PART 4

1.2K 98 4
                                    

Pagi harinya jalal menepati janjinya, berangkat bersama jodha ke sekolah. Dan karena technical meetingnya masih belum di mulai, dia menemani jodha di kelas. Jalal duduk di paling belakang. Pria tampan yg pendiam itu hanya mendengar celotehan jodha dan mothi. Seorang gadis manis datang memanggilnya diapun beranjak pergi.
Tapi tangan jodha mencegahnya..

"Kak jalal mau kemana ? "

"Mau TM jo, mungkin sampai malam, nanti ayah yg menjemputmu..", jawab Jalal lembut..

Dia membelai kepala jodha lalu pergi dengan gadis itu.

Jodha memandang si gadis manis dengan tatapan tidak suka. Dia menatap tajam kepergian mereka berdua.
Jodha kembali duduk dengan alis berkerut.

"Mothi, kau tahu siapa gadis yg tadi ? "

"Dia murid kelas yg di ujung jodha...aku dengar dia sangat pintar..",jawab mothi jujur.

"Kau tahu siapa namanya mothi ?"

"Erika, dia anak tunggal, ayahnya sudah meninggal. Dia bisa masuk sekolah favorit ini karena prestasinya..mungkin dia ikut membantu kak jalal selama TM. Karena yg kudengar, sekolah kita mengirimkan dua orang siswa, satu siswa peserta utama dan seorang asisten.."

Jodha terdiam, dia menyadari kalo tak sepintar gadis itu. Mungkin kak jalal lebih menyukai gadis pintar itu, pikirnya.
Wajahnya berubah sendu...

Saat bel pulang berbunyi, jodha berjalan ke arah ruang TM yg terletak di dekat ruang kepsek. Pintunya yg sedikit terbuka membuat jodha ingin mengintip ke dalam. Dilihatnya jalal sedang duduk berdua dengan gadis itu dan terlihat asyik berdiskusi.
Melihat mereka begitu dekat dan akrab dan sesekali tertawa membuat dadanya terasa sesak.
Tak terasa air mata menetes di sudut matanya.
Jodha pun segera meninggalkan tempat itu karena tak tahan melihatnya.

Jalal yg sedang berdiskusi sekilas melihatnya. Dia segera bangkit dan bergegas menuju pintu.
Di lihatnya jodha berlari pergi menuju gerbang sekolah.
Jalal menghela nafas dengan berat...
Dia khawatir jodha akan marah padanya.
Jalal kembali masuk ke dalam ruangan. Pikirannya jadi tak tenang. Tapi dia berusaha tetap fokus dalam diskusi yg berakhir menjelang petang.

****

Malam hari jodha melamun di kamarnya. Bayangan kedekatan jalal dan gadis itu menari-nari di kepalanya.
Entah kenapa hatinya terasa sesak.
Apa kak Jalal suka padanya ? Batinnya.
Kenapa aku jadi resah, mungkin mereka hanya berdiskusi.... Jodha frustasi, dia ingin mendapatkan jawabannya sesegera mungkin.
Tak pikir panjang, jo segera bangkit dan keluar dari kamarnya yg luas., dan dengan menoleh ke kanan kiri diapun pergi ke bagian belakang mansion.

♡♡♡

♧Di kamar Jalal....

Jalal sedang melatih ototnya dengan dumbel-dumbel di tangannya. Keringat yg keluar membuat tubuh bagian atasnya terlihat mengkilap. Otot-otot bisepnya pun terekspose sempurna.
Sementara dia berlatih, sepasang mata memperhatikannya dengan intens.
Tak berapa lama, jalalpun mengakhiri latihannya. Dia mengambil handuk untuk menyeka keringatnya.
Dan barulah dia menyadari kalo ada orang yg terus memperhatikannya sejak tadi.
Betapa kagetnya jalal ketika dia mengetahui siapa orang tersebut.

"Jodha ? "

"Kak "

Jalal segera menarik gadis itu masuk ke kamarnya.
Sebelumnya dia menoleh keadaan di luar dan bersyukur tak ada yg melihat.
Setelah dia menutup pintu, jalal kembali menatap gadis di depannya.

"Kenapa kau kemari jodha ? "

"Aku...aku..."

Jodha langsung menubruk dan memeluk Jalal tanpa melanjutkan kata-katanya. Jalal terkejut, dia tak siap, sehingga mereka jatuh di pinggir bed dengan posisi jodha di atasnya. Jalal blingsatan...dadanya bergemuruh...segera dia bangkit dan mendudukkan jo di pangkuannya.. wajahnya sudah sangat merah dan suaranya bergetar...

"Jangan kau lakukan itu jodha...bagaimana kalo ada yg melihat..."

"Aku tak perduli...aku...aku..."

Jodha masih belum bisa melanjutkan kata-katanya.
Di pandanginya wajah jalal intens....
Wajah yg tampan, rahang yg kokoh, mata yg tajam seperti elang....jari-jari lentik jodha meraba wajah jalal dari mata,alis, hidung, ke dagu dan rahangnya...

Jalal memejamkan mata, dadanya bergemuruh.
Oh, jo...jangan kau lakukan ini...atau aku bisa mati jantungan...pekik batinnya.
Ketika jari lentik jodha meraba garis bibirnya, jalal membuka matanya. Dilihatnya bibir mungil jodha yg merona pink itu bergetar. Tak sanggup lagi jalal menahan perasaannya. Di tangkupnya wajah jodha dan di ciumnya bibir mungil itu dengan lembut. Mengecupnya perlahan..lagi...dan lagi..
Jodha menikmati ciuman jalal, tangannya tanpa sadar meremas rambut jalal.
Kecupan-kecupan dibibir membuat keduanya mabuk.
Tanpa sadar kecupan menjadi lumatan-lumatan manis.

Sebuah suara di luar membuat keduanya kaget. Dan otomatis mereka segera berdiri. Wajah keduanya memerah. Jalal segera menarik tangan jodha ke dalam kamar mandi, setelah itu dia memeriksa keluar.
Ternyata tak ada siapun. Jalal bernafas lega.

Segera dia mengeluarkan jodha dari kamar mandinya dan berkata..

"Maafkan kakak jodha...aku hilang kendali...tak sepatutnya aku.....menciummu..."

Jodha tak menjawab, dia kembali memeluk jalal. Membuat jalal kembali jantungan.
Dia merasa begitu nyaman berada di dada bidang itu.
Dan jodha menyukai aroma maskulinnya.

"Tak apa kak...aku menyukainya..."

"Tapi ini tak boleh terjadi jo...kau putri majikanku.."

"Aku tak perduli...aku sayang kak jalal..."

Jalal terhenyak....dibelainya rambut jodha perlahan.

"Kakak juga sayang padamu jo.."

"Benarkah ? "

"Ehem.."

"Kak "

"Ya jo "

"Apakah sayang itu tandanya cinta ? "

"Mungkin "

"Berarti mungkin... aku cinta kak jalal.."

Jalal terhenyak , jantungnya sedetik berhenti berdetak.

Jodha melanjutkan...

"Apakah kak jalal mencintaiku ? "

Jalal menghela nafas panjang...
Oh, jo..kau membuatku semakin sulit...batinnya.

Jodha yg tak mendapat jawabannya segera mengangkat wajahnya, menatap wajah jalal.
Perlahan jalal menangkup wajah jodha dengan kedua tangannya. Lalu diapun berkata,

"Aku tak pantas untukmu jodha.."

"Kenapa ?"

"Kau putri tuanku...bossku...sedang aku..aku hanya putra ayahku...asisten papamu.."

"Aku tak perduli kak "

Jodha kembali memeluk jalal dengan erat.

Jalal menghela nafas panjang....dipeluknya jodha erat.

"Tapi aku peduli jodha...aku bukan siapa-siapa...tak ada yg bisa kuberikan padamu.."

"Berarti kak jalal tidak mencintaiku ? "

Jodha melepas pelukannya, dia berjalan mundur.

"Bukan begitu jodha...kau tak mengerti..", jalal mengacak-acak rambutnya.

"Ya, aku mengerti sekarang...kak jalal menyukai gadis itu kan...erika.."

"Bukan..bukan itu..."

Jodha mengangkat tangannya...memberi tanda agar jalal tak meneruskan kata-katanya.

"Baiklah kak....maaf aku mengganggu kak jalal.."

"Jo..kau salah paham...."

Jodha berbalik pergi, dia tak ingin jalal melihatnya menangis. Jalal mencoba menarik tangannya tapi di hentakkannya. iapun berlari keluar

Jalal terpaku di tempatnya...

Voment n komen say...















I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang