Part 22 Nova

22 3 0
                                    

Bill berhasil mengalahkan Orc milik Dr. Dust, Dr. Dust mati seketika lalu para warga sekitar pun menyoraki Bill karena telah menjadi penyelamatnya.



Huiiingg... Whiiing...


Lalu dari arah jalanan nampak mobil polisi mendekati tempat kejadian perkara.



"A.. Ada polisi..." Ucap Bill namun dia tak bergeming sedikitpun melihat kedatangan para polisi itu.



Pintu mobil pun terbuka, didalamnya Anna muncul dan mendekati mayat Dr. Dust.



'Siapa wanita itu, hawa dinginnya sangatlah menusuk jantungku' gumam Bill.



"Satu lagi ilmuan kita telah mati, siapa yang membunuhnya?" sahut Anna, seketika warga kota disana pun terdiam.



"Aku yang telah membunuhnya" kata Bill memberanikan diri.



Anna pun menoleh tajam pada Bill, namun tiba-tiba saja pandangan Anna berubah, mungkin tadinya dia akan marah namun sekarang wajahnya sudah termenung kemerahan.



'D... Dia.. Dia mirip sekali dengan Arman' lalu Anna teringat seseorang yang ada di dalam hatinya yang pergi meninggalkannya.



"Angkat tangan" lalu para polisi menodongkan pistol pada Bill.



"Kau di tangkap, ayo sekarang ikut kami ke markas" Bill pun di seret paksa oleh para polisi tersebut, karena memang dia mengakui perbuatanya maka Bill tak melawan sedikitpun.



"Tunggu... Dia menyelamatkan kota, tapi mengapa dia di tangkap? Apakah keadilan negara ini sudah tak ada?" teriak salah seorang warga yang menghadang Anna dan seluruh pasukannya.



"Jadi kau meminta keadilan ya..." Anna pun tiba-tiba memegang pundak warga itu lalu menatap matanya, mata Anna mengeluarkan cahaya hijau dan...



"Aaarrrgggghhhh..." seketika warga tersebut berubah menjadi batu di hadapan orang banyak.



"Ha.. Ha.. Ha.. Itulah akibatnya jika ada yang berani menentangku, ada lagi disini..?" teriak Anna, seketika para warga kota tertunduk dan terdiam melihat peristiwa itu.



'Kekuatan apa itu? Dengan tatapan saja mampu merubah orang menjadi batu, sungguh kekuatan yang mengerikan' gumam Bill.



"Tak usah kau sakiti lagi para warga, aku akan ikut bersama kalian dan mempertanggung jawabkan semua perbuatanku" ucap Bill pada Anna.



"Baiklah tampan.. Ayo ikut dengan kami" lalu Anna pun terlihat menyeret Bill masuk kedalam mobil.



***



Di Markas Killer Class Master, Vidi masih terlibat pertarungan yang sengit antara dirinya melawan Linda.



"Sadarlah Linda.." teriak Vidi.



Vidi pun menyerang Linda dengan kekuatan Elfnya.



"Bodoh, aku sudah putuskan, aku keluar dari anggota Killer busuk ini, dan kembali ke kemiliteran" ucap Linda dengan nada sinis.



Tiba-tiba di tengah pertarungan Angelina pun tersadar nampaknya dia sudah sembuh dari Racun Echidna yang menyengatnya kemarin.



"Kak Vidi... Linda..." Angelina yang tak tahu apa-apapun di buat terheran-heran melihat pertarungan mereka berdua.



"Hahaha... Kubunuh kau" sahut Linda yang mengetahui bahwa Angelina sudah sadar lali diapun menyerangnya.



"Angel.... Awass... Linda menjadi jahat dan terkena pengaruh hipnotis.." Teriak Vidi.



"Scylla Shield..." lalu dari dalam batu milik Angel, dia mengeluarkan tameng berkepala Anjing milik Scylla dan menahan serangan Linda.



"Aaaghhhh..." Anjing milik Scylla menggigit tubuh Linda dan membantingkannya ke tanah.



'Sial.. Bukannya Angelina itu anggota terlemah, tapi mengapa kekuatannya seperti ini' gumam Linda mengerang kesakitan.



"Bodoh... Angelina itu memang menyembunyikan kekuatan Scylla yang sebenarnya, karena jika dia mengeluarkan semua kemampuannya maka dia bisa menghabisimu hanya dalam waktu 10 detik saja." ucap Vidi yang mendengar suara hati Linda.



"Sial kau" Linda pun pergi ke luar Halaman dan berbaur bersama Maya dan yang lainnya.



"Kenapa kau..." sahut Maya.



"Ak.. Aku.. Gagal" kata Linda sambil memegangi dadanya dan mulut mengeluarkan darah.



"Bodoh..!!! Teriak Maya pada Linnda.



***



Di atas udara Succubus dan Incubbus milik pasangan Nova kini tengah bertarung melawan Pegasus Emperor milik Rivaldi.



Braaakkkss.. Traannkkk...


Kekuatan Rivaldi sepertinya masih di atas Incubbus dan Succubus, keduanya terlihat kewalahan menghadapi Rivaldi.



"Haha... Aku sudah lama tak bertarung seperti ini" teriak Rivaldi yang malah menikmati pertarungan itu.



"Bagaimana ini sayang, sepertinya Succubus ku sudah kewalahan melawan Rivaldi." ujar Nova wanita kepada kekasihnya.



"Baiklah kalau begitu kita gunakan saja jurus andalan kita" bisik sang pria.



"Hell gates...." tiba-tiba Inccubus dan Succubus mengeluarkan portal gerbang neraka jurus Andalan mereka.



"Jurus Apa itu?" Rivaldi pun tertahan melihat gerbang Neraka yang terbuka lebar.



"Gawat itu Hell Gates, ketua mundurlah" dari bawah nampak Vidi melihat pertarungan itu dan memperingatkan Rivaldi.



"Sudah terlambat... Ha.. Ha.. Ha.." Hell Gates milik pasangan Nova tiba-tiba saja menghisap Rivaldi dan pegasusnya masuk kedalamnya.



"Apa... Ini.. Aku.. Terhisap" Rivaldi yang belum bersiap nampak tengah masuk kedalam jebakan Inccubus dan Succubus.



"Arrroooowwww... Shoottt..." Dari bawah nampak Vidi mengeluarkan Arrow shot nya dan tepat mengenai Dada kiri Succubus.



"Aaahhhh... Hhhkkk.." Nova wanita pun memekik histeris, dadanya tiba-tiba mulai basah, kemerahan, darah segar pun muncul dan dia ambruk seketika.



"Tidaaaakkkk...." Ucap sang pria yang tak percaya melihat sang kekasih kini sudah tak bernyawa lagi.



Succubus terjatuh karena Arrow Shot milk Vidi, maka Hell Gates yang mereka buatpun gagal seketika.



"Aku... Tak akan memaafkan kaliaaannnnn..." teriak sang pria dia terlihat berlari dan menyerang Vidi.



Hmmpppp... Aahhh... Tepat di depan wajah Vidi, tiba-tiba pergerakan Nova terhenti.



Mulutnya mengeluarkan darah dan hal yang sama juga terjadi pada perutnya.



Sementara itu Vidi melihat keatas, disana Emperor Pegasus Rivaldi berhasil menusuk Inccubus dengan pedangnya.



"Matilah kau...." Braaaaaaacckkk...



Tubuh Inccubus pun hancur berkeping-keping, bersamaan dengan itu Pasangan Nova pun mati dan pertarungan berhasil di menangkan oleh Rivaldi.



***



"Aaaarrrggg..." di tempat lain Alvian di lemparkan oleh Argus Panoptes di pulau yang tak berpenghuni.



"Ha.. Ha.. Ha.. Disini kita bisa leluasa bertarung bukan" kata Firdaus yang menaiki Argus.



"Uughh sial, tubuhku..." kata Alvian yang memegangi punggung nya.



Brraaaaccckkkkk... Tiba-tiba telapak kaki Argus Panoptes terlihat menginjak Alvian hingga ia terkubur dari dalam tanah.



"Ha.. Ha.. Ha.. Matilah kau terkubur di sini" sahut Firdaus yang tertawa melihat Alvian terinjak oleh Argus miliknya.



Bersambung.

The HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang