Aaarrrgggghhhhh.....
Tiba-tiba saja Bill memegangi kepalanya, dan punggung nya sudah mengeluarkan Api hitam yang berkobar membakar Bill dan kawasan di sekitar..
"Gawat bagaimana ini..." teriak Wisnu..
"Kak... Bill...." Angel pun juga terlihat cemas dengan keadaan Bill.
"Dragon.... Cepat bawa...Bill ke lautan" sahut Budi, lalu sesuai perintah Budi Dragon mendorong Dark Phoenix, kembali ke tengah Laut.
"Byuurrrr...." lalu Dragon Budi menceburkan tubuh Bill ke laut beserta Dark Phoenix miliknya..
Aaarrgghhhh... Aaaarrggghhh...
Bill hanya bisa berteriak kesakitan.
"Setidaknya disini dia tak akan melukai siapapun" ucap Budi.
"Nda... Sebaiknya kau tunggu disini saja" Perintah Budi pada Indah, Budi pun menurunkan kekasihnya di pinggir pantai.
"Baiklah... Kak..." Indah pun bergegas menghampiri Wisnu dan Angel.
Pppsssssttttt.... Tiba-tiba Air laut mendadak mendidih, dan bergolak, Bill pun terbang keluar dari laut dengan keadaan Api hitam yang membakar seluruh tubuhnya.
Byaaarrrrrr.... Bllaaassstttr...
Api hitam Milik Bill tiba-tiba saja menyambar dan membakar sekeliling kawasan disana.
"Aaarrggg..." Budi pun tak luput dari serangan Bill yang membabi Buta, kaki kanannya terkena sambaran Bill.
"Bunuh Aku Bud... Bunuh... Aku tak mau melukai siapapun..." ucap Bill yang terlihat kesadarannya masih ada, hanya saja dia tak bisa mengendalikan kekuatannya.
"Sial... Kakiku... Aarrgghh" ucap Budi mengerang kesakitan.
***
Di tempat lain Alvian sedang beristirahat bersama Malik di sebuah kedai.
"Hei Vian, aku lelah sekali apa kau tak lelah..." sahut Malik.
"Akupun lelah, kau pulang saja duluan, aku masih ada urusan yang belum aku selesaikan.." ucap Alvian meneguk kopi di sampingnya.
"Hmmm ini sudah malam, sebaiknya kau juga beristirahat Vian" ajak Malik.
"Iya... Nanti..." Alvian terlihat menghisap rokoknya sambil terus saja melamun.
"Hei... Vian... Sebetulnya kau mau kemana?" tanya Malik.
"Aku.. Aku mau pergi mencari seseorang" jawab Vian.
"Wanita itu ya, yang tadi di ceritakan Ketua Killer Class itu?"
Alvian pun menganggukan kepalanya.
"Baiklah Brother aku pulang duluan ya... Hari sudah malam, besok kau beristirahatlah di rumahku" Malik pun menepuk pundak Alvian dan berpamitan.
"Malik... Terima kasih ya kawan..." ucap Alvian menoleh pada Malik.
"Hei Vian kau telah banyak berubah akhir-akhir ini, sifat cuek mu yang dulu itu sekarang telah hilang.. Aku sangat senang.." Malik pun lalu pergi dari hadapan Alvian.
'Baiklah aku pun harus segera menolong Putri...' gumam Alvian.
***
Di mobil Vidi, para penumpang seperti Rivaldi, dan Shella rupanya sedang terlihat berbincang-bincang.
"Hei Vid, kau sepertinya sedang melamun." jawab Rivaldi.
"Iya, aku memikirkan apa yang sedang terjadi pada Alvian tadi." sahut Vidi.
"Vian, memangnya kenapa dengan Vian?" Rivaldi semakin penasaran.
"Alvian menerima kekuatan Bill, sungguh aneh, bukannya kekuatan Batu kita ini tak bisa di miliki oleh siapapun." ucap Vidi.
"Betul juga ya, aku kira kobaran api yang menghantam Black hole tadi itu adalah milik Bill" Rivaldi pun mulai berpikir.
"Aku pernah membaca buku yang membahas kekuatan batu mulia, isinya Kekuatan dari batu mulia itu hanya dapat di miliki oleh si pemilik pertamanya, kecuali dia memiliki hubungan darah sesama pengguna batu" ucap Vidi.
"Apa mungkin Alvian dan Bill itu..."
"Ah sudahlah kak, lebih baik kita tak usah membahas itu dulu, kak Putri sekarang membutuhkan bantuan kita..." sanggah Shella menyela pembicaraan antara Vidi dan Rivaldi.
"Rumah Putri sebentar lagi sampai Dek, sabar ya" ucap Rivaldi.
"Kak Val, kau tak apa-apa kan?" tanya Shella mengusap Kening Rivaldi dengan sapu tangannya.
"Ekhhemmmzzz... Sebaiknya aku fokus menyetir dari pada memperhatikan pasangan di belakangku" ucap Vidi pelan.
***
Di tengah-tengah lautan... Terlihat Bill sedang membabi buta dan tak dapat mengontrol kekuatannya.
"To.... Llooonnngggg... Aaakkuuu" ucap Bill terlihat dia meraung kesakitan.
Pemandangan itu rupanya mampu membuat Angel meneteskan air matanya.
"Kak... Aku mohon tolong antarkan aku melihat kak Bill lebih dekat.." pinta Angel pada Wisnu.
"Ta.. Tapi aku takut kau akan terluka" ucap Wisnu.
"Aku mohon kak..." Angel pun terlihat menangis tak tega melihat kondisi Bill yang sekarang ini.
"Ba.. Baiklah.." akhirnya Wisnu pun menuruti permintaan Angelina.
Nampak Griffin terlihat mendekat menghindari percikan-percikan api hitam yang di keluarkan Bill tak terkendali.
"Angel, Griffin kakak hanya bisa melihat sampai sini, disana terlalu panas dan Griffin kakak.. Tak bisa lebih dekat lagi" ucap Wisnu sembari menahan panasnya Api hitam yang di pancarkan Bill.
Namun di saat Wisnu menoleh ke belakang, rupanya Angelina sudah tak ada di punggung Griffin.
"Angel... Dimana kamu..." teriak Wisnu.
Angelina rupanya sudah menceburkan dirinya ke lautan dan menghampiri Bill, panasnya Air laut itu tak menahan niatnya untuk menolong Bill.
"Pyaaar...."
Angel pun muncul ke permukaan, kulitnya terlihat memerah karena menahan panasnya air laut.
"Kak.. Sadarlah kak..." ucap Angelina memohon dan menangis di hadapan Bill.
"Aaarrgghh.... Aaarrggggggg..."
Ucap Bill, meraung raung kesakitan, seakan akan tak memperdulikan Angelina.
"Kak aku mohon...." Angelina pun mengendalikan Airlaut yang membawanya pergi ke hadapan Bill.
"Anggellll...." teriak Wisnu dan Budi.
Angelina tak memperdulikan teriakan kedua temannya itu.. Dia tetap mendekati Bill, serangan-serangan Api hitam pun telah melukai tubuhnya dan membakar sedikit pakaiannya.
Diluar dugaan Angelina memeluk Bill yang sedang kesakitan... Perlahan-lahan dia tak peduli lagi, tubuhnya akan terbakar dia tetap memeluk Bill.
"Kak... Selama ini aku selalu di tolong oleh orang lain, sekarang izinkan ku untuk menolongmu..
Peluk Angelina menutup matanya
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hunter
AventuraGenre : Action, Adventure, Fantasy Sinopsis : Jaman keemasan adalah zaman yang di balut oleh kemajuan tekhnologi dan perkembangan zaman, semua hal berubah pesat seiring dengan kemajuan sumber daya manusia yang berpola pikir revolusioner. Namun zaman...