Warning 18++!!!!
Buat yang belum cukup umur, jangan nekat yaaa.... Gak baik....
Tutup mata aja deh... Jangan bandel...Buat readers yang udah lolos sensor usia, langsung cekidot aja yukz....
ooOOoo
Resto di pinggiran kota itu tampak asri. Meja-meja tertutup kain putih. Di sisi kanan dan kiri ditanam pohon pohon berwarna hijau pucat.
Kenzo menggamit pinggang Cassie, membawanya ke salah satu meja yang terletak di sudut.
Setelah memesan makanan dan minuman, Kenzo meraih jemari gadisnya, menggenggamnya hangat dan menatap mata bening itu dalam dan lekat. Ada rasa sayang yang sangat besar mengalir dari sana.
"Kamu tau, Cass? Aku sangat merindukanmu," mata Kenzo lekat memandang jauh ke dalam mata Cassie.
Cassie tersipu. Hatinya penuh dengan rasa bahagia. Bahagia karena orang yang dicintainya, mencintainya dengan sepenuh hati.
"Katakan padaku, Sweety, apakah kamu juga merasakan hal yang sama selama jauh dariku?" sebelah punggung tangan Kenzo yang bebas menyentuh pipi Cassie, membuat wajah gadis itu makin menghangat.
"Tentu saja, Kak. Aku sangat merindukanmu. Andai saja Kakak tau, seberapa beratnya aku harus menahan diri untuk tidak menyusulmu ke Perth," ujar Cassie lirih.
"Andai aku bisa membawamu kesana saat itu, Cass," Kenzo tersenyum senang melihat wajah Cassie yang malu-malu, tapi menyiratkan kebahagiaan.
"Ehmmmm.... Kenapa Kakak membatalkan kerjasama itu?" pertanyaan Cassie membuat Kenzo menghela nafas, memejamkan matanya, dan memantapkan hatinya. Tidak boleh ada kebohongan di antara mereka.
"Baiklah, Kakak akan beritahukan sebabnya. Tapi Kakak minta kamu janji, apapun itu, tidak akan mempengaruhi hubungan kita dan kebahagiaan kita," pinta Kenzo. Ia tau, hati Cassie sangat lembut. Ia takut Cassie berpikir yang tidak-tidak padanya.
Cassie mengerutkan keningnya, lalu mengangguk ragu. Apakah sebab pembatalan itu begitu berat hingga akan mempengaruhi hubungan mereka? Batin Cassie berusaha menutupi kegelisahannya dengan senyumnya.
"CEO perusahaan itu, namanya Olivia. Ia menyukaiku, Sweety. Sebulan lamanya aku di sana, aku selalu menghindar dari bujuk rayunya. Sampai suatu malam ia datang ke apartemen Kakak," Cassie membelalakkan matanya mendengar cerita Kenzo. Beberapa lintasan dugaan berkelebat di kepala cantiknya. Jantungnya berderap. Tapi gadis itu hanya diam menunggu kelanjutan kalimat dari mulut Kenzo.
"Kamu ingat beberapa malam yang lalu, waktu kamu misscall Kakak? Waktu Kakak tanya, kamu bilang tiba-tiba perasaanmu tidak enak?" Cassie mengangguk perlahan.
"Olivia ada di apartemen, ia hampir saja berhasil membuat Kakak lupa diri. Untung ada misscall dari kamu. Saat itu juga Kakak tersadar dan menyuruhnya keluar dari apartemen Kakak," Kenzo menghembuskan nafasnya lega meskipun belum sepenuhnya.
Cassie memandang lekat mata Kenzo.
"Pasti perusahaan Kakak rugi besar," ujar Cassie lirih. Ia tidak tau harus berkomentar apa.
"Aku tidak peduli seberapa besar kerugian ku, Sweetheart. Semua itu tidak sebanding jika aku harus kehilanganmu," kata Kenzo tanpa ragu mengeratkan genggamannya.
Cassie terdiam, menundukkan kepala. Dipejamkan nya matanya. Pikirannya berkecamuk. Apa yang akan terjadi andai saja ia tidak menelpon Kenzo? Seperti apakah wanita bernama Olivia itu, hingga mampu membuat Kenzo hampir lupa diri? Bagaimana kalau saat itu Kenzo benar-benar tergoda? Dan jika sampai Kenzo membatalkan kerja sama mereka, berarti wanita itu tidak peduli dengan gertakan dan ancaman Kenzo. Itu berarti wanita itu sangat menyukai Kenzo. Menyukai dalam tanda petik!
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU EVER AFTER
RomanceNext Generation Sequel dari : A Wedding Story Sincerity of Love Sense for You