"Makhluk apa itu?" Tanya Angelina.
"Itu Chimera Dek, makhkuk mitologi nya kak Aslan" kata Vidi menjawab pertanyaan Angelina sembari membawa mobil sportnya dengan cepat.
"Kak.. Aslan?" sahut Angelina.
"Iya Kak Aslan juga anggota Killer Class Master dulu, dia lalu membelot ke pihak militer karena ada sesuatu hal" Vidi pun menjelaskan semuanya pada Angelina.
Trrrrttt... Trrrttttt.... Getar telepon di saku Vidi pun mengagetkan mereka.
"Hoi Vidi cepat ke markas ada sesuatu yang harus kita bicarakan, Anggota militer telah bergerak memburu kita" di dalam telepon itu rupanya Rivaldi yang berusaha memperingati Vidi.
"Oh terima kasih pak ketua, tapi sekarang aku dan Angelina sedang sibuk mengurusi apa yang sedang bapak takutkan" Vidi pun membalasnya dengan candaan.
"Seriusss.... Kau di mana sekarang...!!"
"Aku dan Angelina sedang di kejar oleh kucing manis punya Aslan, kami berada di perempatan jalan Diponogoro Km 42" sahut Vidi.
'Pantas saja semua teman-temanku yang lainnya tak mengangkat telponnya, mungkin mereka sedang dalam masalah sekarang, sial aku sudah terlambat' gumam Rivaldi dalam hati.
"Bos.. Bos... Apa kau masih di sana?" tanya Vidi.
"I.. Iya Vid, aku disini."
"Kau ada solusi bos, sepertinya kucingnya Aslan masih mengejar kami?" Vidi pun meminta solusi pada Rivaldi.
"Kau buat sibuk saja dulu Vid, lalu bawa dia ke tempatku." jawab Rivaldi.
"Baik bos, tapi sepertinya aku punya ide nih hehe" Vidi pun tersenyum.
"Ok, sebentar lagi aku dan Irlandia akan menghubungimu" sahut Rivaldi lalu dia pun menutup teleponnya.
"Aku harus segera menemui Irlandia" Rivaldi pun bergegas terbang dengan pegasusnya.
***
"Haaahhh.. Sungguh malam yang sangat berat, sungguh hari yang sangat melelahkan" dari depan Bar terlihat Linda sedang berjalan terhuyun-huyun, sepertinya dia sedang mabuk.
"Hooohh... Pusing sekali kepalaku" Dari luar kedai sudah menunggu seseorang yang sepertinya adalah teman lama Linda.
" La... Lala" Sahut Linda yang terlihat mengedipkan matanya berulang kali, seakan tak percaya bahwa yang dilihatnya adalah teman lama nya yang gugur waktu dia di kemiliteran dulu.
"Lama tak jumpa ya Linda, aku ingin mengajakmu ke markas militer lagi, seperti dulu" padahal kenyataannya adalah sosok yang dilihat Linda bukanlah Lala temannya melainkan Maya anggota the barrier yang mempunyai Siren Stone, makhluk penguasa ilusi yang mampu merusak akal dan pikiran lawannya.
"Ayo Linda ikut aku" sahut Lala..
"Baiklah..." bagaikan terhipnotis Linda pun mengangguk menuruti perkataan Maya.
***
Di kediaman Wisnu, Bill dan Wisnu tengah dalam bahaya, Bill diserang Incubus sementara Succubus pasangannya telah masuk dan hendak membunuh Wisnu.
"Sial kau... Phoenix..." Bill yang melawan tiba-tiba menyemburkan api dari tangannya dan menyeranh Incubbus hingga dia terpental.
"Apa.. Anak itu pengguna Batu mulia juga" kata sang pria misterius terkejut.
"Jangan ganggu saudaraku...!!" teriak Bill.
"Pilar... Api.." lalu dari dalam Batu mulia milik Bill muncullah sesosok burung Api menyambar Succubus dan mementalkannya.
"Aaaarrrgghhh" teriak kedua pasangan itu.
"Kalian beraninya mengacau di rumah saudaraku, tak akan ku maafkan" seru Bill yang sekarang seluruh tubuhnya sudah mengeluarkan api.
"Pho.. Phoenix, burung api legendaris" mereka pun terkejut dengan batu mulia milik Bill.
***
"Ha.. Ha.. Ha.. Sudah kubilang kan kak, kakak tak akan bisa menahanku untuk merangsek tempat itu" di atap kediaman Putri, Alvian sedang berjuang melawan sekelompok wanita setengah burung kepunyaan Novia.
"Hufth.. Aku kewalahan.. Bulan masih tertutup awan, kekuatanku masih belum bisa sampai puncaknya" Alvian pun tercabik-cabik karena serangan burung aneh itu.
"Ha.. Ha.. Ha.. Kakak, banyak luka tuh di tubuhmu" Novia pun terlihat bercanda menikmati pertarungannya.
Salah satu makhluk itu pun berhasil merangsek masuk ke kamar Putri, lalu dengan sigap Alvian pun melompat ke kamar dan membanting Harpies yang hendak menyerang Putri.
Hrrrrmmmm... Aaaarrrggghhhh... Bulan pun kini sudah terlihat, awan yang kini menutupinya telah menghilang, dan sinarnya sekarang menerangi kamar Putri.
"Aaaarrrrggghhhh... Pergi dari sini" Alvian kini telah benar-benar berubah sempurna menjadi Werewolf, luka-lukanya yang dia dapat sebelumnya sembuh seketika meregenerasi kulit adalah ciri khas seorang manusia serigala.
Brraaacckkk... Dhhaaaazzz.. Alvian pun terlihat melempar kan para Harpies yang sedang mengerubunginya satu persatu.
"Aaahhhh... Kakak jahat, ternyata kakak pengguna batu mulia juga" sahut gadis kecil bernama Novia itu.
"Pergi kau dari sini... Rrraaarrggghh.. Hanya dengan sekejap mata Alvian yang berwujud Werewolf telah berhasil melumpuhkan kawanan Harpies.
***
Ddhhhaaacckk..
"Siapa kau? bahkan aku tak mengenalmu, mengapa kau menyerangku" Bagas yang terus saja menghindar dari serangan Centaur milik Ken.
"Ayo lawan aku?" Ken menyerangnya dengan serangan bertubi-tubi, sabitnya yang tajam mampu menebas benda apapun di sekelilingnya.
"Baiklah kalau itu maumu, Minotaur keluarlah..." Bagas pun mengeluarkan makhluk mitologi miliknya dan Muncullah Banteng Raksasa yang membawa pedang dan tameng besar.
"Ha.. Ha.. Kau sudah mulai serius" Ken mulai bersemangat.
Dan kini Centaur terlibat pertarungan sengit dengan Minotaur mereka saling membaku hantam satu sama lain.
"Ha.. Ha.. Ha.. Kau memang lawan yang tepat untukku" sahut Ken.
Bersambung

KAMU SEDANG MEMBACA
The Hunter
AdventureGenre : Action, Adventure, Fantasy Sinopsis : Jaman keemasan adalah zaman yang di balut oleh kemajuan tekhnologi dan perkembangan zaman, semua hal berubah pesat seiring dengan kemajuan sumber daya manusia yang berpola pikir revolusioner. Namun zaman...