The Hunter

Part 30 Laksanana besar Sudrajat

"He.. He.. He.. Matilah kau" lalu dengan cepat Rita menghujamkan pisau itu pada Vidi.

Breeesssshhhh.... Pisau Rita berhasil menghujam Vidi, akan tetapi...

"Elf Ilussionn..." tiba-tiba saja Vidi menghilang dari dekapan Rita dan hujaman pisau itu menghujam tubuh Rita.

"Aaah.. Aahh..." Rita pun mengerang kesakitan, tiba-tiba wujudnya berubah menjadi Siren, Iblis Wanita berekor ikan yang perutnya berdarah karena hujaman pisau miliknya.

"Aaawww.... Ba.. Bagaimana mungkin kau bisa selamat dari ilusiku" sahut Maya pemilik Siren Stone, dari kejauhan dia juga terlihat kesakitan memegangi perutnya, karena Efek rasa sakit dari Siren juga dia rasakan.

"Hmmm dasar bodoh, memangnya kau saja yang bisa menggunakan tekhnik ilusi itu?" kata Vidi yang muncul di belakang Maya sambil tersenyum.

"Ka.. Kau... Bagaimana mungkin?" Maya terkejut melihat kedatangan Vidi.

"Pertama Rita itu sudah pergi, dia tak akan kembali lagi ke dunia ini, Kedua Aku adalah orang yang selalu mensejajarkan perasaan dengan logika, dan yang ketiga makhluk bodohmu itu tak akan mungkin bisa menyamai tulusnya Rita" jawab Vidi.

"Berani-beraninya kau meniru seseorang yang sangat aku sayangi, aku tak akan memaafkanmu" jawab Vidi yang lantas mengeluarkan panah Elf dari dalam batunya.

"Arrow... Shoot..." Vidi pun menancapkan panah miliknya tepat di jantung Maya.

"Aaarrrrgggghhh...." Maya pun meregang Nyawa karena tertembus panah Vidi.

"Itulah Balasan karena kau telah meniru Rita" kata Vidi, air matanya terlihat menetes.

Dia pun membenarkan Kacamatanya dan masuk ke dalam mobil, dan melaju lagi untuk mencari bantuan.

Whuuuzzzz... Tak lama mobil Vidi melaju, Vidi melihat Garuda Irlandia yang terbang melintas di atasnya.

"Itu... Irlandia..." Vidi pun Lantas keluar dari dalam mobil dan memanggil Irlandia.

"Kak... Sepertinya ada yang memanggilmu" sahut Malik.

"Itu Vidi, ayo kita kesana, mungkin dia membutuhkan bantuanku" kata Irlandia.

Irlandia, Malik, dan orang-orang yang berada di Garuda itu pun mendekati Vidi.

"Vidi...." Irlandia pun lantas menghampiri Vidi.

"Syukurlah aku bertemu denganmu, Putri mengamuk di Markas. Aku, Wisnu, dan Bill mencoba menahannya tapi kewalahan, bagaimana ini?" kata Vidi.

"Hah... Putri, apa Putri sudah sampai di markas mendahuluiku, lalu bagaimana dengan Bagas?' tanya Irlandia pada Vidi.

"Jadi kau belum tahu ya...."

"Ba... Bagas telah meninggal, Mayatnya di bawa Samael milik Putri, dan sekarang Putri telah berubah menjadi wanita yang sangat mengerikan." sahut Vidi.

"Appa... Kau bohong kan... Bagas.. Tak mungkin..." Irlandia pun menangis dan menutup matanya.

"Uhhmmm... Maaf kak, sebaiknya aku pergi mengantarkan orang-orang ini ya kak" dari belakang Malik menyela pembicaraan antara Vidi dan Irlandia.

"Iya Malik, terima kasih ya, kau telah membantu kami" Irlandia pun berterima kasih pada Malik.

"Oh tak apa aku senang koq, jadi bagian dari the Killer itu sangat mengasyikan, aku pergi dulu ya" Malik pun pergi mengantarkan para tawanan Dr. Vukas ke rumahnya masing-masing.