PART 39

868 52 0
                                    

♧Anniversary di Ballroom Mansion Bharmal....

Bharmal mengundang para pimpinan relasi bisnisnya untuk acara anniversary pernikahannya. Acara di selenggarakan di Ballroom lt.6 mansion.

Para tamu sudah banyak berdatangan, mereka banyak yang membawa pasangan mereka.
Bharmal tak tanggung2. Dia mengerahkan banyak body guardnya untuk mengamankan acara.

Semua body guardnya berpakaian stelan putih-putih dengan tuxedo dan jas. Demikian juga para pelayan, mereka berseragam putih-putih. Dekorasi warna silver, gold dan coklat muda membuat ballroom terlihat sangat mewah.
Tampak aneka sajian cake dan hidangan pastri serta dessert memenuhi pinggir ballroom.

Jalal tampak sedang mencari-cari seseorang sedari tadi. Dia berada diantara para bodyguard yang lain.
Pria itu terlihat sangat tampan dengan stelan jas putih pus tuxedonya.

"Mencari seseorang heh ? "
ucap Zac di belakangnya. Pria itu juga sangat tampan dan macho.

"Bukan urusanmu Zac ! " sergah Jalal.

Zac tertawa tertahan, diapun melenggang pergi.

Jalal terlihat kesal melihatnya.

Tampak Bharmal dan Meinawati juga sedang menyambut tamu-tamunya.
Para tamu yang terdiri dari para CEO, relasi bisnis, pimpinan yayasan terlihat mengagumi mewahnya ballroom di mansion Bharmal.

Seorang host terkenal naik ke atas panggung dan memulai acaranya. Bharmal dan meinawati di persilahkan meniup lilin annversary mereka. Semua hadirin bertepuk tangan.

"Para hadirin, seseorang yang sangat special bagi Mr. Bharmal dan Meinawati akan memberikan hadiahnya..
Selamat menikmati...."

Demikian host berkata, dan tiraipun di buka....

Tampak sebuah piano besar berwarna putih di letakkan di sana. Dan seorang gadis cantik dengan gaun putih panjang tanpa lengan dengan selendang putih panjang menghiasi leher jenjangnya hingga menyentuh lantai.
Gadis cantik itu dengan anggun melangkah menuju kursi piano dan mulai berbicara...

"Untukmu papa mama...happy anniversary..aku mencintai kalian berdua....", ucapnya dengan suara merdu.

Sontak para hadirin bertepuk tangan.

Jalal terpesona....

Jodha terlihat seperti dewi yang turun dari kahyangan.
O Tuhanku... sungguh sempurna ciptaanmu...
Matanya tak berkedip melihat jodha yang mendentingkan tuts-tuts piano dengan lincah.

Aransemen musik 'Amazing Grace'...'Turkish March' karya Mozart...'Simphony no.40' dan 'Fur Elise' karya Bethoven
( fav.author nih) di persembahkan dengan indah oleh gadis itu. Seluruh hadirin seolah terhipnotis.
Demikian juga Bharmal dan Meinawati.
Mereka tak menyangka putrinya bermain piano seindah itu.

Gemuruh sorak hadirin menggema ketika jodha mengakhiri permainan pianonya.
Jalal juga bertepuk tangan dengan semangat, tetapi saat matanya melihat Zac di bawah panggung sedang membantu jodha turun, rahangnya langsung mengeras.

Jalal segera berlari menemui gadis itu di dekat panggung. Dia cepat meraih tangan jodha dan menariknya dari tangan Zac hingga jo terhuyung dan jatuh di pelukan jalal.

"KAK ? "

"JALAL ? "

"STOP ZAC, JANGAN PERNAH KAU MENYENTUHNYA!"

"Itu tugasku jalal...ayahmu yang menyuruhku.."

Jalal meradang, tapi dia tak bisa berkata apapun..
Tanpa bicara dia menarik tangan jodha, hendak membawanya pergi.

I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang