PART 26

848 63 1
                                    

Jodha menarik tangan jalal hingga ke mobil. Gadis itu langsung masuk dan duduk di seatnya dan melipat kedua tangannya di dada. Wajahnya terlihat kesal dan jutek. Ia tak sedikitpun menoleh pada Jalal yg telah duduk di sampingnya.

Jalal menghela nafas, di pandangnya jo lekat.

"Kenapa kau jo ? "

"Kau tahu kak...aku sebal padamu ! mau saja kau di peluk gadis itu ! "

"Hhhhh...dia tiba-tiba saja memelukku jo..karena aku memaafkannya..."

"Kau memaafkannya ? Hah..pantas saja ia begitu bahagia...kalian cocok ! "

Jalal terkejut mendengar kata-kata jodha.

"Apa maksudmu jo ? "

"Maksudku...sebaiknya kalian jadian saja...aku benci padamu kak ! "

"Joo...dengar dulu..aku tak punya perasaan apapun padanya..aku hanya mencintaimu jodha..."

Jodha tak menjawab, dia begitu kesal saat melihat erika memeluk jalal.

Bagaimana bila kuliah nanti, saat mereka tidak berada di fak yg sama.

Jo menyukai ekonomi dan management bisnis sedang jalal lebih mengarah pada fak.teknik dan science.

Mereka pasti tak bisa berada dalam satu gedung yg sama. Ruangan yg sama seperti saat masih SMA. Melihat jalal di peluk wanita lain membuatnya sakit sekaligus benci dan jijik. Apalagi saat mereka tak bersama. Jo sadar jalal sangat tampan, pastilah banyak gadis yg akan jatuh cinta padanya nanti.

Oh God...belum kuliah saja perasaannya campur aduk begini...

Jodha menghela nafas panjang....

Tiba-tiba ia merasa tangannya di genggam erat. Jo melirik pada jalal,lelaki itu menggenngam tangannya erat sambil menyetir mobil. Sesaat lalu ia merasa kesal tapi sekarang sedikit menghangat.

Jalal mengarahkan mobil ke jalan yg berbeda, jo yg masih melamun tak menyadarinya.

Saat mobil berbelok ke sebuah jalan yang sepi jalal menghentikan mobilnya dan mematikan mesin.

Jo tersadar, matanya melihat kesekeliling.

Sebuah jalan kecil menuju ke sebuah hutan tropis.

Jalal mematikan mesin. Dia duduk menghadap kearah jodha.

Perlahan ia menarik tangan jo, mencoba memelukknya.

"Kak, kemana kita..apa yang akan kau lakukan ? "

"Aku ingin bicara padamu jo...kemarilah ! "

Jalal menarik jodha dalam pelukannya. Tapi jo memberontak..

"Tidak..aku tidak mau ! Kau bekas pelukan gadis jelek ituuuu....."

"Jooo...tolonglah...aku bahkan tak melakukan apapun.."

Jodha cemberut, ia menarik tangannya.

Tiba-tiba gadis itu membuka laci dasboard dan mengambil sesuatu.

"Ganti bajumu dulu..aroma gadis jelek itu pasti masih menempel di seragammmu kak....ayo cepaat ! "

Jo menyodorkan sebuah kemeja ganti pada jalal.

Jodha memang selalu membawa baju ganti untuknya dan jalal dalam mobil untuk berjaga-jaga.

"Hhhhhh, baiklah jo, tapii...apa kau tak papa kalau aku berganti baju di depanmu..", ucap jalal menyeringai..

"Sudahlah...cepat ganti saja kak...aku bahkan sudah melihat seluruh tubuhmu sedari kecil..", seru jo kesal.

"Hemm...baiklah jo..."

Jalal perlahan membuka seragam sekolahnya.
Tubuhnya bagian atas terbuka, dada bidangnya serta otot bisepnya terekspose sempurna, Jo melirik dgn ekor matanya. Oh God ! batinnya...
Sebelum jalal mengganti baju, jo mencegahnya..

"Tunggu kak...! "

Jo mengambil sebuah parfum armani dari laci dan menyemprotkannya ke tubuh jalal.

"Biar hilang semua bau gadis jelek itu kak..."

Mata jo tak berkedip melihat tubuh jalal, gezz...jantungnya berdebar...tak tahan lagi jodha...ia membelai dan mengusap dada telanjang jalal yg bidang...

"Oh kak..tubuhmu sungguh indah..."

Jalal menahan nafasnya. Belaian jemari jodha membuat dadanya berdegup kencang. Secepat kilat ia menarik jodha dalam pelukannya dan memagut bibirnya.
Jo seakan melayang, tangannya melingkar di leher jalal.
Ciuman jalal semakin bergairah saat jemari jo mulai meremas otot punggungnya yg telanjang.

"Oh jo..."
Ciuman jalal menjalar ke leher jodha, membuat jo mendesah pelan. Jodha seperti kesetanan, ketika lidah jalal bermain di sepanjang lehernya dan membakar gairahnya,
"Oh, kaak..."

Gadis itu mendorong jalal dan ia mulai menciumi dada bidang jalal serta otot bisepnya...
Jalal mendesah...tangannya meremas rambut jodha..
Dia benar -benar bergairah ketika jodha menggigit kecil dada bidangnya..

"Aaakh jooo..."

Nafas jalal menderu, dia sudah resah tak menentu..
Tangannya meremas ke mana-mana...
Tapi pikiran waras jalal masih berjalan.
Bayangan wajah ayahnya terbias di pelupuk matanya...
Ia segera menarik tubuh jo dari atasnya.

"Kita harus segera menikah jo...aku sudah tak sanggup menunggu lagi..."

Jodha terengah-engah mengangguk.. gairah liarnya seketika surut.
Jalal merasa bahagia...ia memeluk jodha erat-erat sambil mengatur nafasnya.

"Aku mencintaimu jo...",diciumnya kepala jodha yg berada dalam pelukannya dalam-dalam.







I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang