Part 3 "Wisnu"

106 11 0
                                        


Episode sebelumnya Bill yang sedang bersembunyi dari oara penjahat, di kagetkan oleh sesosok monster hijau yang sangat besar di hadapannya.

Rupanya monster itu adalah Orc, makhluk mitologi yang keluar dari dalam batu milik Dr. Dust, ilmuan gila yang tahu kedatangan Bill dan mencoba membunuhnya.

"Bagaimana ini?" Bill pun menutup matanya, bersiap menerima serangan besar dari Orc.

Whuuuzzzz.... Dhhuuuaaarrr...
Serangan Orc memang tak dapat di hindari lagi oleh manusia biasa, beton-beton di sekelilingnya pun ikut hancur berkeping keping.

"Hahaha... Matilah kau anak muda, Jakarta memang kejam dan aku adalah salah satu kekejaman Ibukota ini ha.. Ha.. Ha" tawa Dr. Dust yang kegirangan setelah berhasil membunuh Bill.

Namun tiba-tiba saja, di antara puing-puing Bill ternyata sudah tidak ada.

"Heeeh... Kemana perginya konglomerat muda itu, cih sial ada orang lain yang menyelamatkannya ternyata, tunggulah anak muda, suatu saat aku akan bertemu lagi dan kupastikan aku akan membunuhmu.. Ha.. Ha.. Ha.." Dr. Dust pun pergi berlalu meninggalkan tempat itu.

***

"Hah.. Tak sakit sama sekali" perlahan lahan Bill membuka matanya.

"Apa, dimana ini? apa aku sudah di surga?" tanya Bill terheran-heran, wajar karena sekarang dia sedang berada di sekumpulan awan dan terbang mengitari langit-langit.

"Waahhhh aku terbang..." sahut Bill tersentak kaget, rupanya dia sedang berada di punggung hewan raksasa bersayap.

"Hei jangan banyak bergerak, Griffin ku sangat sensitif terhadap orang-orang yang tak dikenal" nampak di sampingnya sudah terduduk seseorang yang dikenalnya.

"Wisnu... kau rupanya" seru Bill lalu dia merangkul orang itu.

"Apa kabarmu brother, lama tak jumpa ya, kau tak banyak berubah" sapa Wisnu.

"Indonesia telah banyak mengalami perubahan sejak kau pergi ke Amerika 12 tahun yang lalu"

Wisnu dan Bill adalah saudara sepupu, Mereka sejak kecil sekalu bersama, namun harus berpisah ketika Bill pergi ke Amerika 12 tahun yang lalu.

"Semenjak kakek meninggal, penemuannya seolah-olah menghilang bagai di telan bumi, setahun kemudian para ilmuan berhasil mengidentifikasi bahwa batu-batu mulia ciptaan kakek tersebar di dataran garis khatulistiwa, tepatnya di indonesia."

"Ada banyak orang yang telah berhasil menemukan batu mulia milik kakek dan memanfaatkannya dengan sewenang-wenang."

"Negara Indonesia berubah menjadi arena pertarungan bagi siapa yang kuat dialah yang berkuasa, dan yang lemah akan tertindas, sungguh miris" begitulah penjelasan Wisnu.

"Lalu ini apa Nu?" Tanya Bill menepuk-nepuk pijakan tempat dia berdiri.

"Ini adalah hadiah pemberian kakek yang harus aku jaga Bill."

Lalu Wisnu mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya.

"Ini namanya Griffin Stone, salah satu batu mulia, sebelum kakek meninggal, dia memberikan hadiah ini padaku" seru Wisnu.

"Awalnya aku tak mengerti apa kekuatan Batu mulia, dan aku hanya menganggap nya batu biasa, namun seiring berjalan nya waktu, aku bisa memanggil Griffin sang Penguasa burung, yang mendiami Batu itu."

"Hmmm Griffin? Batu? Aku tak mengerti nu" Bill menggaruk-garuk kepalanya.

"Sudahlah nanti kita ceritanya di rumah saja ya, aku akan ceritakan kau banyak hal, oh ya kakek juga menitipkan sesuatu untukmu" kata Wisnu.

Mereka pun langsung pergi menembus kesunyian malam itu.

***

Di tempat lain di sebuah warung remang-remang sisi lain dari gemerlapnya kota Jakarta, dua orang pria yang sedang asyik menenggak minuman dan bersenang-senang.

"Hei Bos hasil jambretan kita hari ini lumayan banyak" sahut pemuda bertopi hitam dengan suara agak terbata-bata.

"Ha.. Ha.. Ha.. Anak itu membawa uang Satu juta, cukup untuk minum-minum kita hari ini Wa ha ha ha..." kata Seseorang di sebelahnya.

Rupanya mereka berdua adalah para penjambret yang telah mencuri uang Vian tadi siang.

"Aaaarrrrggghhh.... Auuuuu...."

"Su... Suara apa itu Bos?" tanya anak buahnya, dengan menggigil ketakutan.

"Bodoh itu hanya lah suara anjing liar saja he.. He.. He.."

Cllleeebbb... "Aaaarrrkkkhhh"..

Tiba-tiba saja seekor makhluk besar berwujud serigala datang dari belakang dan menusuk salah satu penjambret dengan kuku-kuku tangannya.

"Aaaarrrrggggg...."Sang pemilik warung dan segelintir orang disekitar menjadi terkejut dan berteriak ketakutan."

"Si.. Si.. Siapa k.. Kau? Mengapa kau membunuh temanku" kata salah seorang penjambret yang ketakutan melihat pemandangan di hadapannya.

"Bbrrraaaaaasskkk.." dengan sekali hentakan monster serigala itu langsung membelah tubuh sang penjambret menjadi 2.

"Tolong... Ada monsterrr..!!" Teriak seorang penjambret yang lantas lari terbirit-birit.

"Auuu.... Aaarrggghhh..." dan hanya berselang beberapa detik saja, sang Werewolf telah berada di depannya.

"Susah payah aku mengumpulkan uang itu untuk ibuku, kalian malah menghabiskannya untuk minum dan bersenang-senang, kalian memang tak bisa di maafkan" tiba-tiba saja sosok WereWolf itu berubah menjadi sosok Alvian, korban penjambretan para penjahat tadi siang.

"Ma.. Maaf aku tidak tahu kalau kau seekor Monster" sang penjahat itupun tak percaya apa yang baru saja di lihatnya.

Tak menunggu lama Alvian kembali ke wujud Werewolfnya, dengan buas dia mencabik-cabik si penjahat hingga matilah dia seketika.

Setelah puas Alvian pun mengambil uang senilai 500 ribu dari dompet si penjahat yang telah mati mengenaskan.

'Uh sial uang nya telah terpakai sebagian, tak apa lah. Maafkan aku bu, mungkin bulan depan aku akan lebih giat dan berhati-hati lagi' gumam Alvian dengan tetesan air mata yang keluar dia pun pergi meninggalkan mayat-mayat itu.

***

Sementara itu Bill dan Wisnu telah sampai di tempat kediaman Wisnu.

"Selamat malam.."

"Oh nak Bill sudah datang rupanya ayo masuk dan mari kita makan malam..!!" seru orang tua Wisnu.

"Makasih bu, tapi aku dan Bill akan makan nanti saja, aku ingin menunjukan sesuatu dulu pada Bill" Wisnu langsung saja mendorong Bill ke kamarnya.

Braaakkkk...
"Hei Bill aku boleh bertanya sesuatu? Mengapa kau sampai berurusan dengan Doktor gila itu?" tanya Wisnu.

"Doktor siapa? Aku sendiri saja tak tahu siapa dia, yang jelas dia tiba-tiba saja datang dan membunuh Prasetya dengan Monster hijau miliknya.

"Itu namanya Orc, makhluk mitologi yang berwujud seperti babi, milik Dr. Dust, kau harus berhati-hati Dr. Dust adalah salah satu dari tujuh orang ilmuan gila pemburu batu mulia, rupanya kabar mengenai cucu tunggal pewaris perusahaan Wickham telah di ketahui oleh para pemburu batu itu, kau harus berhati-hati..!! kata Wisnu.

"Hmm oh ya aku punya sesuatu untukmu" Wisnu pun pergi ke sebuah ruangan rahasia di kamarnya dan mengambil kotak kecil berwarna merah.

"Apa ini?" tanya Bill.

"Ini adalah wasiat sebelum kakek meninggal, katanya aku di suruh memberikan ini padamu" jawab Wisnu.

Bill pun membuka kotak kecil berwarna merah itu, ternyata isinya adalah sebuah batu mulia berwarna merah api.

"Ini adalah Phoenix Stone Bill, jagalah batu ini baik-baik..

Bersambung.

The HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang