Part 5 "Rivaldi"

76 8 0
                                    

"Baiklah Bill, perkenalkan ini semua teman-temanku" Wisnu memperkenalkan Bill pada teman-temannya.

"Pria yang memakai kacamata itu namanya Vidi, kepintarannya melebihi orang-orang biasa lho Bill, dia juga mempunyai Elf Stone."

"Yang sebelahnya, Bagas, hati-hati Bill kemampuan bertarungnya sudah tak di ragukan lagi, Batu mulianya Minotaur Stone."

"Wanita cantik itu adalah Angle Bill, dia adalah pengguna batu mitologi terkuat Scylla stone."

"Erika kau sudah tahu dia kekasihku, dan dia memegang Nekomata Stone"

"Dan yang terakhir dia adalah wakil ketua kami, namanya Irlandia, batu mulianya sama seperti kita, dia pengguna tipikal burung Garuda Stone."

"Hai salam kenal, kau saudaranya Wisnu ya?" tanya Erika.

"I.. Iya.. Wisnu tak memberitahukanku soal kalian" sahut Bill.

"Maaf Brother, aku pun merahasiakan identitas ini pada orang tuaku, karena ayahku adalah salah satu penegak hukum di Jakarta.

"Wisnu, saudaramu ini mengapa kau bawa kemari?" tanya Bagas.

"Iya merepotkan saja" Angel pun menambahkan.

"Jujur aku juga tak ingin tahu tentang kalian, baiklah kalau begitu aku pergi, Tak apa Nu, aku bisa pulang sendiri" Bill pun melangkahkan kakinya, dan terlihat kesal.

"Tunggu... Aku mau bicara padamu" Irlandia pun menghadang Bill dari tempatnya.

'Hebat sekali wanita ini, dengan sekejap dia sudah berada di hadapanku' gumam Bill dalam hati.

"Kau telah mengetahui markas kami, kami akan terus mengawasimu bila kau memberikan informasi kepada pihak musuh, kubunuh kau" sahut Irlandia menghunuskan belatinya pada Bill.

"Hei Irlandia, santai sedikit, dia saudaraku, aku percaya dia, dan aku yang membawanya, jadi bila kau tak ingin menurunkan pedangmu itu, maka kau akan berurusan denganku" timpal Wisnu yang menghalangi pergerakan Irlandia.

"Hei Nu, jaga kesopananmu bagaimanapun juga dia adalah Wakil ketua kita" bentak Bagas.

"Cihh.. Dia yang seharusnya belajar menghargai seorang tamu, apa lagi tamu yang kumaksud adalah saudaraku." Wisnu pun memasang kuda-kuda.

Tiba-tiba dari belakang Bill menepuk bahu Wisnu.

Dengan tangan dan pundak yang mengeluarkan api, Bill menerobos pertikaian antara Irlandia dan Wisnu.

"Kau.. Pengguna batu mulia juga?" tanya Irlandia.

"Sudah lah hentikan pertarungan , bodoh kalian, hei bocah baru tunggu disini sebelum ketua kami memberikan keputusan..!" teriak Vidi pada mereka semua.

"Ketua... Apa ketua mau datang kesini?" tanya Wisnu.

"Iya katanya ada Missi yang harus kita selesaikan malam ini, Linnda dan Putri telah duluan berangkat pergi menyelesaikan Missi itu, dan kita disuruh untuk menunggu hasil dari missi mereka" sahut Irlandia yang mulai memasukkan kembali belatinya.

"Ketua? Siapa ketua organisasi ini nu? Lalu apa masih banyak yang lainnya selain mereka berlima?" tanya Bill.

"Pertanyaan yang bagus, Ketua kita adalah sosok orang yang mengerikan, ilmu beladirinya tinggi dan dia merupaka mantan anggota pasukan revolusi pemerintahan" sahut Vidi.

"Lalu anggota kami kurang lebih ada sekitar 15 orang yang tersisa, kebanyakan dari kami ada yang gugur dalam menjalankan missi" tambahnya.

'Bukannya suara ku tadi sangat pelan' gumam Bill pada Wisnu.

"Itulah kelebihanku, aku bisa mengetahui suara bahkan di dalam hati mu" seru Vidi dengan tatapannya yang dingin.

Whuuuuzzzz...
Lalu dari kejauhan nampak seseorang yang sedang mengendarai kuda putih yang bersayap.

"Hoi.. Hoi.. Selamat malam, humm ada yang kulewatkan ya?" rupanya yang muncul itu adalah seorang anak muda, yang murah senyum dan terlihat seperti anak biasa lainnya.

***

Di sebuah bangunan yang tinggi nampak Vian sedang membopong seseorang di selamatkannya di jalanan gelap tadi.

"Tolong.. Kami ada seseorang yang terluka disini...!!" teriak Alvian sambil menggedor gedor pintunya.

"Hufht.. Sudah larut malam, balai pengobatan pasti sudah tutup, Rumah sakit letaknya sangat jauh, aku harus bagaimana??" Vian pun terlihat kebingungan.

Tiba-tiba dari jauh datang 2 orang wanita dan seekor singa di sampingnya.

"Hummm jadi itu ya target kita" seru salah seorang wanita berambut hitam.

"Bukannya aku tadi telah menyerang mobilnya, Sial baru ku tinggal sebentar sudah ada yang menolongnya" kata wanita berambut kuning di sampingnya.

"Siapa kalian?" tanya Vian...

"Kau bukan target kami, sebaiknya menyingkir atau kau juga akan bernasib sama seperti dia..!!"

"Bodoh, kalian dua orang wanita cantik seharusnya tidur di rumah masing-masing, mengapa harus memburu manusia tak berdosa ini?" seru Vian meledek mereka, dan merebahkan orang itu di sudut jalan.

"Kau tak tahu apa-apa, beraninya kau mengejek kita, Nemean Lion, bunuh cecunguk-cecunguk itu..!!" teriak salah satu wanita itu.

Lalu dengan perintah darinya, singa besar di sampingnya bergerak cepat menyerang Vian dan laki-laki di sampingnya.

Brraaaaakkkkk....
Vian mengambil sebilah kayu yang tergeletak di sampingnya, dan memukul singa itu.

"Ha.. Ha.. Ha.. Bodoh Nemean Lion ku adalah singa mitologi terkuat dalam sejarah, kulitnya bagaikan baja, benda seperti itu tak akan melukainya" tawa salah satu wanita itu.

"Siall..." Vian terlihat menahan cakaran singa itu dengan sekuat tenaga, tapi tenaganya sangatlah kuat hingga Vian pun kewalahan.

"Aaaarrrrrgggghhh... Raaarrhggghh" sekali lagi Vian terpaksa merubah dirinya menjadi manusia srigala, dengan tenaganya yang sekarang dengan mudah dia membantingkan singa Nemean itu.

Brraaagghhhh.... Singa tadi pun terpelanting ke arah dua wanita cantik itu.

"Apa... Ternyata dia pengguna batu mulia juga Put, kita harus hati-hati" sergah Seorang wanita itu melompat menghindari dorongan Singan Nemean.

Ketika mereka tengah menghindar, Vian pun lari menyelamatkan pria tersebut melarikan diri dari wanita-wanita itu.

"Sial dia mampu merubah tubuhnya menjadi monster put, ayo lekas kita kejar" kedua wanita itu pun langsung bergegas mengejar Vian.

***

"Namaku Rivaldi, aku adalah pendiri organisasi ini, salam kenal ya" kata pria yang menaiki kuda putih terbang itu menyodorkan tangannya pada Bill.

"Oh ya aku adalah pengguna Pegasus Stone juga lho, kenalkan ini adalah hewan mitologi ku" sahut Rivaldi.

"Dia telah mengetahui markas dan rahasia kami ketua" sahut Irlandia.

"Haha.. Tak apa, aku malah ingin mengajakmu jadi bagian dari kami..!! Apa kau mau?" tanya Rivaldi kepada Bill.

Bersambung...

The HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang