5

7.3K 443 0
                                    

Pagi hari menjelang, seperti kebiasaannya, karel selalu menyiapkan sarapan pagi untuk keluarganya.

Kali ini menunya nasi goreng ayam untuk aliand, mama, dan mami. Sandwich rendah lemak untuk arinda dan dia. Serta nasi goreng seafood untuk tante dini dan nifa.

"Good morning sunshine!" teriakan arinda memekikkan telinga. Bisa dipastikan satu rumah ini akan terganggu dengan pekikan itu.
"Wah kakak masak lagi nih. Kangen tau kak masakan kakak. Masih kayak dulu menu sarapannya?" dan dijawab dengan anggukan oleh karel.

"Gak bakal bosen kan nda?"

"Gak bakalan bosen kak, masakan kakak beda sama masakan mama mah!"

"mama, liand, mami, sama yang lain mana?" tanya karel lagi.

"bentar yah, gue cek!" saat ingin mengecek keluarlah dari kamar masing-masing mami, mama dan diikuti liand.

"cek tante kamu, rinda" ucap mami

"siap kapt" memberi hormat kepada mami ala-ala hormat upacara bendera senin pagi


--

"mom, kalau liand sama arinda tau kita ngambil sebagian uang mereka gimana?" ucapan seorang gadis menghentikan langkah rinda untuk mengetuk pintu sebuah kamar dan mengajak untuk sarapan. Ia mendengar dengan jelas ucapan sepupunya ini

"gak akan ada yang tau kalau kamu gak ngomong! Ucapan si karel itu gak ada buktinya. Buktinya aja dia masih balik kerumah ini lagi, berarti dia gak sukses!" ucap tante dini

"tapi ma, tante rosi dapet uang dari mana coba beli barang2 branded kayak gitu?"

"iya juga sih? Udahlah palingan barang-barangnya itu dibelikan liand"

Arinda mendengar jelas semua ucapan tante dan sepupunya itu dibalik pintu kamar mereka. Awalnya ia tak ingin ambil pusing dengan ucapan kakaknya tadi malam. Namun, saat ia mendengar sendiri dari mulut mereka akhirnya arinda percaya.
Niat untuk mengajak mereka sarapan ia batalkan, kekesalannya sudah di ubun-ubun.


--

"tante kamu mana rinda?" tanya mami saat melihat arinda turun sendirian dari lantai atas

"bentar lagi bakalan turun kok mi" ucap rinda
Benar saja, tante dini dan nifa turun sehabis itu.

"Ayoo, makan!" ajak mami

"Kak, lo bakalan ke rumah papa hari ini kan yah?" tanya arinda pada karel saat menyantap sarapan paginya

"iya, kenapa?" jawab karel

"Gue ikut boleh yah?, please!" mohon arinda

"Gak bisa dong rin, hari ini kamu ada pemotretan!" ucap nifa dia juga asisten arinda. Namun arinda tak menghiraukan nifa

"please kak!" mohon arinda lagi

"kamu apa-apain sih rin, schedule kamu hari ini padet! Ngapain coba kerumah papa kamu segala. Tu rumah udah gak keurus lagi. Pasti jorok." Ucap tante dini

Melihat arinda yang memohon dan menghiraukan tante serta sepupunya itu akhirnya karel mengiyakan untuk arinda ikut.

"kalau gitu, gue ikut juga!!" ucap liand tanda tak mau dibantah.

"apaan sih iand, lo kan harus istirahat. Besok lo harus callingan pagi!" ucap nifa

"disana kamu malah bakal disuruh bersih-bersih iand sama nih kakak kamu. Kamu gak bakalan bisa istirahat." Lanjut tantenya lagi

"tante dan nifa gak perlu khawatir, aku gak bakalan ngebiarin kok adik-adik ku yang artis ini susah-susah buat ngebersihin rumah kami. Tenang aja." Ucap karel menengahi

"yaa udah, mama juga ikut yah sayang!" ucap mama

"siipp quenn! Mami ikut?"tanya karel.

"Gak, mami dirumah aja." Ucap mami dengan senyum cantiknya

Karel mengangguk dan menelpon pak angga untuk dijemput dirumah mamanya.

"ehhm, rin lo ada pemotretan. Habis pemotretan deh lo kerumah bokap lo! Ucap nifa sedikit bernegosiasi dengan arinda setelah menyelesaikan sarapan mereka

"gak ah, males!" ucap rinda

"tapi, kita bakalan kena penalti rinda!"

"bukannya lo sama tante dini udah nikmatin uang gue sama liand kan? Jadi gue rasa cukup untuk bayar penalti gue."


Ucapan arinda mengangetkan mereka semua, kecuali karel.

"gue dah tau akal bulus kalian, gue sama liand cuma dipake buat nambah kekayaan kalian aja, bahkan nyokap gak ngerasain jerih payah gue dan aliand sedikitpun. Gue denger semua pembicaraan kalian tadi " ujar karel yang membuat liand terperangah sekaligus terkejut

"Rin, sebaiknya lo pemotretan. Kita kerumah dulu buat ngantarin mama dan liand. Setelah itu gue antarin lo pemotretan. Lo harus Professional!" Ucap karel

"okey, kak" ujar arinda setuju "Dan Gue gak mau kalian jadi asistan dan manager gue lagi. Gue out! Kalian gue pecat" lanjut arinda tegas lalu berlalu kearah kamarnya buat beres-beres.

"Gue juga OUT!!" ucapan liand membuat tante dini dan nifa terperangah. Anak emas mereka memberontak hanya karena kedatangan sang kakak.


--

"kita pergi dulu mi" pamit karel kepada maminya.

"nanti habis rinda pemotretan, rinda sama kak el jemput mami! kita nginap dirumah papa malam ini" ucap arinda tegas karena ia tak mau maminya tinggal bersama orang-orang yang licik seperti itu

"iyaa.... Hati-hati!" balas sang mami

MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang