Part 1 "Bill"

265 21 2
                                    

Whuuiiinnnngg...
Suara deru mesin terbang yang berpijak di sebuah Bandara, sebuah pesawat pribadi baru saja mendarat, di dalamnya turunlah seorang pria berjaz putih, dan berparas layaknya bangsawan muda.

"Ha.. Ha.. Akhirnya aku kembali lagi ke negaraku tercinta ini, Indonesia" Kata seorang pria yang terakhir turun dari pesawat.

"Tuan muda apakah anda yakin pencarian batu mulia, itu di awali di negara ini? Tanya seseorang pria berjaz hitam di belakangnya.

"Ini kota kelahiran ku, dan kalian tak berhak mengaturku..!" dengan nada membentak pria tadi memarahi seseorang di belakangnya.

Siapa sebenarnya pria itu? Namanya adalah Bill Anderson Wickham, pemuda kelahiran Medan, Sumatera utara, konglomerat muda, direktur utama dari perusahaan tambang Wickham Corporation.

Perusahaan Wickham Corp bekerja sama dengan pertambangan batu mulia untuk mengumpulkan semua batu itu dengan harga selangit, pasalnya Batu mulia membuat seseorang mampu berevolusi menjadi makhluk-makhluk mitologi kuno yang saat ini masih di pertanyakan keberadaannya.

Lalu apa hubungannya batu mulia dengan negara Indonesia, negara ini adalah negara kepulauan teritorial yang di lalui oleh garis Khatulistiwa dan terdapat ratusan gunung merapi aktif disini sementara bahan Batu Mulia, yang di ciptakan oleh Professor Duncan berasal dari inti Lava Gunung merapi.

Istilah yang mengatakan, Dari tanah akan kembali ke tanah, jadi mungkin saja Batu yang tercerai berai itu kembali bercampur dengan lava-lava pijar yang masih aktif.

Professor Duncan adalah Kakek dari Bill Wickham yang meninggal secara misterius 15 tahun yang lalu, sementara itu ribuan batu mulia itu hilang bagaikan di telan bumi.

Untuk itu Bill turun langsung dalam pencarian batu-batu mulia itu pasalnya bila batu itu di biarkan maka makhluk-makhluk yang berada di dalam batu itu akan bangkit dan berevolusi, menimbulkan bencana di dunia.

Bill membawa seluruh ilmuan-ilmuan terbaiknya, mereka menciptakan alat super canggih pendeteksi batu tersebut, dan kesimpulannya bahwa negara Indonesialah tempat kembalinya batu-batu mulia itu.

"Kakek, hari ini akan ku mulai mencari batu batu yang berharga milik kakek, aku yakin pasti kakek sedang tersenyum disana" Bill pun menatap sebuah Fhoto kecil yang terdapat gambar Professor Duncan yang memeluk Bill ketika ia masih bayi.

Lalu dengan di dampingi kedua pengawalnya di menaiki sebuah mobil mewah yang terparkir hendak menjemput kedatangan mereka.

"Jadi sekarang tujuan kita kemana tuan muda?" Tanya salah seorang pria berjaz hitam, mereka adalah para pengawal Bill yang ditugaskan Khusus untuk menjaga Bill selama di Indonesia.

"Ayo kita ke pusat kota dan bertemu saudaraku disana" jawab Bill singkat, dirinya lebih sibuk melihat radar batu itu ketimbang menjawab pertanyaan ajudannya.

***
"Hmmm inilah jakarta ibukota yang mengerikan, lebih mengerikan dari Ibu tiri, orang miskin di tindas dan orang kaya di manjakan he.. He.. He.." di tempat lain dua orang pemuda sedang berbincang-bincang di sebuah kamar kost kecil mereka.

"Bicara apa kau ini Dul? Tanya pria di sebelahnya.

"Hei vian, itu puisi tentang jakarta, sial memang hidup kita, mencari kerja kesana kemari, tapi hasilnya malah menjadi seorang pekerja bangunan hadeuhh"

Di lain cerita Abdul, dan Alvian adalah dua orang pemuda yang sehari-hari mereka bekerja di proyek sebuah bangunan.

Keduanya datang merantau ke jakarta dengan harapan tinggi, bisa mendapatkan pekerjaan yang layak disini

Sialnya bukan pekerjaan yang layak mereka malah tertipu di tengah jalan, uang dan barang-barang mereka habis di jarah oleh seorang penipu dan akhirnya mereka pun bekerja sebagai kuli bangunan untuk menyambung hidup di jakarta.

"Ayo Vian kita paku-paku itu tak akan tertancap bila tak ada yang memalunya..!!" ajak Abdul.

"Hari ini aku tak kerja Dul, aku sudah bilang pada mandor kalau hari ini aku cuti" jawab Vian.

"Memangnya kau mau kemana?"

"Hari ini aku mau ke kantorpos mengirimkan uang untuk keluargaku di kampung" jawab Vian.

"Ya sudahlah, aku berangkat ya" sahut Abdul dan dia pun pergi bekerja meninggalkan Alvian.

***

Sementara itu di tempat lain Bill sudah sampai di pusat kota.

"Hmmm Suntuk sekali di sini" ujar Bill.

"Tak ada bedanya dengan Newyork, polusi, gedung,macet fiuhhh semua hal disini sangatlah membosankan" keluh Bill.

"Tuan muda apa anda mau...."

Shhhuuuutttttt....

Belum selesai pengawal Bill meneruskan kalimatnya tiba-tiba saja ada seseorang yang menembaknya dari luar dan tepat mengenai keningnya.

Bersambung...

The HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang