PART 18

900 58 1
                                    


Di Mansion....

Sesampainya di mansion jalal segera membukakan pintu untuk jodha. Mereka sempat berpegangan erat sebelum berpisah. Jalal segera masuk ke kamar mandi dan mengguyur badannya dengan air dingin, meredakan hasratnya.
Berdekatan dengan jodha selalu menimbulkan gejolak hasrat remajanya yang menggebu-gebu. Jalal harus bisa menahannya sekuat tenaga.
Oh Tuhan, perasaan apa ini...kenapa aku selalu merasakan hal ini bila dekat dengannya.
Ini sesuatu yang berbeda...aku seolah hilang dan hanyut di dalamnya. Aku ingin menyentuhnya, mencumbunya....
Oh Tuhan, ampuni perasaan liarku ini....

Berbeda dengan jodha. Gadis itu tersenyum-senyum gaje sambil membawa bathrobe menuju kamar mandi.
Dia berendam sambil tersenyum dan bernyanyi-nyanyi kecil.

////^^^^

Pagi harinya.....

Hari ini adalah hari minggu. ...

Jodha pergi menemui ayahnya di kantor pribadinya.

TOK TOK TOK..

"Papa "

"Masuklah sayang..."

Jodha masuk dan berdiri di sebelah ayahnya yang sedang duduk mengecek laporan-laporan di meja kerjanya.
Bharmal menghentikan pekerjaannya. Dia berbalik ke arah putrinya dan tersenyum.

"Ada apa jodha...kau perlu bicara pada papa ? "

"Papa ",jodha mulai merajuk

"Ya nak.."

"Aku mau kuliah di Harvard.."

"Hhhhh...kau tahu jawaban papa sayang..."

"Tapi papa...aku ingin kuliah di sana sama kak jalal..."

"Jalal sangat cerdas jodha..bisa di bilang anak itu genius..dia pantas masuk Harvard..."

"Lalu...aku tak pantas begitu kah ? "

"Kau...kau kurang belajar... kau lebih suka bermanja-manja...bermain musik...yaa...itulah kau putriku..."

Jodha terdiam...bibirnya mengerucut....kesal...

Sedetik kemudian jodha berkata...

"Pa...kalau aku belajar lebih giat..daann...nilaiku bagus..boleh ya aku kuliah di Harvard..."

Bharmal terkekeh pelan....ditatapnya putri tercintanya tajam-tajam.

"Kita lihat nanti sayang...satu hal yang kau harus sadari..ayah semakin tua...suatu hari nanti kau yang harus menjalankan seluruh perusahaan papa...itu tanggung jawabmu sebagai pewarisku satu-satunya..."

Jodha terhenyak., kata-kata ayahnya begitu mengena di hatinya. Baru sekarang dia merasakan suatu tanggung jawab besar yang menantinya.
Matanya berkilat kesungguhan...dan Bharmal melihatnya.

"Aku akan selalu mengingatnya papa...aku akan berusaha menjadi pewaris yang terbaik..."
ucap jo mantap.

Bharmal tersenyum....mereka berpelukan.

"Papa..bolehkah aku pergi ke toko buku...? "

"Tentu sayang...tapi jangan pergi sendiri...ajak jalal bersamamu...",perintah Bharmal.

"Hehh...papa menyuruhku pergi kemana-mana sama kak jalal...tapi aku tak boleh kuliah dekat kakak...papa aneh..." ,gerutu jodha.

Bharmal terdiam...jodha berkata benar...
Beberapa detik lelaki tua itupun tersenyum...

"Iya deech..aku ajak kakak...dah papa..."

Jodha mengecup pipi ayahnya dan pergi keluar.

Bharmal menatap putrinya yang pergi dengan tersenyum.

I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang