PART 24

883 62 1
                                    

Hari-hari berlalu, saat ujian tinggal sehari lagi di laksanakn.
Malm itu jo sedang tidak beljar bersama jalal.
Gadis itu rupanya sedang berada di ruang musiknya.

Malam itu jodha sedang memainkan aransemen Mozart dengan pianonya. Alunan lagu klasik itu rupanya menarik perhatian Bharmal untuk datang ke ruang music putrinya di lt.3. Jodha tak sadar, dia larut dalam alunan aransemen yang begitu indah, apalagi ketika ia mengalunkan bethoven 5 yang jadi favoritnya. Lagu demi lagu telah di mainkan. Saat ending terakhir jodha yang hanyut mulai menyadari akan kehadiran ayahnya.
Senyum manis seketika muncul di bibirnya.

"Papa ? Sejak kapan papa disini ? "

"Sejak tadi sayang...alunan musikmu yang indah membuat papa ingin melihatnya langsung..."

"Hmm...kenapa baru sekarang..papa telat...aku sudah memainkannya hampir tiap hari..."

"Maafkan papa jodha, karena terlalu sibuk...sebentar lagi adalah aniversary pernikahan papa dan mama..dan kami akan mengundang banyak relasi dari seluruh penjuru dunia. Papa minta kau mau memainkan pianomu di acara itu nak.."

"Tentu...tentu papa...oww, aku suka pesta !! ",jo meringis.

"Ingat...jangan sampai kau mabuk di pesta ! "

"Hihihi...tentu papa..."

Bharmal mengacak rambut putrinya dengan sayang, lalu dia pergi meninggalkan ruang tsb.

Jodha termenung sejenak, tiba-tiba dia turun dari kursi pianonya dan pergi menuju ke lift turun.

Jo tampak mengendap-endap menuju ke kamar jalal.
Tampaknya jalal sedang merenung di sofa menghadap ke balkonnya. Dia baru tersadar saat sebuah tangan lentij menngayut di lengannya.

"Jodha ? "

Jodha meringis lucu...

"Kenapa kau kemari...ini sudah malam jo..! "

"Emm...kenapa sih..aku belum mengantuk...kakak juga belum tidur kan..."

"Tapi...tapi..bagaimana bila orang melihatmu.."

"Aku tak perduli...aku kan cuma mau bicara padamu kak.."

"Besok kan bisa jo.."

"Hhhhh...yaudah...aku tak mau bicara lagi denganmu kak.."
Jodha pun beranjak pergi.

Jalal blingsatan mendengar kalimat gadis itu.
Segera di tariknya jo mendekat.

"Ok, baiklah jo...bicaralah..tapi cepat ya..ini sudah malam.."

Jodha mengangguk, matanya berbinar.

"Kau tahu kak, papa mau ngadain acara di ballroom.."

"Lalu..."

"Laluuu...aku akan bermain piano di acara itu.."

"Lalu..."

"Laluuu...aku tak boleh mabuk di pesta..."

"Hmm....lalu...."

"Laluu....emm....", jo menggerling usil.

Jalal mengangkat sebelah alisnya...

"Ini kak..."

Jodha mencium bibir jalal tiba-tiba....melumatnya dalam-dalam hingga dia kehabisan nafas lalu melepasnya.
Jalal seketika memejamkan mata, sedetik jantungnya berhenti berdetak,perasaannya melayang tinggi, tubuhnya bergetar bagai tersetrum ribuan volt aliran listrik.
Dia membuka matanya ketika ciuman itu terlepas dan ia melihat jo yg terkikik geli...

"Bye kak...", jo melambaikan tangan terkikik geli.

Jalal masih terpana di tempatnya, bibirnya masih bergetar.
Dirabanya bibirnya...masih terasa manisnya ciuman jodha. Pria tampan itu tersenyum sendiri..
Jo jo...kau selalu membuatku jantungan...

//////^^^^^

Pagi itu ujian sekolah di laksanakan di sekolah. Jo duduk di bangku paling depan, sedangkan jalal tetap berada paling belakang. Jo terlihat sangat serius mengerjakan soal-soal ujiannya, jalal yg menperhatikan gadis itu tersenyum sendiri.
Dia tetap terlihat sangat cantik walau dahinya berkerut...batinnya.
Ujian akan di laksanakan selama satu minggu penuh.
Jalal sudah mempersiapkan jo dengan soal-soal di saat belajar mereka, ia yakin jo akan bisa berhasil mendapat nilai yg bagus.

Saat ujian selesai, jo segera menarik jalal untuk pergi ke parkiran mobil. Gadis itu pun segera masuk ke maybach silvernya. Jalal hanya menurut patuh.

♡Di dalam mobil....

"Kau kenapa jo ? "

"Capeek...", jawab jo sambil bersandar pada bahu jalal, tangannya memeluk manja.

Jalal terkejeh geli....

"Ini bahkan baru hari pertama jo...ujian masih lama..."

"Iya tauuu...aku benci ujian...."

"Haaa...bagaimana kau mau kuliah di Harvard...masih di SMA saja kau benci ujian....hhhhhh..."

Jo meringis....dia mendongak dan...

Cup ! jo mengecup pipi jalal sekilas...

Jalal mendelik...jo terkikik geli...

"Aku pasti bisa kak...tenanglah...aku cuma capek mikiiir..."
Jo bersungut-sungut.

Jalal gantian terkikik geli..

Jodha mendelik...bibirnya mengerucut...

"Aku lebih suka begini kak.....memelukmu...tidur di pangkuanmu...bosan kalo belajar terussss...", gerutu jo.

Gadis itu mulai merebahkan kepalanya di pangkuan jalal.
Memejamkan matanya yg indah.
Jalal jadi salah tingkah, dia berada di belakang setir mobil, dengan segera ia memundurkan jok nya.

"Emm jo....a..aku gak bisa nyetir kalo begini..."

Mata jo yg bulat terlihat kesal.

"Ah kak...sebentar saja yaa...."

Jalal menghela nafas dalam-dalam....dia harus benar-benar sabar menghadapi gadis cantik yg super manja ini.
Di pandanginya wajah cantik yg sedang memejamkan mata sambil mendengarkan lagu di earphone ipod nya.
Cantik, manja, dan lucu...benar-benar sangat menggemaskan. Membuat jalal mabuk kepayang dengan segala tingkahnya. Jalal membelai lembut rambut indahnya. Ia tak bisa membayangkan, bagaimana bila ia tak bisa melihat dan bersama jo saat kuliah nanti.
Oh Tuhan...jangan pisahkan kami...

/////^^^^

Seminggu ujian sekolah membuat semua murid menjadi stress. Mereka belajar mati-matian agar bisa lulus dengan nilai bagus. Tak terkecuali dengan jodha. Gadis itu jadi semakin giat belajar di study room bersama Jalal.
Wajahnya terlihat serius, alisnya bertaut tanda dia berpikir ekstra keras. Jalal hanya tersenyum-senyum melihat ekpresi lucunya. Baginya jodha terlihat cantik dalam suasana apapun.

"Kok senyum terus..apanya yang lucu kak..? "
tanya jo heran

Senyum jalal semakin lebar.

"Kamu tuh...cantik, manja, lucu.."

"Hiiih..kak jalal pikir aku boneka apa....."
Jo menjulurkan lidahnya.

Jalal tertawa lebar...

"Kau tahu kak, saat kuliah nanti..kita tak mungkin bisa bersama terus begini...", ucap jo sendu.

Jalal seketika terdiam..membisu...

Mereka hanyut dalam pikiran masing-masing...

Perlahan jalal menggeser duduknya, menggenggam tangan jo erat.

"Aku akan berusaha untuk selalu berada di dekatmu jo...jangan kuatir..., aku tak bisa bila tak melihatmu walau sesaat....."

"Hhhhhh...kuharap kau bisa kak...karena aku yakin...papa sudah mempersiapkan sesuatu...aku bisa lihat dari wajahnya..."






I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang