PART 29

799 55 2
                                    

Jodha dan jalal sampai di Mansion. Sebelum jo keluar dari mobil, jalal tiba-tiba menarik tangannya dan mengecup bibirnya sekilas.
Mata indah jo membulat...

"Kak...ini di rumah..", jo protes.

Jalal terkekeh, ia membelai garis bibir jo.

"Aku mencintaimu jo..",bisiknya.

"Hhhh...bagaimana bila kita kuliah nanti..kita akan berjauhan...kau akan bertemu gadis2 cantik yg lain..apa kau masih mencintaiku..?"

"Tentu jodha..hanya kau yg ada di hatiku..kaulah nafasku..."

"Hhhhhh..aku harap kau bersungguh-sungguh kak..."

"Apa kau belum yakin jo? Apa kau perlu bukti ? "

Jo terdiam....ia hanya menatap jalal lekat...

"Akan kubuktikan padamu jo..aku akan mati2an kuliah dan menjadi orang sukses hanya untukmu...lalu..kita akan menikah..."

"Tadi kak jalal bilang ingin secepatnya...kalau menunggu kakak sukses berarti masih lama dong kak..."

Jalal tersenyum tipis.

"Entahlah jo...aku hanya ingin segera sah memilikimu.."

"Papa tak akan setuju bila kita menikah sekarang kak...percayalah....kau harus bisa membuktikan dirimu layak terlebih dulu di mata beliau..."

Jalal terdiam...dia menyadari siapa dirinya...

"Baiklah akan aku buktikan kepada ayahmu jo.."

Jalal menggenggam tangan jo erat-erat..

"Aku berjanji jodha, hatiku, nafasku, hidupku hanya untukmu...aku sudah jatuh cinta terlalu dalam padamu.

Jodha terenyuh, dia merebahkan kepalanya di dada jalal.

"Bagaimana bila kita berjauhan nanti kak ? ",ucap jo sendu.

"Aku akan tetap mencarimu...kita kan sama2 di Harvard jo..kau jangan terlalu kuatir..."

Jodha mengangguk, sejenak mereka berpelukan dalam diam. Lalu jodha melepas pelukannya.

"Sudah ah kak...aku masuk dulu..dah kak jalal..."

"Dah jo..i love you..."

Jodha tersenyum manis. Lalu dia keluar dari mobil menuju ke ruangannya di lt.3.

☆☆☆☆☆

Di Kamar jodha....

Jodha sedang melamun di balkon kamarnya.
Menikah....semuda ini....mampukah aku....
Lalu...punya...baby...oh tidak tidak tidak....aku belum siap...
Aku masih ingin bermanja...bercanda...sekolah...
A..aku belum siap kak...maafkan aku....batinnya.
Tapi saat ia mengingat ciuman dan sentuhan jalal yang bergairah, membuat bulu kuduknya meremang seketika.
Ia juga mengingat akan mimpi indahnya...
Kau benar kak..kita harus cepat menikah...
Oh Tuhan...aku binguung......

Beberapa saat kemudian terdengar ketukan...

TOK TOK TOK

"Nona jodha...! "pembantu memanggilnya.

"Yaa....", jo membuka pintu

"Nona diminta turun menemui ayahanda di ruang baca.."

"Hmm..baiklah.."

Jo segera keluar menuju ke lt.1 tempat ruang baca ayahnya.

"Papa, ada apa sih ? "

Bharmal tersenyum lebar, dipeluknya putri tercintanya dengan sayang.

"Bersiap-siaplah nak kau akan pergi bersama papa mama ke Amerika.."

"Amerika...what for dad ? "

"Tak usah bertanya, ayo cepat kau bereskan perkengkapanmu...kita berangkat malam ini juga.."

"Tapi...tapi pa..bagaimana dengan sekolahku ? "

"Tak masalah...ujianmu sudah selesai bukan..papa sudah memberitahu pihak sekolah..."

Jo terdiam...papa pasti sudah mengatur semuanya....pikirnya.

"Baiklah papa...",sahut jo lesu.

Jodha kembali ke ruangannya untuk mengemasi baju-bajunya. Beberapa pembantu muda membantu jo melipat dan memasukkan ke dalam koper-koper.

Malam itu Bharmal, meinawati dan jodha beserta beberapa asisten dan bodyguard pergi Amerika dengan jet pribadi keluarga Bharmal.

☆☆☆☆☆☆

Pagi itu jalal melangkah di lorong sekolah dgn tidak semangat. Asisten ayahnya pagi-pagi telah memberitahunya bahwa ayahnya sedang mengawal tuan Bharmal beserta nyonya dan putrinya ke Amerika semalam. Semangat jalal untuk pergi ke sekolah langsung lenyap. Tak melihat sang gadis pujaan membuatnya lesu melangkah di sepanjang koridor.
Ini baru hari pertama, padahal rencananya jo beserta org.tuanya akan pergi selama seminggu...
Oh jo..aku pasti sangat merindukanmu......

Langkah jalal terhenti saat seseorang memanggilnya.

"Kak jalal ! "

Jalal menoleh cepat, ternyata mothi berlari mendekat.

"Kenapa sendiri...mana jodha ?"

"Dia sedang pergi.."

"Pergi? Kemana kak ? "

"Ke Amerika bersama Paman Bharmal dan bibi meina..."

"Amerika ? Aneh...jo tak bilang apa-apa kemarin..."

"Itulah mothi, jo juga tak bilang apapun padaku..."

"Oyaa...bukankah kalian pulang bersamaa...daan..."

Jalal mengernyitkan alisnya...

"Daan...apa ? "

"Daan...bukankah kalian sudah pacaran...kenapa kak jalal sampai tidak tahu ? "

Jalal terkejut, ia tersenyum malu....

Mothi segera mengambil iphone di tasnya...
Dia segera memencet sebuah tombol...

Tuuut tuut tuut...

Terdengar suara inbox...

"Heehh...mungkin mereka masih di pesawat ya kak.."

"Kamu nelpon siapa mothi ?"

"Ya jodha dong kak...masak nenekku..."

Jalal meringis...

"Emang kak jalal gak tahu nomer hp jodha..."

Jalal menggeleng....

"Tidak...mungkin itu tak perlu...kami setiap hari bertemu.."

"Aduuh kak jalal ketinggalan...Zack aja punya no.hape jo.. masak kak jalal gak punya siih....."

DEG

Oh Tuhan...aku kalah langkah dari pria itu...sialan...

"Em...beri aku no. Hape jodha mothi..."

"Hhhhhh...nih...baca aja sendiri..."

Dasar laki-laki terlalu polos, masih pinter juga si Zac. Pantesan mau aja di kibulin sama erika, si gadis jelek itu.
Bagaimana nanti di Amrik, bisa habiz dia di mainin cewek-cewek sana....kak jalal kak jalal....pikir mothi.

"Kak jalal juga mesti bikin akun IG...jo biasa upload foto-foto dia tuh di sana..."

"Masak sih..."

"Ya iyalah...follow akun dia kak...followers jo banyak lho.."

Jalal menggaruk-garuk kepalanya....
Dia memang tak pernah punya akun apapun. Tak pernah juga punya nomer penting selain nomer ayah dan nomer kepala rumah tangga di Mansion Bharmal.
Dia berpikir itu tak begitu perlu, ia bisa melihat jo setiap hari, berbicara, bercanda...bahkan...bercumbu...
Oh, jalal mendadak jadi rindu pada gadis itu...
Rindu segalanya...ya juteknya, manjanya, tawanya...
Hhhhhh....baru juga sehari....
I miss you jo....

I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang