PART 28

1.3K 60 0
                                    


Tiba-tiba Jalal terbangun, keringatnya mengucur deras di dahinya.
Oh Tuhan...ternyata aku bermimpi..terasa begitu nyata..
Aku bisa merasakan sakitnya menanggung rindu sekian tahun...Tuhan, mampukah aku..dua minggu di amrik waktu olympiade saja rasanya aku hampir tak bisa bernafas. Apalagi harus berpisah bertahun-tahun berpisah dengan jodha.....aku tak kan sanggup..takkan sanggup.....
Aku harus segera mengambil keputusan

Jalal berpikir dalam-dalam. Ia lalu turun dari bednya dan pergi keluar. Hari masih terlalu gelap, bahkan belum menjelang fajar. Jalal berlari-lari kecil mengelilingi mansion yang luas itu. Saat itulah ia melihat jodha juga sedang berlari-lari kecil. Gadis itu memakai celana sport pendek putih yang memperlihatkan kaki dan pahanya yang putih bersih tanpa cela dan kaos oblong putih.
Rambutnya di ikat keatas, membuat tengkuknya yg jenjang terekspose sempurna.
Jalal terpesona, jo sungguh cantik...bagaimana bila ia kuliah nanti...pasti tak sedikit pria yang datang ingin menjalin cinta dengannya...lalu bagaimana denganku...
Oh tidak...memikirkannya saja membuat kepala dan dadaku terasa sakit...
Jalal berpikir keras........

Jalal mengejar jodha, ia berlari di sisi gadis itu.

"Jo..."

Jodha menoleh..

"Kak jalal...? "

"Tumben amat kau mau lari pagi jo..."

"Aku gak bisa tidur lagi kak, aku bangun kepagian...."

"Kenapa ? Apa kau bermimpi jo? Mimpi buruk ? "
Jalal menghentikan larinya.

"Bukan mimpi buruk...mimpi indah bahkan..."
Jo pun menghentikan larinya.

"Apa mimpimu jo ?", jalal mulai berjalan

"Aku...aku bermimpi kita menikah kak..."
Ucap jodha tersenyum malu.

"Aku juga bermimpi sama jo...aku bermimpi kita menikah,  setelah kita berpisah selama tiga tahun...",jalal menerawang jauh..mengingat mimpinya..

"Berarti mimpi kita sama kak...yeeeeiiiii...",jo memeluk tubuh jalal tiba-tiba.

Jalal terkejut, ia tak siap, merekapun jatuh di rumput di sudut halaman mansion. Dengan posisi jodha di atasnya.

BRUGG

UPS !  Maaf kak !

Sejenak mereka bertatapan, dada jalal berdegup kencang, tapi jalal langsung sadar, ia segera membantu jodha bangkit.

"Jodha...ini di rumah...bagaimana bila ada yang melihat.."
Jalal salah tingkah..

"Iyaa....maaf...aku lupa...",jo mengerucutkan bibirnya.

"Sudahlah..ayo kita lari lagi..."

"Sudah ah kak...aku sudah capek...kak jalal lari aja sendiri..", gerutu jo

Jalal menghentikan larinya, ia benar-benar mati kutu menghadapi jodha. Iapun berjalan di sisi gadis itu.

"Jo..apa kau mau kita seperti dalam mimpi..? "

"Maksud kakak ? "

"Ya seperti dalam mimpi...aku akan memintamu pada paman..lalu...kita harus terpisah selama tiga tahun...aku rasa, aku takkan sanggup jodha, kau bagai udara yang harus kuhirup setiap saat, aku akan mati bila jauh darimu....."

Jodha berhenti berjalan, ia menatap jalal lekat-lekat.

"Lalu...maksud kakak ? "

"Aku akan tetap memintamu pada paman...untuk bertunangan...kita akan menikah setelah kuliah kita di Harvard selesai..."

I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang