PART 3

1.3K 87 2
                                    

♧Di sekolah....

Pagi itu Jalal mengantar jodha hingga masuk ke kelas. Lalu dia segera masuk ke ruangan kepala sekolah untuk mengikuti technical meeting.
Jodha terlihat resah, berkali-kali dia melihat pintu, menunggu jalal. Tapi jalal tak nampak hingga jam sekolah berakhir.
Mothi mengerti apa yg membuat sahabatnya begitu resah. Dia hanya tersenyum-senyum sendiri.
Ketika bel berbunyi, jodha segera menghambur keluar kelas dan menuju ruang kepala sekolah. Di lihatnya ruangan itu tertutup rapat dan lamat-lamat terdengar suara orang-orang berdiskusi.
Jodha menghela nafas panjang....
Mothi menghampiri dan duduk di sebelah gadis itu.

"Kya hua jodha ? "

"Kak jalal belum keluar mothi.."

"Jalal lagi technical meeting jodha...biasanya memakan waktu berjam-jam. Bahkan bisa sampai malam. Apalagi mau olympiade...kita pulang saja ya..."

"Baiklah mothi...."

Jodha dengan lesu mengikuti langkah mothi. Mereka menuju tempat parkir, disana sudah menunggu ayah jalal, Humayun.

"Siang paman...kak jalal masih belum selesai.."

"Ya jodha...paman sudah tahu...biar dia pulang sendiri.
Kau harus pulang sekarang nak.."

"Baiklah paman..."

Jodha memasuki mobil dan pulang ke mansion.

○○○○

Berhari-hari Jodha tak melihat jalal di kelas. Merekapun tidak berangkat bersama karena jalal berangkat lebih pagi dan pulang menjelang malam.
Dan itu berlangsung selama sepekan.
Jodha menjadi resah, dia begitu merindukan jalal.
Malam itu jodha mengendap-ngendap pergi ke belakang mansion, menuju ke kamar Jalal.
Dia melihat kamar jalal yg sedikit terbuka.
Jodha terkesiap melihat pemandangan di depannya.
Jalal hanya memakai handuk yg dililitkan di pinggangnya. Tampaknya pria itu habis mandi, dada bidangnya ter ekspose dengan jelas, rambutnya yg basah serta tetesan air membuat dia terlihat 'Hot '.
Jodha terpesona melihat tubuh dan otot-otot six pack jalal yg sempurna. Jantungnya berdegup kencang.
Tak terasa jodha berkata..

"Kak "

Jalal baru tiba di kamarnya dan langsung menuju ke kamar mandi. Tak berapa lama dia keluar dengan berbalut handuk di pinggangnya.
Dia tak sadar ada seseorang menatapnya di pintu kamarnya yg tak tertutup rapat
Jalal terkejut, dia melihat jodha berada di dalam kamarnya. Gadis itu mematung memandanginya.
Jalal yg tak sadar masih memakai handuk segera mendekat.

"Jodha, kenapa kau kemari, bagaimana bila ada orang tahu...",jalal melihat keluar, menoleh kekiri kekanan lalu cepat menutup pintu.

Jantung jodha terasa berhenti berdetak. Aroma tubuh maskulin jalal menebar dan menghentikan nafasnya seketika. Apalagi ketika jalal mendekatinya untuk bertanya.

Setelah menutup pintu, jalal kembali memegang kedua bahu jodha.

"Kenapa kau jo ? Apa ada seseorang yg mengganggumu ? "

Jodha tak tahan dengan kedekatan mereka serta kerinduannya pada pria hot di depannya ini.
Jodha bergerak maju dan memeluk tubuh jalal.
Membenamkan wajahnya di dadanya yg bidang.
Aroma shower cream dan maskulin seolah membiusnya. Dia merasa nyaman dan damai dipelukan jalal.

Jalal yg masih bingung dengan tingkah jodha hanya bisa menghela nafas panjang.
Wajah jodha yg menyentuh dada telanjangnya membuat tubuhnya seperti tersengat aliran listrik.
Tubuh jalal menegang ketika bibir mungil jodha mencium lembut dadanya. Dia hanya memejamkan mata, menahan perasaannya.
Sesaat mereka berpelukan, lalu jalal segera melepaskan pelukannya. Tak mau hilang kendali.
Di tatapnya wajah jodha di matanya..

"Kembalilah ke kamarmu jo...kau tak boleh kemari.."

"Aku...aku rindu kakak..", ucap Jodha lirih.

"Hey, aku tak kemana-mana.."

"Aku tak tahan tak melihatmu kak jalal...kau sungguh tak mengerti.."

Jodha merajuk..dia kembali memeluk jalal.
Jalal akhirnya pasrah. Diapun membalas pelukan jodha. Mereka berpelukan erat. Jantung mereka sama-sama berdegup kencang.
Jodha mengangkat wajahnya, menatap wajah jalal. Mata mereka bertemu. Tak tahu siapa yg memulai, bibir mereka bersentuhan.
Mereka berciuman dengan lembut dan penuh perasaan. Membuat keduanya seperti melayang.

Otak waras jalal segera berfungsi. Dia ingat posisinya.

Dia segera melepas pelukannya.
Dan dengan gugup di berkata..

"Maaf...maafkan aku jo..aku..aku.."

Jodha menutup mulut jalal dengan jari tangannya yg lentik.

"Tak perlu kak...aku juga menyukainya.."

"Emm...maafkan kakak...cepatlah pergi ke kamarmu jo..sebelum ada yg melihat kita.."

"Tapi kak jalal harus pergi kesekolah denganku besok !"

"Emm...tentu jo...sekarang pergilah..."

Jodha tersenyum senang, dengan cepat dia mengecup pipi jalal. Jalal terbelalak.

"Bye kak ", jo terkikik...lalu dia pergi keluar kamar.

Setelah jodha keluar, jalal kembali menutup pintu kamarnya dan bersandar lemas di balik pintu.
Dadanya berdebar kencang. Dia menutup matanya dan mengatur nafasnya. Sensasi kedekatan mereka dan ciuman tadi begitu luar biasa pada dirinya.
Dia merasa begitu gugup, resah dan bahagia secara bersamaan. Itu ciuman pertamanya dan Jalal yakin itu juga ciuman pertama jodha. Getar-getar halus datang memenuhi perasaannya.
Jalal tak berhenti tersenyum. Bahkan dia tertidur dengan senyuman di bibirnya.

Tak berbeda jauh dengan jodha, setelah mencapai kamarnya, gadis itu langsung merebahkan tubuhnya di bed super kingnya. Wajah cantiknya berbinar...bibirnya tersenyum. Ciuman tadi adalah first kissnya. Dan dia yakin, itu juga ciuman pertama jalal.
Ciuman lembut yg mampu menghentikan syarafnya. Membuatnya melayang. Getar-getar cinta melingkupi hatinya.
Ah, kak jalal....i love you... bisiknya lirih...dan diapun tertidur dengan tersenyum.

****




















I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang