"Bagaimana Bill, apa kau mau menjadi teman kami?" tanya Rivaldi.
"Maaf, tapi aku tidak ingin bergabung dengan gerombolan penjahat seperti kalian" ujar Bill
"Hmmm Vid, apa kau sudah menjelaskan padanya, tujuan organisasi kita?" tanya Rivaldi pada Vidi.
"Uhm sepertinya aku sudah menerangkannya Val" sahut Vidi.
"Penjahat tetaplah penjahat, pekerjaannya adalah membunuh, membunuh berarti menghilangkan nyawa orang lain, seperti apapun alasannya" ucap Bill.
"Aku dengar kau baru kembali ke Indonesia, wajar bila kau tak tahu apa-apa tentang keadaan Indonesia yang sekarang."
"Perlu kau tahu Bill, Zaman ini sudah berbeda, Zaman ini adalah Zaman di mana makhluk hidup terkuatlah yang bertahan, sementara yang lemah akan terus-terusan di tindas."
"Para pemerintah pun seakan berkuasa dengan menyalahgunakan kekuasaannya, aparat hukum, penegak keadilan, dan para pejabat sudah buta dengan yang namanya Keadilan dan hak-hak kaum lemah di sekitarnya."
"Lalu aku bersama Haris, dan Budi kedua orang temanku, mempunyai Rencana membuat Organisasi sekumpulan orang-orang yang mempunyai kekuatan batu mulia yang mempunyai tujuan yang sama dengan kita, menjatuhkan pemerintahan yang sekarang."
"Kau sudah mengenal Vidi, Erika, Irlandia, Angel, dan Bagas kan? Wisnu saudaramu juga bagian dari kami, lalu di luar sana masih ada Putri, Linda, Chandra dan Sheilla, mereka sedang menjalankan misinya masing-masing."
Disamping itu, kami juga telah kehilangan banyak anggota, ada yang gugur ada juga yang membelot ke pihak pemerintahan dengan di iming-imingi uang dan kekuasaan.
"Kami memang penjahat Bill, tapi kami setidaknya bisa membersihkan kejahatan yang bertebaran dari pihak pemerintah, kami memang buronan, tapi kami bukanlah penindas kaum kaum yang lemah, kau boleh pergi Bill, tapi ingat rahasiakan ini dari siapapun." kata Rivaldi sambil berlalu meninggalkan Bill.
***
Di tempat lain
"Hah.. Hah.. Hah... Rupanya mereka bukan manusia biasa, Singa Nemean itu hah.. Hah.." Vian yang berubah menjadi sosok manusia srigala melangkah terhuyun membopong laki-laki yang membutuhkan pertolongannya.
"Untung saja Bapak ini sedang dalam keadaan tidak sadar, kalau tidak, dia sudah kabur melihat keadaan ku yang seperti ini."
Roooaagghh.. Whuuuzzzz tak membutuhkan waktu lama, singa Nemean itu mampu menemukan Vian.
"Ha.. Ha... Ha.. Mau lari kemana kau cecunguk ingusan, cepat serahkan target itu pada kami" teriak wanita berambut pirang yang berdiri dari atas gedung.
"Hati-hati kak Linda, dia adalah pengguna Batu Werewolf Stone, dia bisa mengubah dirinya menjadi manusia Srigala" kata wanita berambut hitam di sampingnya.
"Manusia Srigala ya, hehe menarik, Singa Nemean serang dia."
Dengan cepat Singa Nemean milik Linnda menyerang Vian dengan kekuatan penuh.
"Hhaaarrgghhh... Rroooaarrggghh" perkelahian antara manusia Srigala dan Singa Nemean pun tak bisa di hindarkan.
Mereka saling baku hantam, mencakar dan membantingkan satu sama lain.
'Sial, menyerang singa ini memang sangatlah susah, kulitnya saja sekeras baja, mana mungkin aku bisa menjatuhkannya, satu-satunya harapan adalah mengharapkan bulan purnama' Kata Vian dalam hatinya.
"Ayo kak, kita habisi saja orang itu, percuma meladeni dia, dia bukan lah lawan kita" sahut salah seorang wanita.
"Hei putri, aku masih ingin bermain-main dengan monster srigala itu, ha.. Ha.. Ha.." ujar Linnda.
Nampak malam pun semakin mencekam, tak terasa sinar sang bulan mulai menerangi mereka.
"Ga... Ga... Gawat" sahut Putri.
"Ada apa Put"
Brraaaasssskkk... Belum selesai Linda berkata, Nemean Lion miliknya ambruk dikalahkan oleh Alvian.
"Tak.. Tak mungkin.. Nemeanku...!!"
Sssstttttt.. Aaarrggghh.. Dengan sekejap mata Vian sudah berada di depan kedua wanita itu dan hendak menyerangnya.
"Braasscckkk... Cakaran Vian tak mempan pada kulit Linnda yang mempunyai kekuatan singa Nemean.
"Hati-hati kak, kalau di terang cahaya Bulan dia 100 kali lebih kuat dari yang tadi" seru Putri.
Vian berbalik menyerang Putri yang tak terkawal siapapun.
"Sial aku tak bisa menyakiti wanita" Nampak Vian hanya mendorong sedikit Putri.
"Be.. Berani nya kau... Kubunuh kau....!!!!" Putri yang terduduk Ambruk lalu bangkit mengeluarkan hawa hitam yang mengerikan.
"Bodoh, menyerang Putri sama saja dengan menjemput ajalmu, dia itu mempunyai Seorang Malaikat berhati Iblis yang menjaganya dan akan membunuh semua orang yang menyakitinya" Ucap Linda.
"Samael Stoooonnnee....!!!" teriakan Putri menggema memanggil makhluk kegelapan Samael.
"Hrrmmm... Hrrrmmm..." mata putri mendadak mengerikan, kepribadian yang sedari tadi anggun kini hilang menjadi mengerikan.
"Malaikat Berwujud Iblis, The Samael... Serang Dia..." Samael yang bangkit dari kegelapan bergerak menyerang Vian.
"Ccrraakkkkksss... Peraduan Antara Pedang Samael dan Cakar WereWolf pun tak bisa di hindarkan.
"Dhhuaaaassssssrrr... Ledakan antara mereka pun tak bisa di elakkan.
"Aaahh" Putri dan Linda pun terhempas ke belakang akibat benturan Vian dan Samael Makhluk mitologi milik Putri.
"Whhhuuuuuzzzzz...." kemana perginya makhluk itu...
"Seiring menghilangnya Ledakan itu Vian telah menghilang dari pandangan mereka.
"Bahkan serangan Samael ku pun tak mampu merobohkan srigala bodoh itu, cihh tak akan ku biarkan kau lari...!!" seru Putri dengan tatapan tajamnya.
'Memang benar-benar mengerikan, anak ini punya dua kepribadian' seru Linda dalam hati.
***
Hari sudah menjelang pagi nampak Vian sudah berubah ke wujud manusianya, perutnya berdarah terkena serangan Samael, saat pertarungan tadi.
"Uhkk sepertinya sudah jauh, mereka takkan mengejar kita lagi, aku sudah tak kuat lagi" seru Vian, menyandarkan orang itu dan dirinya ke sebuah tembok beton.
"Luka ini, sepertinya cukup dalam, untung bulan purnama itu menyelamatkanku, pandanganku buram" dan tergelatak lah Vian dengan luka di perutnya, tenaganya sudah habis terkuras, sudah tak ada sama sekali.
***
"Bill bagaimana tawaran Rivaldi menurutmu" kata Wisnu yang menghampirinya di luar sana.
"Aku tak mau menjadi penjahat seperti kalian" dengan wajah dinginnya Bill berpaling muka dari Wisnu.
"Aku tak akan memaksamu Bill, ayo kuantarkan kau pulang, hari sebentar lagi pagi, aku sudah ijin ke Rivaldi kalau aku akan mengantarkanmu pulang" jawab Wisnu, dia pun memanggil Griffinnya.
"Ketahuilah Bill, kita sudah bersaudara sejak kecil, dan aku tak akan melibatkanmu dalam masalah apapun" Wisnu pun menaiki Griffin nya dan menarik tangan Bill...
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hunter
MaceraGenre : Action, Adventure, Fantasy Sinopsis : Jaman keemasan adalah zaman yang di balut oleh kemajuan tekhnologi dan perkembangan zaman, semua hal berubah pesat seiring dengan kemajuan sumber daya manusia yang berpola pikir revolusioner. Namun zaman...