Huuiiiiinnggg... Dhhuaaacckk..
Tiba-tiba saja dari luar sebuah mobil hitam menabrak mereka dari belakang.
"He.. He keluar kalian atau kubunuh semuanya" lalu dari dalam mobil hitam tersebut keluarlah 4 pria bertopeng yang sepertinya hendak merampok Bill, dan menodongkan pistol ke mobilnya.
"Siapa kalian?" tanya Bill terkejut bukan main, belum ada setengah hari dia di indonesia tiba-tiba saja sudah ada penjahat-penjahat yang mengancam nyawanya.
"He.. He.. Jadi kau ini adalah anak jutawan yang bos ceritakan itu ya" sahut salah seorang pria yang menodongkan pistol ke arah Bill.
"Ayo ikut kami...!!!" pria yang satunya lalu menyeret paksa tangan Bill keluar dari dalam mobil.
Dhoorr.. Dhooorr.. Dhooorr..
Dari dalam mobil tiba-tiba saja salah seorang pengawal Bill yang berada di kursi depan, menembaki para penjahat itu sehingga mereka semua ambruk tak berdaya."Berani sekali kalian menyerang Tuan muda" sahut pengawal Bill mengeluarkan pistol dari dalam saku jaznya.
"Ayo tuan muda lekas kita pergi dari sini" sang Bodyguard itu lalu membawa Bill pergi ke tempat yang aman.
***
"Huaaahhhhh... Hari ini ibu pasti senang karena uang yang aku kirim lumayan besar" di tempat lain Alvian sedang menghitung uang yang akan ia kirimkan ke kampungnya.
"Delapan ratus, Sembilan ratus, satu juta.. Syukurlah semoga uang ini mampu mencukupi kebutuhan ibu dan adik-adikku di sana" nampak dia menghitung uang sambil berjalan tak memperhatikan sekelilingnya.
Tak sadar ketika di tengah keramaian dan kerumunan sepanjang jalan, ada dua orang pria yang hendak menjambret uang Alvian.Hupppp Braaakk.. Dengan sekali dorongan Alvian pun tersungkur diserang oleh kedua orang penjambret yang mengendarai sepeda motor itu.
"Hei jambreettt... Kembalikan uangku..!!" Alvian pun lantas bangkit dan mengejar kedua pria tadi.
'Sial berani sekali mereka mengambil uang untuk ibukku, tak akan ku maafkan kalian' gumam Alvian dalam hati.
"Haha kejar kami kalau kau bisa, asikk dapat uang, nanti malam kita berpesta ya bos ha.. Ha" kata salah seorang penjambret itu.
Namun tak patah semangat Alvian pun terus berlari mengejar motor yang tengah melaju kencang menjauh meninggalkannya.
"Hah.. Hah.. Hah sial aku tak bisa mengejarnya, hah.. Hah.. Hah tapi aku tak akan menyerah" dengan sisa sisa tenaganya Alvian pun ambruk tak kuat lagi mengejar para penjambret itu.
"Ha.. Ha.. Ha.. Dasar Bodoh" para penjambret itu kegirangan telah berhasil menjauh dari kejaran Alvian.
***
Sementara itu Bill dan seorang bodyguardnya tengah berlari mencari tempat yang aman.
Langkah kaki mereka pun terhenti di sebuah jalan sempit yang di apit oleh dua gedung tinggi.
"Cukup... Aku sudah tidak kuat lagi" sahut Bill dengan terengah-engah dan memegangi kedua lututnya.
"Baiklah tuan muda kita bersembunyi di sini saja" kata sang Bodyguard.
Mereka pun beristirahat sejenak untuk menghilangkan lelah mereka.
"Hari sudah sore, uhm aku lapar sekali" kata Bill yang memegangi perutnya.
"Tunggu lah disini tuan muda, akan kucarikan makanan untukmu..!!"
Lalu ajudan itu pergi meninggalkan Bill untuk membelikannya makanan.
"Sial, jakarta telah berubah, orang-orang disini semuanya menjadi acuh, yang kuat berkuasa, yang lemah malah di tindas, mungkin ini adalah efek dari batu mulia itu" sahut Bill yang tak lama kemudian dia mulai tertidur.
***
Sudah lama Bill tertidur nampak hari sudah semakin gelap.
Trrttttt... Trrrtttt... Trrrttttt...
Tiba-tiba saja benda yang berada di saku Bill bergetar dan berbunyi dengan kencang.
"Uhhhmmm sudah malam ya, aduh sakit sekali kepalaku" rupanya getaran benda tersebut telah membangunkan tidur Bill.
"Hah.. Tak mungkin, ini kan radar stone, berarti di sekitar sini ada..."
Brrraaccckkk.... tiba-tiba saja seseorang jatuh dari atas gedung tepat di samping Bill.
"Praaaasss..." rupanya pria malang itu adalah Prasetya, ajudan Bill yang tadi mencarikan makanan untuknya.
"He... He.. He.. Selamat datang di kota Jakarta, Wickham" nampak dari kegelapan muncul seorang pria yang mengendarai Monster besar dan menghampiri Bill.
"Si.. Siapa kau?" tanya Bill yang terkejut melihat kemunculan makhluk itu.
"Panggil aku Dr Dust, seorang ilmuan yang akan menguasai batu-batu mulia yang kau cari ini kan.?" rupanya orang itu adalah Dr. Dust ilmuan jahat yang telah meneliti kekuatan batu-batu mulia itu.
"Ini adalah Batu mulia yang kau cari itu kan?" kata Dr Dust menunjukkan sebuah batu berwarna hitam kehijauan yang melingkar di tangannya.
"Tidak mungkin, i... Itu.." Bill pun tertegun sejenak memandangi batu mulia di hadapannya.
"He.. He.. Benar sekali Batu mulia ini Bernama Orc stone, dan setelah ku selidiki ternyata kekuatanya mampu membangkitkan makhluk yang sedang berdiri di hadapanmu ha.. Ha.. Ha" tawa jahat dari Dr. Dust.
'Jadi makhluk itu adalah Orc ya, ternyata benar kata kakek, Batu mulia bisa membangkitkan makhluk-makhluk mitologi yang konon hanya mitos belaka' kata Bill dalam hati.
"Matilah Kau Wickham, ayo Orc serang dia...!!!" lalu dengan gerakan yang sangat cepat makhluk mengerikan Dr. Dust bersiap menyerang Bill yang tak bisa berbuat apa-apa.
"Apakah ini akan jadi malam terakhirku?"
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hunter
MaceraGenre : Action, Adventure, Fantasy Sinopsis : Jaman keemasan adalah zaman yang di balut oleh kemajuan tekhnologi dan perkembangan zaman, semua hal berubah pesat seiring dengan kemajuan sumber daya manusia yang berpola pikir revolusioner. Namun zaman...