PART 22

902 62 2
                                    

Esok harinya jodha tak mau pergi bersama jalal ke sekolah. Gadis cantik itu lebih memilih Zac yang mengantar dan menjemputnya. Dia bahkan tak mau melihat jalal di sekolah.
Jalal benar-benar kelimpungan. Pria itu berusaha berbicara dan memberi penjelasan pada jodha, tapi apa daya jo sedikitpun tak memberinya kesempatan.
Saat istirahat jo bahkan mengajak mothi ke tempat lain.
Hal ini berlaku hingga berhari -hari. Jalal hampir kehabisan nafas melihat jo menggandeng tangan Zac ke mobil, saat pria itu menunggunya di depan gerbang sekolah.
Jalal sendiri lebih memilih mengendarai ducati hitamnya ke sekolah. Ia melaju cepat di jalanan mengikuti di belakang mobil lamborghini merah milik jodha.

Zac yang melihatnya dari kaca spion mobil hanya menyeringai lebar. Sesekali pria itu melambaikan tangan pada jalal yang mengikuti mobil mereka dengan kode supaya mendahului.
Jalal benar-benar sebal melihatnya. Akhirnya ia melajukan motor sportnya melesat kencang mendahului.
Tapi sesampainya di mansion, pikirannya malah tak karuan. Karena jo dan zac yang tak kunjung sampai.

Jalal bergegas pergi ke tempat gym dan melampiaskan amarahnya pada samsak-samsak tak bergerak itu.
Humayun yang melihat kondisi putranya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Beberapa saat kemudian, jalal melihat mobil lamborghini merah memasuki area parkir belakang mansion.
Jalal melihat dengan jelas karena letak ruang gym yang berhadapan langsung dengan area parkir. Terlihat zac membukakan pintu mobil buat jo lalu melambaikan tangan saat berpisah.

Jalal sesak nafas, dia sudah hampir tak bisa menahannya.
Secepat kilat dia segera menuju ruang shower untuk mandi dan membersihkan diri.

Jalal hilir mudik, mengepalkan tinjunya, dia ingin meninju wajah zac yg telah membawa kekasihnya pergi ntah kemana, tapi jalal khawatir jodha akan semakin marah padanya.

Pria itu resah, dia ingin segera menjelaskan kesalah pahaman ini...
Jalal memutuskan untuk menemui jodha di kamarnya.
Dengan cepat dia menyelinap naik ke lift menuju ke lt.3.
Oh Tuhan...semoga dia mau mendengar..

///^^^^^

♧Di kamar Jodha...

Jodha baru masuk ke kamarnya.
Gadis itu langsung menghempaskan dirinya ke atas bed superking nya.Tasnya di lempar begitu saja. Perasaannya masih tak karuan.
Setelah beberapa saat jodha bangkit dan mulai melepas sepatunya. Gadis itu melangkah menuju ke wardrobe untuk mengambil pakaian ganti.
Perlahan dia mulai membuka kancing seragamnya satu persatu...
Tiba-tiba sebuah tangan kekar mendekapnya dari belakang. Jodha terkejut, dia mengenal siapa itu.
Spontan dia berbalik...

"Kak jalal...kau ? Kau sudah gila datang kemari..! "

Jodha berseru marah...dia berusaha membebaskan diri dari pelukan jalal.

"Dengarkan aku dulu jo...please..."

"Masa bodo ! Lepaskan ! "
Jo memberontak...

Jalal mempererat pelukannya. Dia menatap jodha yg terus meronta...matanya terbelalak melihat kancing seragam jodha yg sudah terbuka sebagian.
Sehingga jalal bisa melihat bukit kembar yg indah dan masih terbungkus bra putih berenda itu.
Oh Tuhan...indah sekali...

Jalal susah payah menelan ludah, dgn terbata-bata dia berkata...

"Dengar jo sayang...yang sebenarnya terjadi tidak seperti yg kau lihat...itu hanya akal-akalan si erika.."

"Kau bohong kak..lepaskan aku..!"

"Ku mohon jo..dengarkan kakak dulu.."

Jodha tak menggubris, dia memukul dan mendorong dada jalal.

"Lepas lepas lepaas ! "

Jalal tak sanggup dengan penolakan jodha, seketika diraihnya wajah gadis itu dan jalal langsung melumat bibir merahnya. Jodha masih meronta, hingga jalal terpaksa menggigit kecil bibir bawahnya dan memaksa lidahnya masuk dan menari-nari di dalam mulut jodha, membuat lutut jo lemas.

I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang