Kenzo menatap kesibukan kota dari ruang kerjanya. Lagi-lagi ia menghindari Cassie. Padahal jika menuruti kata hatinya, ia sangat ingin bertemu gadis kesayangannya itu.
Tentu saja Cassie tidak menyadari perubahan Kenzo. Kenzo tidak serta merta menjauh dari Cassie. Tetapi bertahap. Ada banyak alasan yang Kenzo punya.Hari ini, seharusnya ia menjemput Cassie karena Vienno masih belum pulang dari Singapore. Tapi dengan alasan meeting, ia bisa meminta bantuan pada Valen untuk menggantikannya.
Kenzo belum lupa bagaimana Valen kecil membuatnya memiliki tanda di dahinya. Ya, Valen kecil menyukai Cassie. Sayangnya Cassie lebih suka bersamanya, bermain dengannya.Ada sesuatu yang perih menghunjam jantungnya. Ia sangat menyayangi dan mencintai Cassie. Sejak kecil bahkan. Selalu Cassie dan hanya Cassie. Tapi Kenzo merasa ia tidaklah pantas untuk gadis itu. Latar belakangnya, siapa ayahnya membuatnya kehilangan rasa percaya diri untuk merasa pantas berada di sisi Cassie.
Terdengar pintu ruangannya terbuka. Kenzo memutar tubuhnya melihat siapa yang datang.
"Apa ia sudah sampai di rumah?" tanya Kenzo lebih menyerupai gumaman.
"Tentu saja sudah, Bro. Aku mengantarnya dengan selamat sampai rumahnya, meskipun ia terus cemberut sepanjang perjalanan," Kenzo terkekeh mendengarnya. Ia bisa membayangkan bagaimana wajah manyun Cassie jika sedang kesal. Dan itu menggemaskan buatnya.
"Aku akan menelponnya nanti," kata Kenzo menuju ke kursi kebesarannya.
"Harus Ken! Aku heran, kenapa kamu menjauhinya?"
"Aku tidak menjauhinya, Val. Aku sibuk," elak Kenzo.
"Kamu pikir aku anak lima tahun yang bisa kamu bohongi?" Valen mengusap wajahnya.
"Maaf. Tapi kupikir kamu menyukai Cassie. Jadi apa salahnya kamu mulai mendekatinya," Valen mendelik mendengar ucapan Kenzo.
"Apa kamu rela jika Cassie bersamaku?" cibir Valen.
"Jika Cassie nyaman bersamamu, tidak masalah buatku. Asalkan kamu bisa membuatnya bahagia," sahut Kenzo sambil membuka salah satu file yang berada di mejanya. Hatinya sakit mendengar ucapannya sendiri.
"Aku tidak akan bisa, Ken. Kamu tau sendiri Cassie hanya bisa nyaman jika bersamamu. Dari kecil ia hanya mau bermain bersamamu. Dia gadis kecil yang menyebalkan, kamu tau" dengus Valen membuat Kenzo terkekeh.
"Karena kamu tidak bisa mengambil hatinya. Cobalah lebih bersabar terhadapnya. Cassie tidak menyebalkan. Kamu harus lebih mengerti dirinya, Val," Kenzo kembali merasakan hunjaman sakit di hatinya.
Ia meraih ponselnya. Menekan angka delapan dan menempelkannya ke telinganya.
"Hallo Cassie, maaf hari ini kakak tidak bisa menjemputmu."
"......"
"Benar. Ada klien yang meminta bertemu mendadak karena besok ia harus kembali ke Sidney."
"......"
"Kenapa?"
"......"
"Valen itu baik lho Cass. Tidak apa-apa kan sekali-sekali dia menjemputmu?"
"......"
"Ya ya ya. Baiklah."
"......"
"Besok?"
"......"
"Baiklah. Kakak usahakan ya."
"......"
"Iya. Kakak janji."
"......"
"Kakak sayang kamu juga," Kenzo menjauhkan smartphone-nya dan menatap layar nya beberapa saat. Ada foto Cassie sedang tertawa disampingnya. Foto itu Cassie yang mengambilnya. Foto yang dijadikannya wallpaper, foto yang sama dengan wallpaper pada smartphone Cassie.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU EVER AFTER
RomanceNext Generation Sequel dari : A Wedding Story Sincerity of Love Sense for You