PART 33

760 54 2
                                    

"Mothiiiii..nilaiku bagus mooo...",jodha melompat-lompat kegirangan sambil memeluk sahabatnya.

Mothi tertawa bahagia melihat kegembiraan sahabatnya.
Jalal juga tersenyum lebar melihat jo yg gembira luar biasa.
Jo segera menarik tangan jalal ke arah parkir.

"Bye moo...ayo kak.."

"Hey...mau kemana jo...? "

"Pokoknya ayoo..."

Jalalpun mengalah, ia mengikuti langkah jodha menuju mobil sportnya.

Di dalam mobil....

Jo duduk bersandar pada bahu jalal sambil membaca majalah. Gadis itu terlihat begitu serius.
Jalal mengintip, penasaran..ia tak jadi memutar kunci kontaknya.

"Baca apa sih jo ? "

"Em..majalah Harvard.."

"Hemm..coba kakak liat..", jalal mengambil majalah dari tangan jodha.

"Hey...jangan dong kak..aku juga baru baca..."

Jalal pura-pura tak mendengar, ia menyembunyikan majalahnya di punggungnya. Jodha berusaha merebut, tapi kalah tenaga dari jalal. Gadis itu langsung mencubiti tubuh jalal gemas. Jalal meringis sambil tertawa tawa.
Dia begitu senang melihat wajah jo yang kesal, jengkel dan putus asa.

"Hiii iiiih...kak jalal jahat...",jodha terus berusaha merebut.

Jalal tertawa geli melihat ekspresi jodha. Saat wajah gadis itu begitu dekat, ia langsung menciumnya cepat..Cup! Entah di pipi atau di bibir. Jodha semakin kesal, bibirnya mengerucut.
Tiba-tiba otak usilnya beraksi...
Saat jalal masih tertawa sambil menyembunyikan majalah di punggungnya, jo menarik krah seragam jalal dan menyergap bibirnya. Jalal gelagapan, jo memagut mulut jalal dan lidahnya menari-nari di dalamnya.
Jalal mendesah, ciuman dan permainan lidah jo membuatnya melayang, tak terasa jalal melempar majalah kesembarang arah, ia memegang tengkuk jodha untuk memperdalam ciumannya. Jo melepas ciumannya, mengambil nafas, lalu ia kembali memagut bibir jalal.
Jalal menahan nafas, jantungnya berdebar tak karuan, apalagi saat jemari jodha meloloskan kancing seragamnya satu demi satu, dan tangannya menyusup ke dalam dan membelai dada dan bahunya. 'Aah jo...bisiknya, matanya sudah terpejam, bibirnya bergetar, menanti sentuhan dan ciuman jodha.
Tiba-tiba jodha menghentikan aksinya.
Jalal membuka matanya, dilihatnya jodha sekarang malah membuka majalahnya yg tadi di lempar oleh jalal, bibirnya seperti menahan tawanya yg akan meledak.
Jalal jadi kesal, perasaannya yg tadinya melambung jadi ambruk ketanah. Gadis itu mempermainkannya..
Jalal segera membenahi kancing dan menyalakan mesin mobil, lalu mengendarainya dengan kencang.

Jodha terkejut, ia bahkan belum memasang sealtbeltnya. Gadis itu hampir membentur dashboard.

"KAAK !!!"

Jalal tak menjawab, ia semakin melaju kencang. Rasa kesalnya sudah memuncak.
Jodha berteriak-teriak, tapi jalal tak mau dengar.
Saat tikungan, sebuah mobil melaju dari arah kanan jalan.
Jalal kesulitan mengendalikan mobil sportnya, ia mencoba menghindar dan....

BRAKK !!

Mobil menabrak pohon besar di pinggir jalan. Jalal merasa semua gelap..gelap...

Beberapa saat kemudian jalal sadar, ia merasa dikelilingi oleh orang banyak. 'Aaduuh kepalaku...", rintihnya.
Seketika ia teringat jodha...ia langsung bangkit..

"Jodha...jodha...oh Tuhan..."

Jalal melihat jodha yg di angkat tandu dan di masukkan dalam mobil ambulance.

"Jodhaaaa.., jodha..jodha...huhuhu...maafkan aku..huhuhuhu....", jalal menangis tersedu-sedu.

Dilihatnya gadis itu tak bergerak sedikitpun, pelipisnya berdarah, juga hidung dan sudut mulutnya.

Jalal duduk di sebelah gadis itu, menggenggam jemari tangannya erat. Di ciuminya wajah cantik yang terpejam matanya itu dengan berlinang airmata.

"Jo...bangun sayang...buka matamu...maaf..maafkan kakak...jangan tinggalkan aku joo...banguuun...huhuhuhu..",seru jalal

Seorang paramedis memegang bahu jalal, dan berkata..

"Nona pingsan, sepertinya ia mengalami gegar otak, jangan di guncang-guncang badannya...berdoalah agar ia selamat..."

Jalal mengangguk lesu, rasa sedih, menyesal menjadi satu.
Oh Tuhan..ini semua salahku..aku terlalu egois..hanya mementingkan diriku dan...nafsuku...,runtuk jalal dalam hati.

Dipandanginya wajah jodha , air matanya meluncur deras...ia kembali menangis...

"Jodha sayang, buka matamu....lihatlah aku...maafkan kakak jo....huhuhuhu...maafkan aku....aku menyesal...banguun sayaang...huhuhuhu....",jalal terus menangis sepanjang perjalanan ke rumah sakit.

I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang