Part 31 Pasangan Revolusi

30 4 0
                                    


"Aaahhhhh...." Putri pun terkena tongkat milik Wanita misterius yang di panggil Indah oleh Wisnu.



Bbbbrrrrsssstttt.... Setelah Putri tidur maka Samael pun menghilang, lalu badai pasir milik Wisnu perlahan-lahan memudar.



Benar dugaan Wisnu, wanita yang membawa tongkat itu adalah Indah, anggota Killer Class Master yang juga kekasih Budi satu dari tiga serangkai pendiri Killer Class Master.



"Fyuhhh... Tadi itu hampir saja" sahut Indah memegangi Putri yang tengah tertidur terkena serangannya.



"Indaaahhhhhh...." Teriak Wisnu, mendekati Indah dan Putri.



"Mengapa Putri bisa seperti ini?lalu... Sepertinya Bagas telah..." Indah pun menoleh ke mayat Bagas yang terbaring di sampingnya.



"Ba.. Bagas.. Telah pergi ndah, Alhasil Putri mengamuk dan kepribadiannya yang lain muncul." ucap Wisnu.



"Siapa dia Nu?" tunjuk Bill pada Indah.



"Oh ya Bill, kenalkan dia Indah anggota Killer Class Master yang telah lama menghilang.



"Hai Indah..."



"Hai Bill, apa dia anggota baru Killer Class Master Nu?" tanya Indah.



"Bukan dia saudaraku, Rivaldi ingin sekali merekrutnya akan tetapi Bill sendiri tak mau" jawab Wisnu.



Bbbrrrrmmmmm..... Kemudian tak lama setelah itu Mobil Vidi terparkir di samping Markas Killer Class.



"Putriii...." tiba-tiba saja Irlandia keluar dan memeluk tubuh Putri yang sedang tertidur.



"Hai kak Dia, Hai Vidi" kata Indah melambaikan tangan pada Irlandia dan Vidi.



"In...indah senangnya kita bertemu lagi" Vidi pun juga memeluk Indah.



"Sudah lama kau menghilang, kemana saja kau?" tanya Vidi memegangi pundak Indah.



"Ehmmm.. Sebaiknya aku dan Bill, pergi ke markas saja ya, aku ingin membereskan sisa-sisa kekacauan barusan" ujar Wisnu menyela rasa rindu mereka.



"terimakasih Indah kau datang di saat yang tepat, Putri, Bagas, ini semua salahku, seandainya saja aku tak meninggalkannya di pulau ini, pasti semuanya tak akan seperti ini." tangis Irlandia.



"Sudahlah kak, tak baik menyalahkan diri sendiri, ini sudah suratan takdir."



"Aku hanya membius Putri, namun tak bisa mengembalikan kepribadian Putri seperti semula, ketika dia sadar lagi, mungkin dia akan tetap seperti tadi." sahut Indah.



"Aku dan Wisnu nanti akan memakamkan Bagas di tempat yang layak, sementara Indah dan Irlandia tetap di Markas ya." usul Vidi.



"Tidak Vid, aku akan membawa Putri ke rumahnya biarkan aku saja yang menjaganya di sana" sahut Irlandia membawa Putri dan pergi dengan Garudanya.



"Hati-hati ya kak" teriak Indah.



***



"Hei Nu, apa yang terjadi dengan Putri tadi, bukankah dia adalah temanmu, kenapa dia menjadi tak terkendali seperti itu?" tanya Bill, rupanya mereka sedang membereskan barang-barang yang berserakan di Markas.



"Putri itu mempunyai Samael Stone Bill, sama halnya api yang di keluarkan dari dalam tubuhmu, Efek Samael menjadikan tubuh si penggunanya menjadi dua kepribadian, yang satu Putri yang terlihat lembut, manja dan Anggun, namun ketika Samaelnya muncul Putri menjadi Psikopat mengerikan yang tak terkendali." jawab Wisnu.



Dari arah tangga nampak Shella dan Angelina keluar kamar dengan mengendap-ngendap mereka rupanya masih takut dengan kejadian yang di lihatnya tadi.



"Shella, mengapa kau tak didepan saja" sahut Angelina.



"Uhmm aku akan melindungi mu dari belakang" senyum Shella pada Angelina.



"Uhhh dasar itukan hanya alasanmu saja" sahut Angelina.



"Ini bungkusan apa ya?" tanya Wisnu meraih bungkusan yang penuh dengan bercak darah.



Lalu ketika dia memeriksanya..



"Waaahhhh... Kepala..." Wisnu pun terperanjat melihat isi bungkusan itu adalah kepala manusia, dia tersontak mundur dan menabrak Bill.



"Hei kau jangan dorong-dorong Shella... Eh.. Eh.. Eh.." Bersamaan dengan itu Angelina pun terpeleset dari arah tangga.



Hyunnnngggg.... Brrruuumkkkk****



Tiba-tiba tabrakan Antara Wisnu dan Bill mengakibatkan Bill terdorong ke arah Angelina yang terjatuh dari tangga.



Flopppp....


Bibir Bill dan Angelina pun tak sengaja berpagutan, Bill di bawah sementara Angelina bertumpu di atasnya.



"Huaaaaaaaaaa......!!!!" wajah mereka pun memerah, karena kejadian tak disengaja itu.



***



"Dhhuuuaaarrrrr.... "



Di tengah lautan nampak serangan Breaker Mountain milik Budi mampu meledakkan sebagian tubuh Kraken.



"Uhhkkkk.. Sial kau.. Tamu yang tak di undang" teriak Sudrajat memegangi Bahu kanannya.



"Beruntung Kraken Milikku adalah Makhluk abadi..." tiba-tiba luka Kraken milik Sudrajat sembuh seketika.



"Gawat Bud, tak ada yang bisa mengalahkan Kraken, selain Haris" ucap Rivaldi.



"Tenang saja Val, sebentar lagi Haris akan datang kesini membantu kita." jawab Budi.



"Bagaimana mungkin, dia sedang koma."



"Itulah tujuanku menghilang dari KCM Val, aku pergi mencari obat untuk Hariz." Budi pun tersenyum.



"He.. He.. Pertarungan semakin menarik ya... " teriak Glenn,



"Aku juga ingin bermain-main... Cerberus stone keluarlah" Glenn pun mengeluarkan makhluk Mitologinya Cerberus.



"Roc Stone...." Aesop pun mengeluarkan juga makhluknya, Roc, Burung Elang Raksasa yang cakarnya saja sebasar Gajah.



"Dua lawan tiga matilah kalian..." teriak Glenn, Sudrajat, dan Aesop.



Bersambung

The HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang