PART 38

845 61 0
                                    


Di dalam mobil lamborghini putih...

"Hemhhh...akhirnya..kita menang raja ratu prom kak.. thanks to you..", ucap jo langsung memeluk jalal.

Jalal tersenyum, diapun membalas pelukan jodha.

"You're welcome jo...kau juga sangat cantik malam ini.."

Jodha melepas pelukannya

"Oya...hemm..aku sih tau itu..",jo meringis sambil mengedikkan bahunya.

Jalal terkekeh, ia menyentil hidung mancung jodha.

"Dasar ge er..."

"Kau juga sangat tampan kak jalal..",ucap jo sungguh-sungguh. Ia pun mengakui ketampanan jalal yg diatas rata-rata. Apalagi saat jalal memakai stelan jas armani seperti sekarang.

"Benarkah ? ", jalal jadi malu..wajahnya merona.
Hatinya serasa melayang mendengar pujian langsung dari gadis yg di cintainya.

"Ehem..",jo mengangguk mantap. Matanya berbinar indah.

Jalal terpesona, perlahan ia mendekatkan wajahnya dan menarik dagu jodha. Terdengar bisikan,

"Terimakasih cinta.."

Bibir jalal menyentuh lembut bibir jodha. Mengeseknya perlahan. Terasa seperti terkena sengatan getaran listrik puluhan volt pada tubuh jalal dan jodha. Jodha memejamkan mata, jantungnya berdegup kencang.
Sedetik kemudian bibir mereka bertautan, berpagutan, saling melumat, menggigit, mengecap, ketika lidah saling bertautan jalal menarik jodha keatas pangkuannya tanpa memutus ciuman mereka. Nafas mereka sudah menderu, tangan jalal sudah meremas ke mana-mana. Sesaat mereka melepas ciuman untuk mengambil oksigen.
Nafas terengah-engah. Kening saling bertaut. Jalal berbisik...

"Oh jo..aku mencintaimu.."

Nafasnya hangat menerpa wajah jodha. Jodha membalasnya dengan kembali memagut bibir jalal, melumatnya hingga keduanya sesak nafas.

"Ahh..ssh...jo...aku..hampir tak tahan....", ucap jalal serak.
Dadanya bergemuruh hebat, ia berusaha menahan hasratnya.

Ciuman jalal merambah ke titik sensitif di leher dan telinga belakang jodha. Sementara tangannya meremas bukit kembarnya. Jodha menggelinjang, tubuhnya bergetar.
"Ooh kak....s..to..p...", bisik jo dengan suara bergetar.

Jalal tak nenghentikan ciumannya yg semakin menggila.

"Joo...hentikan aku...ooh....", bisik jalal serak, ditengan ciumannya yg sudah merambah ke belahan dada jodha. Nafasnya menderu-deru...

Kalimat jalal seolah alarm buat jodha. Segera gadis itu mendorong tubuh jalal sekuatnya. Dan...

PLAK ! jo menampar jalal, berusaha menyadarkannya.

Mereka berdua tak menyadari kalau jodha sudah terbaring di kursinya dengan jalal diatasnya.

Jalal segera sadar, ia menghempaskan badannya kekursinya dan membantu jodha bangkit.
Nafasnya tersengal-sengal, ia memejamkan mata dan berbisik lirih..

"Maafkan aku..", jalal meremas jemari jodha.

Jodha mengangguk, ia sendiri juga tak jauh berbeda dengan jalal. Memejamkan mata sambil meredakan debaran jantungnya.

Beberapa menit mereka dalam diam, mengatur nafas.
Kemudian jalal menarik jodha kembali dalam pangkuannya.
Jodha melotot...protes..

"KAK? "

"Ssst..diamlah...aku suka memelukmu jo...", bisik jalal.
Ia masih memejamkan mata, mengatur nafasnya.
Sedangkan jodha merebahkan kepalanya di dada jalal.
Jalal mendekapnya erat.

I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang