tugas kerja yang diberikan ale kepada bagas. Hal hasil kiya harus dititipkan dirumah neneknya.

Eyaa dan Ayaa adalah panggilan kesayangan kiya untuk kedua aunty kembarnya. Hanya khusus untuk Kiya.

Bahkan anak liand dan april yang saat ini berumur 5 tahun, Romi Armand Fernand saja tidak sekhusus kiya.

"Salah banget gue ngizinin arinda dan bagas ke Jerman." ujar ale dalam hati

"Jangan gerutu al sama ponakan sendiri" teriak karel dari arah dapur lalu tertawa.

--

"Bunda hari ini masak apa?" Tanya andra kepada karel yang sedang memasak di dapur.

"Kamu mau sesuatu, mas? Biar aku masakin" ujar karel sambil menyerahkan secangkir teh hijau kesukaan sang suami semenjak karel hamil

Selama kehamilan karel, andra lah yang sering di serang perasaan mengidam kebanding karel yang notabene mengandung itu.

"Hari ini gak nafsu makan" ucap andra lesu

"Udah 8 bulan tapi kamu masih aja diserang ngidam gitu, ndra. Maaf yah bikin susah kamu" ujar karel lalu menghampiri sang suami yang kini bergelayut manja memeluk karel.

"Gak apa-apa, kan aku yang bikin kamu jadi buncit gini." jawab andra sambil mengelus sayang perut buncit karel.

"Kerjaan aman?"

"Aman bun, team firman akan dipindahkan ke BIN."

"Kok?" tanya karel mengernyitkan dahinya tak mengerti dan mendapat elusan sayang dari andra di kening karel yang berkerut.

"Iya, Firman dan teamnya dipindah tugaskan ke BIN. Dan team Ryan dipindah tugaskan ke Densus, ke bg ardy. Bg ardy yang minta."

"Gak bisa gitu dong, kesalahan firman beberapa bulan yang lalu itu gak seharusnya dilimpahkan ke teamnya kan?"

"Kamu tau sendiri dong bg ardy gmn sekarang. Dia keras kepala banget" ujar andra menarik nafas lalu mengelus punggung sang istri yang menahan emosinya. Ntah kenapa, mendengar firman dipindahkan ke BIN membuat perasaan karel sedikit cemas.

"El, makan malam yok" panggil mama mengalihkan pembicaraan antara karel dan andra dari arah meja makan. Di meja makan sudah ada Aliand, April, Romi, Kiya dan juga mama.

"Ale mana?" tanya andra

"Lo gimana sih? gue udah bilang. Gue belum mau hamil." suara teriakan kemarahan alea menggema di rumah megah itu sekaligus menjawab pertanyaan andra.

"Jangan-jangan teriak gitu, al. Gak enak didenger semua orang" ujar dimas.

Dimas harus extra sabar menghadapi sifat alea yang semenjak menikah memutuskan untuk tidak hamil dahulu. Semenjak melihat bagaimana sulitnya april melahirkan, alea bergedik nyeri untuk hamil apalagi melahirkan. Ia memutuskan untuk menunda dan dimas menyetujuinya walau dengan perdebatan yang sengit.

"Kok semenjak nikah, sifat kak el sama kak al jadi ketuker gitu yah?" Tanya liand yang sedang menikmati makan malamnya.

"Aww.." ringis liand.

"Kak el, gue kok di pukul pake sendok sih?"

"Ini udah ke-70 kalinya lo bilang kalau gue sama si ale ketuker!"

"Emang kenyataan kak. Sifat kalian berdua semenjak nikah kayak ketuker. Walau bengisnya sama" ujar liand yang mendapatkan kemarahan lagi dari karel, hampir saja karel melayangkan sendok teh yang ada didekatnya kalau saja andra tidak menahan pergelangan tangan karel.

"Kita lagi makan malam bun" ujar andra menenangkan

"Kak el semenjak hamil jadi penurut sama bg andra. Feminin banget" ujar april setelah mereka menghabiskan makan malam.

"Biasanya kayak macam" gerutu liand

"Liand.. " panggil mama

"Gak apa ma, kalau aku gak ada aja kangennya setengah mati. Gak ada gue, baru tau rasa lo!" ujar karel lagi

"Kok gak ada yang manggil aku turun buat makan malam?" tanya ale menghentikan pembicaraan mereka lebih lanjut.

"Kamu dari tadi juga udah dipanggilin. Berantem mulu sih sama dimas" ujar mama

"Lo gak ada henti-hentinya buat berantem yah. Gak ada kerjaan lain apa?"

"Dimas tuh, masa dia bahas romi yang bakalan punya adik" gerutu alea

Mendengar ucapan alea, semua mata langsung tertuju pada liand dan april.

"Kalau romi punya adik emang masalah?" tanya liand kepada semuanya. Sedangkan april sedang menundukkan kepala menutupi wajah malunya

"Romi mau punya adek?" tanya dimas langsung kepada romi

"Ata u..mi, omi mau unya ad..ek" ujar romi dengan ciri khas anak-anaknya.

Terdengar liand menarik nafasnya dalam. Dilihatnya romi yang terlalu jujur.

"Iya-iya, romi bakal punya adik" dengus liand membuat semua orang terkejut, lalu beberapa saat mereka tertawa bahagia bersama mendengar kabar bahagia liand dan april.

MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang