Part 20 Dimas

26 2 0
                                        

Sementara itu Hari sudah semakin sore, matahari sudah hampir tenggelam, di pinggir pantai Putri berjalan-jalan mengitari pasir disana.



"Horreeee.... Sebentar lagi Sunsetnya akan muncul" teriak Putri sendirian.



Dari belakang tampak Bagas berlari menyusul Putri.



"Sayang....." peluk Bagas dari belakang Putri.



"Huh kak Bagas nyebelin" sahut Putri dengan nada Sinis.



"Maaf sayang, kita memang bukan sedang tamasya, kita sedang menjalankan missi" sahut Bagas.



"Tapi kan Mataharinya Indah kak, lihat tuh" Putri pun menggenggam tangan Bagas.



"Iya sayang" Bagas pun mencium Rambut panjang Putri dan membelainya.



"Kakak tahu kan, aku suka sekali dengan Pantai, apalagi melihat matahari terbenam di pantai itu rasanya indah sekali" sahut Putri menghirup udara segar di pantai kepulauan seribu.



***



Sementara itu di sebuah Apotik di dekat kediaman Wisnu, Bill tengah membeli obat-obatan untuk saudaranya itu.



"Kasihan Wisnu, mungkin Vitamin ini bisa menambah staminanya" ucap Bill sambil membawa sekantong obat.



Brraaaaggghhhh.... Dddaaaaarrrssshh... Dari luar apotik itu nampak Sesosok raksasa hijau sedang mengacaukan Jalanan di pusat perbelanjaan ibu kota.



"I... Itu..." Bill pun terkejut dengan apa yang sedang dilihatnya.



"Ha.. Ha.. Ha.. Kali ini aku akan menghancurkan Kota" teriak seseorang yang mengendarai raksasa hijau itu.



Rupanya orang yang mengacau itu adalah Dr. Dust, orang yang dulu menyerang Bill, dan membunuh seluruh bodyguardnya.



"Huaa... Ha.. Ha.. Di mana kau batu-batu mulia, kemarilah kepadaku, aku ingin menguasai kalian" teriak Dr. Dust.



Orc Stone yang dimiliki oleh Dr. Dust pun mampu membuat semua orang berlari ketakutan.



"Sial, dia memang Ilmuan jahat" dengan nada marah Bill pun lekans menghampiri Dr. Dust untuk melawannya.



***



Braaaacckkk... Di markas KCM nampak Linda terpental keluar karena serangan Elf milik Vidi.



"Uhh... Uhhhkkk.." mulut Linda terlihat mengeluarkan darah.



"Maafkan aku Linda, tapi kalau kau berniat menghabisi aku dan Angelina, aku tak akan segan-segan untuk membunuhmu" ucap Vidi yang sudah menggenggam busur panah milik Elf.



"Haaarrrggghh...." tiba-tiba Linda pun mengeluarkan singa Nemean miliknya dan langsung menyambar Vidi.



Huupppp... Dengan sebuah loncatan, Vidi menghindari serangan Singa Nemean.



"Kau memang benar-benar keras kepala" gumam Vidi.



"Arroowwww... Shoootttt..." Vidi pun melesatkan anak panahnya dan tepat mengenai kaki kanan bagian depan Singa Nemean.



"Aaahhhhhhh...." sontak tangan kanan Linda terlihat mengeluarkan darah yang sangat banyak.



***



"Lepaskan kami" Nampak dari jauh Maya, Novia dan pasangan Nova masih terjerat akar-akar pohon milik Shella.



"Harpies...." teriak Novia memanggil Makhluk mitologinya Harpies.



Lalu burung-burung aneh itu pun muncul berterbangan dari dalam batu milik Novia, Mereka pun terlihat menghancurkan akar-akar yang melilit tubuh Novia dan yang lainnya.



Brraaaattttt.... Dengan sekejap Novia sudah terlepas dari jeratan akar pohon.



"Harpies serang mereka....!!!" teriak Novia, lalu para Harpies itu pun terlihat menyerang ke arah Rivaldi dan Shella.



"Makhluk-makhluk seperti ini, tak ada apa-apanya untuk pegasus ku.. Pegasus Emperor..." Rivaldi menggunakan kekuatannya yaitu Pegasus Emperor dan melawan para Harpies.



"Sementara itu Shella, harus berhadapan dengan Maya, Dan pasangan Nova.



"Ayo kita perlihatkan padanya, kita adalah pasangan yang tak terkalahkan" ujar Nova pria.



"Incubuss.... Sucubuss keluarlah" Pasangan Nova pun tak mau kalah mengeluarkan Iblis-iblis dari dalam batunya dan menyerang Shella.



***



Di tempat lain di sebuah pantai terlihat sebuah kapal sewa yang di kendarai Malik dan Alvian.



Alvian nampak terduduk diam dengan keringat bercucuran dan tak bergerak satu centipun.



"Ha.. Ha.. Kenapa kita harus kesini, kalau aku tahu kau itu Phobia dengan laut Vian" ucap Malik mengejek Vian.



"Sudah diam saja kau, cepat antarkan aku ke pulau sialan Aspidocelone itu" sahut Alvian.



"Baik, baik.. Hehe.. Hmm susah juga ya kalau jatuh cinta bahkan hal yang di takuti pun akan di arunginya" canda Malik.



***



'Hari sudah hampir malam, di mana letak kediaman Dr. Vukas ya?' gumam Irlandia yang sedang mengelilingi pulau.



Tak jauh dari pandangan Irlandia nampak dia melihat sebuah gua yang di lapisi dengan emas dan rumah mewah disisinya.



"Hmmm... Mungkin disana.. Coba aku dekati saja" Irlandia pun perlahan-lahan menghampiri rumah mewah itu.



"He.. He.. He.. Ada tamu tak diundang rupanya" teriak seseorang dari dalam rumah itu.



***



Sementara itu di pantai nampak Putri dan Bagas sedang bercumbu satu sama lain, memadu kasih di terangi temaram fajar senja.



"Kak.... Jangan tinggalin aku ya" kata Putri memeluk Bagas.



"Iya sayang..." ucap Bagas mengelus rambut Putri dan mengecup keningnya.



"Ekheemmmmssss..." dari belakang tiba-tiba saja datang seseorang yang mengganggu kemesraan mereka berdua.



"Maaf mengganggu kesenangan ini, Putri...." sahut seseorang yang berada di belakang mereka.



"Haaaaahhhhh.... Dimas..." sahut Putri terkejut dan tebelalak melihat seseorang yang di panggilnya Dimas itu.



Bersambung.


The HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang