PART 35

832 52 1
                                    

Setelah Prof. Dr.Abu keluar ruangan jalal dan jodha saling berpandangan. Lalu tawa keduanya meledak.

"Hahahaha..."

"Kau selalu bikin masalah jo.."

"Tapi kak jalal juga suka kan ? ",ucap jo tersenyum-senyum.

Jalal tersipu, wajahnya merona.

"Kak, aku ingin masakan italia "

"Hhhhh...tunggu disini kak jalal beli'in.."

"Tapi aku jangan ditinggal sendiri.."

"Lalu gimana dong.."

Jodha mengambil iphonenya dan mengetik pesan pada ayahnya. Beberapa saat ada balasan.

"Yeee...papa nanti kirim masakan italia lewat asistennya.."

"Ayah ? "

"Mungkin kak ..ada satu lagi...aku mau mandi kak.."

"Em..kak jalal panggil suster dulu ya.."

Tiba-tiba ide iseng jo datang, gadis itu tersenyum miring.

"Jangan kak...aku mau mandi sendiri.."

"Belum bisa jo, masih ada selang infus.."

"Nanti kak jalal aja yang pegangin..."

"Apa ? Aku harus masuk ke kamar mandi juga gitu.."

"He em..", jo tersenyum miring..

"Kau suruh aku memandangimu saat kau mandi..kau gila..! ", jalal kaget bukan main, membayangkan saja pria itu sudah keringetan. Apalagi saat di dalam...
Wajah jalal memerah, berkeringat.
Jodha memandangnya dengan geli, tawanya sudah hampir meledak.

"Ya kak "

"Em..tidak...tidak...aku panggilkan suster saja..",ucap jalal gugup.
Sekilas bayangan jo tanpa busana di kamar mandi melintas di otaknya.
Seketika itu juga jalal memukul kepalanya sendiri.
PLAK !
Jodha tak tahan lagi melihatnya, tawanya pun meledak.

"Hahahahahaha...kak jalal..kak jalal..."

"Kenapa kau tertawa ? "

"Kak jalal lucu...aku hanya bercanda...gak beneran kok.."

Wajah jalal merah padam, gemas. Ingin di ciumnya bibir gadis manja di depannya ini sampai puas, tapi di tahannya.

"Kau gadis nakal..", jalal menyentil hidung jodha.

Jodha terkikik geli, jalal menatap jo intens. Mereka saling berpandangan. Tak tahu siapa yang memulai, bibir mereka bersentuhan, begitu lembut tanpa menuntut. Jantung jalal terasa mau melompat jatuh.
Ia melumat bibir mungil jodha lagi dan lagi.
Lalu melepasnya dengan enggan. Kening mereka saling bertaut, nafas mereka terdengar tak beraturan.
Jalal berbisik...

"I love you jo..", kedua tangannya membingkai wajah cantik gadis pujannya itu, lalu ia kembali melumat bibirnya...lagi..dan lagi hingga puas dan melepaskannya. Di ciumnya pucuk kepala jodha dalam-dalam dan membenamkan kepala gadis cantiknya itu ke dadanya, memeluknya erat.
Jodha memejamkan mata, ia merasa damai dalam pelukan jalal.

Tiba-tiba terdengar..

EHEMM !!

Spontan jalal dan jodha menoleh. Terlihat Humayun sedang duduk di sofa dalam kamar.

"Ayah ? " ucap Jalal terkejut.

Dengan segera jalal melepaskan pelukannya. Wajahnya mendadak pucat.

Humayun segera bangkit dan mendekat ke arah jalal.
Pria berumur itu mendelik, ia mencengkeram dan menarik lengan jalal, tapi ia berbalik dan berbicara pada jodha.

I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang