Part 18 Dr. Vukas

32 3 0
                                    

Sementara itu hari sudah pagi, para Anggota Killer Class Master nampak beristirahat di markas keculai Wisnu dan Linda.

"Linda... Apa kalian melihat Linda..!!" sahut Irlandia terlihat panik karena menyadari Linda yang tak hadir waktu malam itu.

"Hmmm... Kemana dia, padahal dia sudah aku hubungi tapi dia tak mengangkat telpon ku" kata Rivaldi.

"Baiklah biar kucari saja dia" Bagas pun menawarkan dirinya untuk mencari Linda.

"Tak usah Gas, lagipula aku ada missi untukmu."

"Misi....?" Bagas pun terkejut.

"Iya, Kau dan Irlandia aku tugaskan untuk membunuh salah seorang 7 ilmuan Gila malam ini" kata Rivaldi.

"Vidi sepertinya terluka parah, Angelina pun terkena Racun Echidna, sementara Wisnu dan Linda sepertinya tak akan bisa ku tugaskan sekarang."

"Sisanya mungkin hanya kau, Putri dan Irlandia saja yang bisa kuandalkan sekarang." Rivaldi pun menepuk bahu kanan Bagas.

"Hmmm... Baiklah ketua..!!" Bagas pun menuruti perintah Rivaldi.

"Aku ikut ya kak.." Putri pun meraih tangan Bagas.

"Kau tunggu saja disini sayang" sepertinya Bagas mengkhawatirkan keadaan Putri.

"Hmmm iya Put, kau tadinya aku tugaskan untuk menjaga Vidi dan Angelina di markas." cegah Rivaldi.

"Tak mau, aku ingin ikut pokoknya, aku tak ingin di tinggalkan kak Bagas" peluk Putri manja.

"Semuanya aku serahkan padamu Gas" Rivaldi pun tak bisa berkata apa-apa.

"Hmmm... Baiklah, kau ikut kakak ya" Bagas pun membelai rambut panjang Putri.

"Horre... Makasih ya kak."

"Malam ini kau, Irlandia dan Putri akan pergi ke kepulauan seribu, disana ada pulau Aneh milik Dr. Vukas.. Pria yang membunuh semua orang yang pergi ke pulaunya, kalian bertiga harus menyamar sebagai turis disana dan Bunuh ilmuan Gila itu." Rivaldi pun memberikan penjelasan kepada Bagas dan yang lainnya.

"Baik..." mereka bertiga pun lalu pergi menuju tempat yang telah di tetapkan Rivaldi.

***

Sementara itu di Barrak The Barrier.

"Menurut seorang sumber, hari ini Killer Class Master akan menyerang suatu Pulau seorang ilmuan di kepulauan seribu, kita harus menghadang mereka dan membunuhnya disana" sahut Anna.

"Serahkan saja padaku, biar aku yang akan membunuhnya" ucap Ken.

"Apa lukamu tak apa-apa Ken?" tanya Anna.

"Tak apa Jendral, aku sudah sembuh..." Ken pun tersenyum pada Anna.

'Aslan terluka parah karena serangan Rivaldi, Negi juga terkena Badai milik Irlandia, mereka memang benar-benar kuat' gumam Anna.

"Baiklah Ken ku serahkan tugas menyerang mereka di pulau itu padamu dengan Firdaus, Sementara Novia dan Maya bawa Linda menuju tempat markas para pembunuh itu malam ini, kita bantai habis mereka."

"Baik..." Semuanya pun bergerak menuju tugas masing-masing.

***

Di tempat kediaman Wisnu, Wisnu hanya terduduk melamun di kamarnya, dari pagi Wisnu sama sekali tak bergerak dari ranjang kamarnya, matanya terus meneteskan airmata, dan pandangannya hanya ia arahkan ke luar jedela kamarnya.

"Kenapa kau Nu? Kau tak seperti yang ku kenal brother" Bill pun datang menghampirinya dengan membawakan sepiring nasi.

Kematian Erika membuat Wisnu sangat terpukul nampaknya, banyak sekali kenangan yang telah mereka lalui bersama, namun Erika terlalu cepat pergi meninggalkannya.

"Ini makanlah...!!" sahut Bill.

"Aku tak lapar Bill.." hanya itulah kata-kata yang diucapkan oleh Wisnu.

"Kau tahu Nu, dulu kakek sempat berpesan padaku di telepon, kata kakek, ketika aku ke Indonesia nanti, orang pertama yang harus kutemui adalah kau, Kakek sangat sayang padamu, sangat sayang pada keluarganya, akupun tak tahu seberapa besar sayang kakek itu" ucap Bill.

"Suatu saat nanti kita akan menyusul mereka, Erika, Kakek, dan semua orang yang kita sayangi yang sudah dahulu pergi meninggalkan kita, tugas kita adalah menunjukan pada mereka bahwa kita bisa membahagiakan mereka."

"Caranya?" tanya Wisnu.

"Caranya adalah kita harus mendoakan mereka, karena itulah tugas semua orang yang masih hidup, Erika pasti akan tersenyum disana ketika kau menjadi seseorang yang berguna menyelamatkan umat manusia." jelas Bill.

"Pikirkanlah kata-kataku Brother, semoga suatu saat nanti kau pasti akan mengerti." Bill pun pergi meninggalkan Wisnu dari kamarnya.

***

"Assiiikkkk.... Jalan-jalan...!!!" teriak Putri yang kegirangan ketika sampai di tempat menuju kepulauan seribu.

"Hussss... Kita disini bukan untuk liburan Put" jawab Irlandia yang kini sudah berdandan layaknya turis cantik yang sedang berkunjung.

"Iya kak, Maaf aku hanya menghayati peranku saja ko" Begitu pun dengan Putri dan Bagas yang sudah menyamar menjadi para wisatawan kepulauan seribu.

"Dimana letak pulau itu kak Dia?" tanya Bagas.

"Sepertinya disini" Irlandia pun menunjukan pulau tempat Dr. Vukas sang Ilmuan Gila.

"Ilmuan gila itu mempunyai pulau pribadi ini, dan pulau ini muncul tiba-tiba seiring kedatangan Dr. Vukas ke tempat itu." Irlandia pun memberikan cerita singkat tentang Dr. Vukas.

"Pulau yang aneh" sahut Putri.

"Bukan itu saja Put, pulau itu membuat para turis yang pergi kesana menghilang dan tak kembali lagi."

"Baiklah ayo kita berangkat...." mereka bertiga pun lalu berangkat menuju pulau itu dengan kapal yang telah di sewanya.

***

Sementara itu Alvian sekarang menjadi pengangguran dan tak mempunyai pekerjaan, karena seluruh teman-temannya sudah menjadi kelinci percobaan oleh Dr. Kelvin.

Di tempat Kostnya, Alvian hanya bisa termenung sendiri sembari menghisap sebatang rokoknya.

"Sial... Apa yang terjadi denganku semalam itu, aku sama sekali tak bisa melupakan peristiwa itu." Alvian pun bingung memegangi kepalanya.

"Wanita itu... Wanita itu selalu ada di pikiranku" sahut Alvian.

"Aahhh... Masa bodoh lah, lagipula dia sudah ada seseorang dihatinya, aku ini hanyalah kuli bangunan, mana mungkin dia menyukaiku" Alvian pun bangkit dari duduknya, dan pergi keluar Kostnya.

***

Sementara itu di depan Halaman markas Killer Class Master, Maya, Novia, Linda dan kedua pasangan Nova sudah berdiri hadir bersiap menyerang Killer Class Master.

Hmmmm.... Jadi ini ya markas para pembunuh itu" sahut Maya.

"Siren... Stone keluarlah kau...." Maka keluar lah dari dalam batu seekor wanita aneh bersirip ikan.

"Hhhmmmmmmm......" Siren milik Maya itu menggunakan Ilusinya untuk menjadikan seluruh orang di Markas Killer Class Master tertidur.

"Huaaaahhhhhh... Mengapa aku jadi mengantuk.." Vidi pun terlihat menguap menutupi mulutnya.

Brukkkk... Vidi dan Angelina pun tertidur karena pengaruh ilusi dari Siren.

"Ha.. Ha.. Ha.. Berhasil sekarang kau masuk dan bunuh mereka" perintah Maya pada Linda.

"Baiklah Maya..." Linda pun pergi membawa pisau belati untuk pergi membunuh seluruh orang yang ada di markas itu.

Bersambung...

The HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang